Yuk Berpikir Positif Dengan “Membunuh” Bisikan-Bisikan Buruk Dalam Diri Kita

Berpikir Positif

 

Wah! Bunuh ?? Kok ada Bunuh-bunuhan sih ?

Eits! Tunggu dulu.

Anda Jangan panik. Disini yang akan kita “bunuh” bukanlah orang, melainkan pikiran-pikiran buruk dalam diri yang seringkali membuat kita menjadi mudah khawatir dan takut.

Saya pribadi sebagai seseorang yang berkutat di dunia copywriting, ikut juga merasakan perasaan di dalam hati yang terus-menerus mengatakan “hasil tulisanmu masih kurang bagus tuh, yakin mau dipakai?” .

Jujur saja, pikiran seperti itu sangat mengganggu dan mengurangi produktivitas saya dalam bekerja. Hingga suatu ketika saya menemukan solusi setelah membaca artikel yang ditulis oleh Kari di situs Mens With Pens tentang cara menghilangkan pikiran-pikiran negatif tersebut agar dapat memulai berpikir positif. Dan kini, solusi itu ingin saya bagikan lagi kepada Anda, tentunya dengan bahasa yang lebih santai.

Anda tentu pernah atau mungkin saat ini sedang merasakan seperti ada bisikan yang mengatakan anda tidak bisa, tidak mampu dan sebagainya yang bermakna negatif. Hal ini dikarenakan apa yang disebut Inner Critic (Kritik dari Dalam Diri). Inner critic adalah ahli manipulasi. Ia berusaha sedemikian rupa untuk menanamkan pikiran negatif dalam diri Anda. Sebagai bagian dari pribadi Anda, ia tentu sudah sangat mengenal kekuatan dan kelemahan Anda. Sehingga, mudah baginya untuk menyerang titik-titik kelemahan untuk membuat takut dan khawatir agar kemajuan Anda terhambat. Jahat sekali bukan ?

Cara Kari untuk mengatasi Inner critic-nya yang saya ceritakan ini pun bisa dibilang unik.

Suatu hari Ia pernah menelepon teman baiknya. Sayang setelah menelpon berkali-kali, kawannya itu tidak juga menjawab. Inner critic-nya pun mulai membisikan hal-hal negatif. “Kenapa ia tidak mengangkat? Mungkin ia sudah bosan berteman dengan kamu hingga ia malas mengangkat teleponmu”. Pikiran buruk tersebut hampir membuat Kari menangis karena mungkin ia akan kehilangan salah satu hubungan persahabatan yang amat berharga dengan temannya tersebut.

Di saat ia mulai berpikiran tentang hal-hal yang buruk, ia “curhat” kepada temannya, James. Rekannya ini mengingatkan Kari bahwa ia tidak boleh kehilangan kontrol atas pikirannya. Jika ada inner critic yang mehembuskan hal-hal negatif, ia juga tentu memiliki “ksatria” yang akan membantu untuk melawannya.

Mendengar itu, Kari pun tersadar. Ia pun menggambarkan inner critic di dalam dirinya sebagai sesosok pria yang berwajah jelak dan mudah takut jika ia melawan bisikan-bisikan buruk yang ada. Kari memulai “perang” dengan inner critic-nya. Begitu muncul pikiran yang negatif, disaat bersamaan ia pun membalasnya dengan argumen yang positif.

Masalah tentang temannya yang tidak juga menjawab telepon pun ia lawan dengan pikiran bahwa “mungkin temannya sedang sibuk”, atau “ia menaruh telepon selularnya di suatu tempat dan deringnya tidak terdengar”.

Yang namanya perdebatan, tentu kadang mudah dan kadang sulit. Namun dengan cara ini, setidaknya ia telah berusaha mengurangi dominasi pikiran negatif di dalam diri.

Disini, kunci utama untuk dapat berpikiran postif adalah dengan melawan pikiran negatif yang ada. Kadang kala kita mudah putus asa, takut atau ragu karena hal-hal tidak baik dibiarkan menguasai diri kita tanpa adanya perlawanan. Dengan cara dari Kari barusan yang menganggap inner critic sebagai sesosok manusia yang hanya bisa berkomentar negatif, kita balas saja setiap komentarnya dengan pernyataan yang positif. Mirip seperti berdebat dengan orang lain dalam forum-forum debat di televisi. Cara ini secara tidak langsung akan meningkatkan optimisme, keyakinan serta semangat bagi diri kita, secara lebih efektif.

Sekarang, saya ajak Anda untuk berbagi tentang inner critic yang sedang dihadapi dan argumen apa yang Anda lontarkan untuk melawannya. Silahkan tuliskan pada kolom komentar di bawah ini ya. Keep Positive People!!

The following two tabs change content below.

Woka Aditama

Copywriter and Blog Author at YukBisnis
Seorang remaja pria dengan minat besar pada SEO Copywriting dan Digital Marketing.