10 Pertanyaan Wajib Sebelum Berbisnis dengan Teman

hati-hati

 

Partner bisnis yang tepat sering kali menjadi salah satu kunci sukses sebuah bisnis. Berbisnis sendirian tentu melelahkan. Anda harus mengatur dan mempersiapkan semuanya dengan tangan Anda sepenuhnya. Lebih enak bila Anda memulai bisnis dengan partner. Selain pembagian tugas, Anda juga akan terbantu oleh keahlian partner Anda, yang mungkin memiliki keunggulan di bidang yang bukan bagian Anda.

Dalam memilih partner, Anda harus memastikan dulu apakah dia orang yang bisa dipercaya atau tidak, dapat berkomunikasi baik dengan Anda atau tidak, dan lain sebagainya. Daripada repot menganalisa, Anda tentu lebih suka mengajak famili atau teman Anda untuk bekerja sama.

Namun, sebelum Anda melakukan itu, ada baiknya Anda mendengarkan nasehat dari Jane Porter dan mempertanyakan 10 hal ini terlebih dahulu untuk memastikan bahwa Anda memang memilih partner yang tepat.

 

1. Apakah Anda dan teman Anda mempunyai tujuan yang sama?

Anda harus mempunyai tujuan yang jelas dalam berbisnis. Apakah Anda ingin memiliki bisnis untuk melindungi kepentingan-kepentingan hidup keluarga Anda? Atau mungkin Anda ingin membesarkan merek bisnis Anda untuk dijual?

Bila tujuan Anda tidak jelas, tentu akan sulit untuk membuat keputusan yang tepat dan benar untuk bisnis Anda.

 

2. Apa yang dimiliki orang tersebut untuk perusahaan?

Jangan sampai karena hubungan persaudaraan atau pertemanan yang Anda miliki membuat Anda mengaburkan batas-batas kualifikasi yang berguna untuk perusahaan Anda. Selain itu, pikirkan pula tingkat kepercayaan dan komitmen yang bisa Anda berikan untuk teman atau famili Anda tersebut. Tuliskah job description yang jelas dan buatlah aturan main sejak awal. Aturan main tersebut adalah senjata Anda untuk membuat semua orang dalam perusahaan tetap mematuhi aturan dan tertib.

 

3. Perlukah Anda menawarkan saham ekuitas dalam bisnis?

Memiliki partner dalam berbisnis tentu harus dipikirkan pula pembagian kepemilikan bisnis tersebut. Bila belum terlalu diperlukan sekarang, Anda tetap harus merencanakannya untuk suatu saat nanti.

Adalah hal yang mudah untuk menyepakati sesuatu dengan teman atau famili Anda secara tidak formal, namun sebaiknya anda berjaga-jaga dengan membuat kontrak persetujuan yang disetujui bersama dan mempunyai kekuatan hukum.

 

4. Apa yang terjadi bila kalian tidak sepakat?

Perusahaan yang dipimpin oleh dua jenderal tentu saja membingungkan. Faktor dua jenderal ini juga dibahas di dalam buku Mas J yang terbaru, Kitab Anti Bangkrut.

Tentukan siapa pembuat keputusan atau decision maker di dalam perusahaan Anda. Hal ini menjaga keutuhan perusahaan dan loyalitas karyawan Anda. Jangan sampai karyawan Anda dibuat bingung karena yang satu perintah ke kanan, sedang yang satu lagi perintah ke kiri.

 

5. Seberapa besar toleransi Anda terhadap suatu resiko?

Yang namanya berbisnis pastilah dihadapkan dengan resiko-resiko. Tidak ada High Gain Low Risk. Kalaupun ada, pastilah tidak akan bertahan lama, karena kompetitor akan berdatangan dan kompetisi berujung pada perang harga.

Hubungan kekeluargaan tidak menjamin Anda dapat menoleransi resiko-resiko besar. Sebagai contoh, bila pasangan suami-istri ingin memulai usaha baru, mungkin hanya si kakak yang siap membantu dan bersama-sama berjuang untuk merintis bisnis tersebut dari awal. Sementara si adik hanya mau ikut terjun ketika bisnis tersebut sudah lebih mapan.

 

6. Apakah peran Anda dan teman Anda dalam perusahaan tersebut?

Sebuah studi tentang 518 bisnis keluarga pada tahun 2010 menyimpulkan bahwa bisnis yang paling sukses membuat peran yang jelas dari masing-masing pemiliknya, begitu yang diungkapkan oleh Tracy Shaw, asisten wakil presiden bagian pengembangan pasar di MassMutual Financial Group.

Lidia dan Uli Fuhme, pasutri yang mendirikan Gran Frondo NY, membuat pembagian tugas saat mereka mengorganisir acara bersepeda tahunan di New York. Sementara Lidia mengurus keperluan logistik acara, suaminya bertugas untuk menangani bagian pemasaran dan aspek hukum.

 

7. Bagaimana Anda dan teman Anda akan memisahkan antara kepentingan pribadi dan perusahaan?

Bisnis adalah bisnis, teman adalah teman. Mungkin Anda sudah pernah mendengar ungkapan seperti ini.

Hal yang paling rawan ketika bekerja sama dengan sahabat atau saudara Anda dalam berbisnis adalah tidak mengetahui batas-batas hubungan pribadi dengan partner berbisnis. Pertahankan profesionalitas Anda meski Anda bekerja sama dengan orang yang sangat dekat dengan Anda secara pribadi. Buatlah kesepakatan-kesepakatan seperti tidak membicarakan pekerjaan saat makan malam, dan tidak membawa masalah pribadi ketika di kantor kecuali keadaan darurat.

 

8. Bagaimana Anda akan mengevaluasi kinerja partner Anda?

Meskipun partner Anda adalah sahabat sendiri, tetaplah mengevaluasi hasil pekerjaan mereka secara berkala. Bila hal ini sulit dilakukan berkenaan dengan hubungan pribadi Anda dengannya, serahkan urusan ini ke pihak ketiga.

Bukan berarti Anda tidak boleh mempercayai dia, tetapi janganlah selalu mempercayai orang seratus persen. Anda akan kecewa nantinya.

 

9. Jika tidak berhasil, apa yang akan Anda lakukan?

Pertimbangkan apa yang mungkin terjadi bila salah satu dari kalian ingin meninggalkan perusahaan. Bagaimana Anda akan menangani saham mitra Anda yang keluar? Siapa yang akan mengambil alih tanggung jawab yang ditinggalkan? Apa yang akan Anda lakukan untuk menyelamatkan hubungan pribadi kalian berdua?

 

10. Seperti apa penerus Anda dan teman Anda?

Bahkan jika Anda berencana bertahan dalam jangka panjang, Anda harus menyiapkan penerus Anda. Seperti kata pepatah, save a penny a day for a rainy day. Menabunglah untuk hari berkabung. Seringkali rencana penerus ini gagal karena kejadian atau musibah-musibah yang tidak menyenangkan.

Namun, Anda harus benar-benar menyiapkan penerus Anda dengan matang. Jangan sampai Anda naik pesawat dengan pilot yang belum belajar caranya mendaratkan pesawat.

 

TEAM = Together Everyone Achieves More

 

Ilustrasi: West Midlands Police

The following two tabs change content below.
Miss Yubi selalu gemar berbagi artikel dan tips mengenai bisnis online serta event dan berita terbaru YukBisnis.Com. Hari-harinya sibuk berjualan di YubiStore.