Media sosial adalah platform yang dibuat dengan tujuan agar penggunanya bisa bersosialisasi, berjejaring dengan orang-orang di seluruh dunia tanpa harus repot-repot bertemu, mengunjungi tempat dan bertatap muka dengan mereka. Anda di Indonesia bisa berdialog dengan rekan Anda yang ada di Kanada, misalnya tanpa perlu repot-repot beli tiket, mengurus passport, visa, dan lain sebagainya untuk datang ke negaranya.
Di Indonesia sendiri, seiring dengan bertumbuhnya pengguna Internetnya, dari 88 juta pengguna tahun 2014 meningkat jadi 132,7 juta pengguna per tahun 2016 (survei APJII tahun 2016) meningkat pula pengguna media sosialnya.
Menurut data statista per Mei 2016 saja pengguna Twitter di Indonesia menempati urutan ketiga terbesar di dunia, yakni 24,34 juta. Untuk Facebook, pengguna dari Indonesia per April 2017 menurut wearesocial sebesar 111 juta pengguna menempati urutan keempat di bawah Brazil dan India. Untuk instagram, Indonesia adalah negara dengan jumlah pengguna instagram terbesar se-Asia (kompas, tempo dailysocial). Fantastis!
1. Media Sosial Berfungsi sebagai Media Jual-Beli
Dari data jumlah pengguna yang dijabarkan di atas, banyak dari pebisnis online termasuk pengelola media sosial sendiri melirik peluang manfaatnya untuk pemasaran digital. Terbukti diluncurkannya fitur facebook ads, pixel, dan canvas.
Di Twitter sendiri ada juga fitur Twitter Ads, Instagram juga membuat platformnya menjadi dwifungsi sehingga pengguna bisa mengubah akun pribadinya menjadi khusus versi bisnis, juga ada instagram ads.
Para pebisnis online ramai-ramai memanfaatkan fitur-fitur ini, menggunakan page Facebook untuk toko, Instagram untuk katalog. Media sosial yang awalnya digunakan untuk berteman perlahan beralih fungsi menjadi platform untuk berjualan.
2. Trafik Tinggi
AJPII di data hasil polling yang diluncurkan 2016 lalu mengungkapkan, sebesar 129,2 juta pengguna internet di Indonesia mengakses konten media sosial. Facebook menempati urutan pertama sebagai media sosial yang paling sering dikunjungi sebesar 71,6 juta pengguna, disusul Instagram sebesar 19,9 juta, lalu Youtube 14,5juta. Tak heran dengan pengguna sebanyak ini, internet merupakan ladang pemasaran digital yang menggiurkan.
3. Bisa Dipercaya?
Ada hal menarik dalam laporan Fraud Management Insight 2017 yaitu dari 10 negara yang disurvei, Indonesia adalah negara terendah tingkat kepercayaanya dalam bertransaksi digital.
Jadi kemana semua pengguna internet yang sangat tinggi yang ada di data sebelumnya?
Kemungkinan karena maraknya penipuan online yang terjadi, dilansir dari penelitian yang dilakukan Kapersky Lab, bahwa sebanyak 26% konsumen yang bertransaksi online di Indonesia mengalami penipuan ini dan sialnya, 80% penipuan transaksi tersebut terjadi di media sosial.
Bisa karena konsumen terlalu percaya atau tergiur harga barang yang murah, maka disinilah pentingnya mempunyai Toko Online dengan brand[dot]com sendiri. Dapat meningkatkan kepercayaan calon pelangan Anda, apalagi jika terdapat fitur-fitur yang mendukung keamanan bertransaksi online.
baca juga: Marketplace dan Toko Online
4. Bisa Tutup Kapan Saja
Apakah Anda masih ingat dengan Friendster? Kejadian atau kasus media sosial yang tutup karena terkalahkan oleh platform lain yang lebih ngetren. Hal ini juga bisa menimpa platform manapun termasuk Facebook, Instagram, Snapchat, Twitter, Path, ataupun lainnya. Karena kebiasaan manusia pasti bertumbuh, berkembang, dan berubah-ubah. Mungkin sekarang, media sosial yang Anda gunakan untuk berjualan masih pada masa jaya-jayanya, tapi ketika paceklik itu datang, sudah siapkah Anda?
tonton video : cara buka toko online
5. Media Sosial Bukan Toko Anda
Seberapapun besar transaksi yang berhasil Anda lakukan di akun media sosial Anda. Media sosial tetaplah media sosial, Anda tidak bisa secara otomatis mendapatkan database pelanggan Anda, tidak bisa melayani pembeli Anda secara otomatis, tidak menyediakan shoping cart untuk pembeli Anda, tidak bisa mengorganisir katalog produk Anda dengan baik, Anda juga tidak bisa menggonta-ganti tampilan toko sesuka hati Anda, hanya terbatas memuat konten tertentu dengan batas-batas tertentu pula.
Media sosial memang senjata yang bagus, tapi alangkah baiknya kalau senjata tersebut Anda gunakan untuk memperkuat diri Anda, dalam hal ini toko online Anda sendiri. Jadi, Anda tidak bergantung pada senjata Anda, tapi menggunakan senjata tersebut dengan baik.
Gunakan media sosial untuk mempromosikan toko online Anda, sehingga trafik toko online Anda naik. Buatlah konten yang menarik agar teman, followers, subscribers media sosial Anda tertarik untuk mengunjungi toko online Anda tersebut.
Jika dianalogikan, bukalah sebanyak-banyaknya stand pameran (media sosial) lalu giring mereka untuk datang langsung dan jatuh cinta dengan Toko Anda. Sehingga ketika nanti pameran tutup, pelanggan Anda tidak akan bingung saat ingin membeli produk Anda, tinggal datang saja ke Toko Anda.
Anda punya fakta menarik lainnya tentang fenomena media sosial yang perlahan jadi social commerce ini? tulis di komen ya. Fight!
Latest posts by Tim Yukbisnis (see all)
- Cara Mudah Menentukan Lokasi Bisnis yang Strategis - 21/09/2019
- 7 Tools Instagram yang Bisa Digunakan untuk Optimasi - 16/09/2019
- 7 Tips Meningkatkan Followers Instagram Secara Organik - 11/09/2019