Crowdfunding Sebagai Alternatif Permodalan Bisnis? Kenapa Tidak?

crowdfunding

 

Membangun sebuah bisnis dan mengembangkannya membutuhkan sumber daya yang cukup, seperti ide-ide gila yang berasal dari otak Anda, lahan, peralatan, hingga karyawan. Mempunyai ide yang bagus saja tidak cukup apabila tidak ada kapital yang mendukung. Uang, sebagai medium perantara untuk mendapatkan sumber daya tersebut juga tidak serta-merta muncul dalam jumlah banyak.

Banyak metode untuk mendapatkan permodalan, yang paling populer mungkin meminjam bank atau mencari investor. Akan tetapi, mungkin Anda menemui masalah dalam persyaratan yang diajukan oleh bank, seperti umur atau jumlah penghasilan.

Beruntung sekarang, ada beberapa alternatif permodalan yang tidak harus menggunakan gaji atau usia Anda sebagai jaminan. Anda bebas memaparkan ide-ide Anda, tentu saja dalam bentuk yang semenarik dan seunik mungkin. Penjelasan dari ide Anda juga harus disampaikan dengan baik.

Salah satu alternatif permodalan yang sedang trend saat ini adalah crowdfunding. Jenis permodalan macam apakah itu? Mari Anda simak penjelasan berikut ini.

 

Apa itu Crowdfunding?

Terjemahan ‘gampang‘ dari crowdfunding adalah patungan. Crowd dalam bahasa Inggris berarti ‘ramai’, sedangkan funding mempunyai arti ‘pembiayaan’. Jadi, bisa dikatakan crowdfunding mempunyai arti “pembiayaan dengan berramai-ramai” alias patungan. Intinya, puluhan hingga ratusan orang menggalang dana untuk mewujudkan sebuah proyek yang bersifat komersial.

Menurut Eric Markowitz, “What means to “crowdfund” in the first place, when there are no customers (just backers), no products (just projects), no business owners (just creators), and no payments (just pledges).”

Di dalam crowdfunding, tidak ada istilah ‘penjual’ dan ‘pembeli’ pada umumnya. Mereka menggunakan istilah creators alias pencipta, backers alias pendukung atau pemodal, projects alias proyek, dan pledges alias janji.

Yang menarik adalah, Anda bisa berpartisipasi sebagai creator atau backer jika Anda memiliki uang lebih dan ingin mendanai suatu proyek. Dengan begitu, Anda bisa berlatih menjadi investor dengan segala kemungkinan untung atau ruginya.

Dalam hal penemuan atau ciptaan, pemodal tidak bisa turut campur tangan, sehingga semua tanggung jawab mengenai suatu karya 100% berada di tangan pemiliknya.

 

Dimana bisa menemukan sistem Crowdfunding?

Biasanya ada situs-situs tertentu yang menampung ide-ide dari pencipta dan membagikannya untuk dilihat para pemodal. Situs crowdfunding terbesar di dunia adalah Kickstarter, dan bila gagasan Anda cukup menarik perhatian para pemodal, Anda bisa dengan cepat mengumpulkan modal yang melebihi target Anda!

Proyek bisa berupa macam-macam, mulai dari komik, seni tari, fotografi, desain, hingga makanan. Karena itu kesempatan terbuka luas dalam bidang apapun juga.

Di Indonesia, ada beberapa situs crowdfunding yang serupa, seperti Patungan, Wujudkan, dan Bursa Ide. Namun dalam masalah pendanaan, situs-situs tersebut masih kalah dari Kickstarter.

 

Alternatif Lainnya

Selain crowdfunding, masih ada 3 alternatif permodalan lain selain meminjam dari perbankan atau mencari investor sendiri.

 

Alternative Lending

Kini, pemodal bukan hanya investor atau bank. Tetapi brand bahkan badan pendidikan juga banyak yang mulai beralih menjadi pemodal. Di luar negeri misalnya ada Dell Innovators Credit Fund dan Google Ventures. Mereka biasanya menawarkan feksibilitas dan bimbingan yang tidak bisa ditawarkan oleh bank. Biasanya, bisnis yang mendapatkan alternative lending adalah produk yang benar-benar inovasi baru atau yang sudah berjalan cukup lama dan membutuhkan pemodalan untuk ekspansi bisnis.

 

Collaborative Consumption

Contoh paling dekat dari collaborative Consumption adalah Bandung Digital Valley di Bandung yang dimiliki dan diatur oleh Telkom Indonesia. Para entrepreneur dan pemilik start-up di bidang teknologi dapat menggunakan space kantor secara gratis dan mendapatkan bimbingan dari para pelatih yang disediakan Telkom.

Sebagai balasannya, aplikasi yang dihasilkan oleh para entrepreneur ini harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu dan harus tersedia di Flexi Store. Untuk mendapatkan collaborative Consumption, Anda harus memiliki proposal resmi dan prototype serta memiliki target pasar yang jelas, karena brand cenderung lebih suka mendukung bisnis yang memiliki target pasar yang sama.

 

Tweet Berbayar

Sudah bukan rahasia lagi bahwa banyak “seleb tweet” yang menerima tweet berbayar dari brand-brand ternama.

Di tahun 2013 ini diperkirakan akan semakin banyak brand besar yang memasuki jejaring sosial. Ini tentu kesempatan bagus bagi Anda yang sudah memiliki pengalaman pemasaran dan koneksi yang luas melalui jejaring sosial atau komunitas.

Anda bisa langsung memulai untuk mendapatkan uang dengan melakukan tweet berbayar atau menjadi media partner. Brand besar biasanya mencari orang-orang yang memiliki puluhan atau ratusan ribu followers aktif di akun jejaring sosialnya.

 

Jadi, alternatif permodalan apa yang menjadi pilihan Anda? Share di komentar yuk!

 

Ilustrasi: ColaBoraBora

The following two tabs change content below.
Miss Yubi selalu gemar berbagi artikel dan tips mengenai bisnis online serta event dan berita terbaru YukBisnis.Com. Hari-harinya sibuk berjualan di YubiStore.