Dilansir dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, sebanyak 3,79 juta pelaku bisnis sudah memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya. Mayoritas pelaku bisnis memasarkan produknya di marketplace, tempat pembeli dan penjual bertemu secara virtual.
Seperti yang kita ketahui, beberapa marketplace yang ada di Indonesia sedang berperang menjadi nomor satu di Indonesia. Suntikkan dana dari investor pun mengalir dengan deras. Tapi, tahukah Anda? Dari banyaknya produk yang ada di marketplace, produk lokal hanya berkontribusi sebanyak 6 – 7% saja berdasarkan data yang dikutip dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Hal itu juga berarti, sebanyak 94% produk yang ada di marketplace adalah produk impor. Investasi besar yang didapatkan oleh marketplace Indonesia, secara tidak langsung juga ikut mempromosikan produk impor. Ini merupakan keadaan darurat bagi para pelaku bisnis di Indonesia.
Para pelaku bisnis berbondong-bondong untuk berjualan di marketplace dengan harapan mengeluarkan modal sesedikit mungkin, namun produk mereka akan tetap laris manis di pasaran. Bahkan beberapa marketplace sama sekali tidak memungut biaya apapun untuk berjualan di sana alias gratis! Tapi, ternyata ada yang lebih mahal dibalik fitur-fitur yang disediakan secara gratis oleh marketplace tersebut. Apa itu? Jawabannya adalah data.
Sumber daya yang paling berharga di dunia bukan lagi minyak bumi, melainkan data. Ketika para pelaku bisnis menjual produknya di marketplace, data pembeli juga akan tercatat di database marketplace tersebut. Dari data yang mereka dapatkan, data tersebut kembali diolah dan dipelajari. Hasilnya, marketplace memiliki data mengenai kebiasaan berbelanja orang Indonesia, apa saja yang mereka beli, produk apa yang paling mereka sukai, tanggal berapa mereka akan lebih banyak berbelanja, dan lain sebagainya.
Setelah mereka mempelajari dengan baik data-data yang telah didapatkan, selanjutnya mereka akan mulai memasukkan produk-produk impor yang sesuai dengan apa yang disukai atau apa yang paling dibutuhkan oleh orang Indonesia. Hasilnya, seiring berjalannya waktu, produk yang berada di marketplace sekarang sudah didominasi oleh produk impor. Lagi-lagi, produk kita harus terpinggirkan.
Jika keadaan ini terus berlanjut, maka produk-produk lokal akan semakin sulit bersaing dengan produk-produk impor, dan sampai kapanpun produk lokal tidak akan bisa menjadi raja di rumah sendiri.
Apakah Anda sudah memiliki data pelanggan Anda sendiri? Jika sudah, mulailah untuk memanfaatkan data yang Anda miliki untuk meningkatkan penjualan Anda. Jika belum, sebaiknya Anda segera mengumpulkan data pelanggan Anda.
Bagaimana agar database pelanggan Anda hanya menjadi milik Anda?
Bagaimana agar produk lokal bisa bersaing dengan produk impor tanpa perang harga di marketplace?
Caranya adalah dengan membuka toko online Anda sendiri. Karena dengan begitu, database pelanggan hanya milik Anda dan dapat membesarkan brand Anda.
Yukbisnis.com adalah platform online terlengkap di Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan para pelaku bisnis untuk Go Online!
Saatnya selamatkan database pelanggan Anda! Buat toko online Anda DISINI!
Latest posts by Tim Yukbisnis (see all)
- Cara Mudah Menentukan Lokasi Bisnis yang Strategis - 21/09/2019
- 7 Tools Instagram yang Bisa Digunakan untuk Optimasi - 16/09/2019
- 7 Tips Meningkatkan Followers Instagram Secara Organik - 11/09/2019