Kerja Di Rumah, Efektif Nggak Sih?

kerja-dari-rumah

 

Apakah Anda salah satu dari orang yang suka bekerja atau menjalankan bisnis di rumah secara remote atau jarak jauh? Atau saat ini Anda sudah memiliki karyawan yang bekerja untuk Anda dari rumahnya mungkin? Memang teknologi saat ini sangat memudahkan kita untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari, berkolaborasi dengan orang banyak, mengirim dokumen, semua dari kenyamanan rumah. Namun baikkah ini untuk bisnis Anda?

CEO dari Yahoo!, Marissa Mayer, beberapa waktu lalu sempat membuat kebijakan baru untuk perusahaan tersebut: Seluruh karyawan Yahoo! yang bekerja di rumah diharuskan untuk berangkat ke kantor, atau mereka dapat meninggalkan perusahaan tersebut. Marissa meyakini karyawan yang bekerja di rumah (atau mereka sebut remote employee) kurang inovatif karena minimnya interaksi dengan orang lain.

Berita yang dimuat oleh website New York Times 25 Februari lalu ini menuai banyak respon yang beragam. Ada yang setuju, ada yang tidak setuju. Marissa menuai protes dari kalangan remote employee-nya yang berjumlah ratusan.

Richard Branson, Founder dari Virgin, adalah salah satu yang tidak setuju dengan kebijakan yang telah dibuat oleh Marissa. Richard Branson menulis:

Jika perusahaan telah menyediakan fasilitas berupa teknologi yang canggih untuk menjaga koneksi dengan karyawannya, dan menyeimbangkan antara karyawan yang bekerja jarak jauh dengan yang bekerja di kantor, maka semua orang akan termotivasi untuk bekerja dengan cepat, bertanggung jawab, dan berkualitas tinggi.

Dunia ini sudah ‘terhubung’. Sungguh sayang perusahaan yang tidak menyadari dan memanfaatkan ini.

Lain halnya dengan Michael Bloomberg, seorang bisnismen yang terjun ke dunia politik. Michael mendukung penuh peraturan ini.

Michael berpendapat ide bekerja dari rumah adalah sesuatu yang bodoh. Bekerja dari rumah dan terkoneksi internet tidak sama seperti bekerja di kantor yang bisa menciptakan ide kreatif lewat sebuah water cooler ataupun lewat interaksi antar-personal.

 

Inc.com membuat sebuah infografik sederhana mengenai kasus ini.

bekerja-di-rumah

Sejak tahun 2005 hingga 2011, jumlah remote employee telah meningkat 60%. Hal ini sangat mungkin disebabkan tidak hanya para ibu saja yang menginginkan bekerja dari rumah, tetapi 79% pekerja lain juga ingin ngantor di rumah, walau hanya beberapa kali.

Faktanya, mayoritas dari telecommuters adalah pria (53%). Para wanita karier yang juga berprofesi sebagai ibu hanya 47%. Kebanyakan dari mereka sudah punya anak, tidak terkecuali yang bekerja di kantor.

Berprofesi sebagai remote employee bukan berarti tidak produktif. Lebih dari separuh telecommuters bekerja lebih dari 40 jam seminggu, tidak seperti yang bekerja di kantor.

Bekerja dari rumah juga berarti menghemat ongkos transportasi (baik untuk perusahaan maupun untuk karyawannya). Jumlah penghematan ini bisa mencapai US$2.000 hingga US$7.000. Selain itu, perusahaan juga menghemat biaya penyewaan untuk kantor, listrik, air, dan lain sebagainya hingga US$11.000.

Meskipun banyak kelebihannya, bekerja dari rumah juga menimbulkan beberapa konsekuensi. Untuk pekerjaan yang membutuhkan rutinitas, produktivitas dari remote employee ini cenderung berkurang 6-10% dari yang bekerja di kantor. Namun, karena lingkungan pekerjaan yang cocok dengan si karyawan, remote employee lebih kreatif dalam tugas-tugas yang membutuhkan kreativitas.

Karena kelebihan dan kekurangan tersebut, pengusaha lebih dianjurkan untuk bekerja dari rumah ketimbang melewatkan hari-harinya di kantor.

Orang-orang yang diperbolehkan menjadi telecommuters adalah yang paling tua, digaji tinggi, dan menjadi karyawan yang paling dipercaya.

– Kate Lister, President of Global Workplace Analytics

 

Ilustrasi: mccun934

Sumber:

https://www.nytimes.com/2013/02/26/technology/yahoo-orders-home-workers-back-to-the-office.html?pagewanted=1&_r=0&hpw

https://www.businessinsider.com/richard-branson-says-that-marissa-mayer-got-it-wrong-about-remote-employees-2013-2

https://www.dailymail.co.uk/news/article-2287148/I-wouldnt-consider-feminist-says-Marissa-Mayer-revealed-imposed-Yahoo-work-home-ban-spying-employee-log-ins.html

https://www.businessinsider.com/yahoo-tries-to-quell-furor-about-work-at-home-ban-2013-2

Infografik oleh Inc.com

The following two tabs change content below.
Miss Yubi selalu gemar berbagi artikel dan tips mengenai bisnis online serta event dan berita terbaru YukBisnis.Com. Hari-harinya sibuk berjualan di YubiStore.

Trackbacks

  1. […] orang mungkin mempunyai kekurangan, termasuk Richard Branson, pemilik dari kerajaan bisnis Virgin yang telah memiliki beberapa 8 perusahaan di 8 bidang yang […]

  2. […] lama ini dia terlibat dalam keputusan kontroversial yaitu tidak memperbolehkan karyawannya untuk bekerja dirumah. Sebelum dia menjadi CEO di Yahoo, Marissa yang berumur 24 tahun direkrut menjadi karyawan Google […]

  3. […] itu Richard Branson? Dia hanyalah seorang penderita diseleksia yang dikeluarkan dari sekolahnya dan dengan berawal dari […]

  4. […] itu Richard Branson? Dia hanyalah seorang penderita diseleksia yang dikeluarkan dari sekolahnya dan dengan berawal dari […]