Marketing Lewat Jempol

Marketing Lewat Jempol

Siapa yang masih ngiklan di media cetak?
Siapa yang masih suka nyebar brosur?
Apakah ada yang masih jualan retail door to door?
Adakah yang masih presentasi pakai kertas?

Ntah kapan terakhir kali saya iklan di media cetak..
2 tahun lalu, saya juga masih ngeyel membeli majalah cetak dibanding digital. Sudah setahun ini saya nyaris tak pernah beli majalah cetak, semua via aplikasi Scoop dan membaca di tablet saya. Disamping lebih murah, juga semua koleksi bisa dibawa kemana-mana. Praktis..!

Seperti pepatah, “Datangnya cinta karena terbiasa..”, tambahan lagi “..meski awalnya harus dipaksa..”, hehe…

Mau bukti nyata lagi? Tanyakan saja kawan Anda yang berusia 17 – 35 tahun, pendidikan minimum SMU, apakah mereka pernah BELANJA ONLINE? Maka Anda akan menemukan 50% lebih akan menjawab “IYA..!”

Wake Up Bro, Sis..

Masih ingat quote ini:
“You can not live with yesterday standard and expect extraordinary income today..”

Media Pemasaran sudah bergeser dari cetak ke digital. Sudah gak jamannya dari mulut ke mulut lagi, tapi dari jempol ke jempol. Kecuali target pasar Anda bukan NETIZEN atau bukan pengguna internet.

Kecerdasan Berbicara juga bergeser menjadi Kecerdasan Menulis (copywritting).
Marketing One to One, sudah menjadi Many to Many.
Sekali posting:
>> Kawan-kawan Anda melihat dan mereka berbagi (share).
>> Kawannya kawan dan kawan kawannya kawan pun ikut berbagi.
>> Pembeli datang dari mata air yang tak disangka-sangka.

Bandingkan dengan biaya brosur cetak, yang linier dan kringetan membaginya.

Maka jangan kaget jika melihat anak-anak muda yang tak berkeringat saat kerja, tapi hasilnya miliaran sebulan. Itulah akibat Jempol Quotient (Kecerdasan Jempol).

Apa langkah kongkritnya? Belajarlah ilmu menjual dengan ketikan alias copywritting..

Pelajari ilmu SEO (web), social media dan aplikasi pembantunya. Hemat waktu, hemat biaya, omzet meroket… Gak pakai kringetan..!

The following two tabs change content below.
Jaya Setiabudi, atau yang biasa disapa Mas J oleh murid-muridnya, adalah seorang entrepreneur dan penulis buku best seller: The Power Of Kepepet. Ia adalah pendiri YukBisnis.com, Young Entrepreneur Academy dan berbagai perusahaan lain di beberapa kota di Indonesia. "Sebaik-baiknya usaha adalah yang dimulai. bukan ditanyakan terus-menerus."

Latest posts by Jaya Setiabudi (see all)