Saya turun tangan dan melakukan kontak kepada beberapa bisnis terpopuler. Ada yang melalui telepon, tidak diangkat, tidak tersambung, setelah saya sms, juga tak dibalas atau lambat balasnya! Buatlah pesan suara, misal seperti ini,”Maaf tak bisa mengangkat telepon Anda, mohon sms ke saya yaa…”. Be accessible!
2.Kota yang jauh
Misal: saya tinggal di Bandung, saya cenderung akan mencari supplier dari Jakarta, Bandung atau sekitarnya. Bagaimana mensiasati agar pebisnis diluar Jakarta dapat bersaing dengan pebisnis Jakarta? Caranya: gunakan alamat Jakarta atau keduanya (kota asal dan Jakarta) atau untuk luar kota, ongkos kirim (ongkir) terhitung dari Jakarta. Lebih ampuh lagi jika tertulis: FREE ONGKIR SELURUH INDONESIA! Nah, tak akan ditanya lagi deh kotanya. Cara lain, kerjasama dengan para reseller se-Indonesia. Dengan demikian faktor jarak bukan masalah lagi. Ingat: 40% lebih pembeli online berdomisili di Jakarta!
3.Kredibilitas pengelola
Sering karena info profil yang tak lengkap. Identitas tak lengkap, termasuk foto yang kosong atau diisi dengan logo atau foto artis, juga membuat orang ragu. Pembeli online akan meneliti abis profil Anda sebelum bertransaksi. Ingat: 83% transaksi bisnis closed karena pembeli menyukai penjualnya, bukan sekedar produknya. Visualkan! Baca juga artikel tentang TRUST.
4.Prosedur yang ribet
Atau bahkan tanpa prosedur bagaimana ordernya, membuat orang juga malas kontaknya. Berikan kemudahan kepada mereka untuk kontak Anda. Lepas dari dia akan beli atau tidak, bukakan pintunya terlebih dahulu! Gunakan bahasa yang bersahabat dan mengundang.
5.Kata-kata sadis
Mungkin Anda pernah trauma dikerjain oleh calon pembeli, maka dibuatlah peraturan: CALL/SMS FOR SERIOUS ONLY!!! NO SERIOUS, NO CALL!!! Jiaaaahhh….Ibarat baru masuk warung orang, terus dikepalin tangan oleh penjual,”KALO GAK MAU BELI, JANGAN TANYA-TANYA!” Busseet… Atau pernah tertipu, hingga syarat pembayaran memberatkan: “Transfer 100% dimuka, NO RETURN!!!” Takyuut…
Padahal pelanggan harusnya yang lebih takut ketipu donk, daripada penjualnya.
Zappos bahkan mengirimkan 3 nomor sepatu yang berdekatan ke pelanggan untuk dipilih mana yang pas, sisanya dikembalikan. Pasti banyak yang berfikir,”Wah, banyak ditilep, gak dibalikin donk“. Gak juga tuh, malah ketok tularnya tinggi. Coba amati lagi, apa yg kurang di deskripsi produk atau profil Anda, yang menyebabkan orang enggan kontak. Toh jika masalah keamanan pembayaran, kan ada RekBer tanpa dipungut fee, gunakan saja, aman!
Cek dan Ricek yaa brosis di toko Yubimu, jika faktor kontaknya masih rendah.
Next kita akan bahas Faktor Beli. Semoga bermanfaat dan selamat praktek!
Ilustrasi: https://www.flickr.com/photos/desiitaly/
Jaya Setiabudi
Latest posts by Jaya Setiabudi (see all)
- Menjual Tanpa Membual - 10/05/2016
- Strategi Evolusi UKM Goes Online - 09/05/2016
- Makna Sukses Jaya Setiabudi - 06/07/2015