Membangun Tim Dengan Passion: Belajar Dari Facebook

Facebook

 

Facebook memperlakukan karyawannya dengan sangat baik: makanan gratis, laundry gratis, selama karyawan tersebut menghasilkan manfaat bagi perusahaan. Kuncinya adalah pada budaya perusahaan tersebut dan visi dari pemimpinnya, Mark Zuckerberg.

Mark punya cara yang menarik untuk merekrut karyawan penting. Biasanya jika sedang mewawancarai karyawan, seorang diretur atau manajer akan berkata, “Maaf, saya belum dapat mempekerjakan Anda. Semoga Anda beruntung di lain waktu.” Tetapi Mark malah mengajak calon karyawan tersebut jalan-jalan mendaki gunung, dengan pemandangan yang indah.

Perjalanan itu akan merubah banyak hal dari calon karyawan. Ketika perjalanan tersebut berakhir di atas sebuah bukit yang mempesona, mereka mendapati pemikiran mereka telah berubah. Ada yang mengeluh kelelahan, ada yang tetap bersemangat dan senang. Hal ini menunjukkan kecerdasan dari seorang Mark. Facebook dapat sebesar sekarang bukan karena keberuntungan, tetapi karena strategi pemikiran Mark untuk mendapatkan karyawan yang terbaik.

Anda dapat mencontoh Mark dalam hal ini, bahwa dia punya cara untuk mempekerjakan seseorang dan menempatkan orang tersebut di tempat yang tepat. The right man on the right place.

Orang yang tepat bukanlah orang yang mempunyai bakat yang tepat. Orang yang tepat adalah orang-orang yang mempunyai sikap yang tepat di dalam posisinya. Beberapa orang yang berbakat yang direkrut oleh perusahaan-perusahaan besar bahkan masih bingung apakah pekerjaan tersebut cocok untuknya.

Facebook merekrut karyawan sesuai dengan kemampuan mereka dan anggapan mereka tentang masa depan. Namun, Facebook membiarkan karyawannya menyikapi masalah yang mereka hadapi dengan cara masing-masing. Facebook menginstruksikan kepada karyawannya, “Lihatlah sekeliling kalian, temukan masalah dan peluangnya, dan carilah cara agar masalah bisa diselesaikan dan peluang bisa terwujud.”

Perusahaan-perusahaan membentuk timnya yang terbaik untuk melaksanakan sebuah proyek, dan para pemimpin Facebook tahu: pekerjaan yang paling bagus lahir dari melakukan apa yang Anda suka.

Dengan cara ini, Facebook tidak hanya memastikan para karyawannya melakukan hal yang terbaik untuk proyek, tetapi juga memberikan kesempatan untuk pertumbuhan karir berdasarkan kecerdasan dan kompetensi, bukan hanya karena keharusan.

Karena itu, di dalam Facebook, semua orang adalah sama. Para karyawan dihargai dan dihormati atas jasanya dan kontribusinya untuk Facebook, umur atau pangkat tidak mejadi masalah. You can do anything here if you can prove it: kamu bisa melakukan apa saja disini, asalkan kamu bisa membuktikannya.

Hargai karyawan Anda bukan berdasarkan umur atau masa lalu mereka, tapi dari cara kerja dan kontribusi yang diberikan.

Beberapa pemimpin yang terbaik menyarankan untuk merekrut karyawan yang berada “di luar” peusahaan. Karyawan seperti ini akan membawa ide-ide yang segar bagi perusahaan dan seringkali mengisi ulang energi perusahaan. Steve Job berkata, “Salah satu faktor yang membesarkan Macintosh adalah orang-orang yang bekerja di dalamnya: musisi, penyair, seniman, ahli zoologi, yang kebetulan juga merupakan ahli komputer terbaik di dunia.”

Southwest Airlines juga salah satu industri yang percaya bahwa mempekerjakan orang di luar perusahaan adalah salah satu cara yang tepat.

Kami adalah pejuang, kami berjuang untuk mendapatkan hak sebagai maskapai penerbangan, kami berjuang melawan orang-orang besar yang ingin merugikan kami. Siapapun yang akan menjadi bagian dari kami harus mempunyai semangat juang tersebut.

Sherry Phelps, eksekutif kelas atas perusahaan tersebut juga mengatakan, “Kami lebih suka merekrut orang-orang yang mempunyai pikiran yang bersemangat dan berorientasi kepada pelanggan, daripada mengubah kebiasaan orang tersebut yang memiliki cara kerja dan pandangan yang berbeda dari perusahaan kami.”

Pada tahun 1962, John F. Kennedy mengunjungi pusat ruang angkasa NASA. Beliau melihat seorang karyawan sedang menyapu ruangan. Beliau mendekati karyawan tersebut dan bertanya, “Apa yang sedang kamu lakukan?”

Si karyawan tanpa ragu menjawab, “Saya sedang membantu menempatkan manusia di bulan, Pak.”

Hire for attitude. Skills can be taught. Passion can’t.

Rekrutlah seseorang berdasarkan sikapnya. Keterampilan dapat diajarkan, tetapi minat seseorang tidak dapat diubah.

 

Disadur secara bebas dari: Entrepreneur

Ilustrasi: Thos003

The following two tabs change content below.
Miss Yubi selalu gemar berbagi artikel dan tips mengenai bisnis online serta event dan berita terbaru YukBisnis.Com. Hari-harinya sibuk berjualan di YubiStore.