Bahaya Omzet Semu — Pernahkah terbesit di pikiran Anda, bahwa berjualan di marketplace sangat menguntungkan? Anda tinggal menyediakan produk, taruh di marketplace, dan selesai! Anda hanya harus menunggu orang-orang sampai menemukan produk Anda dan membelinya.
Keuntungan mungkin datang dengan mudahnya di bulan-bulan pertama. Tapi, kok semakin hari semakin tergerus profitnya? Kalau harga tidak dibanting, produk Anda tidak laku! Itulah bahayanya “omzet semu” dari marketplace. Di bulan awal mungkin Anda merasakan indahnya omzet yang tiba-tiba naik drastis hingga Anda mungkin harus menambah karyawan untuk membantu pekerjaan Anda. Eh, malah ujung-ujungnya harus banting harga juga. Apes!
Pentingnya Membangun Brand
Membangun brand Anda sendiri bisa dimulai dengan menyematkan ciri khas pada setiap produk Anda. Jangan hanya mengikuti tren, tapi sebaiknya Anda membuat tren yang belum pernah ada. Meskipun agak sulit dilakukan di level UKM, karena di level ini cenderung hanya mengikuti tren yang sedang ramai. Sedangkan brand, mustahil dibuat tanpa diferensiasi yang kuat.
Marketplace adalah Kolam Hiu
Jika marketplace adalah kolam hiu, maka kita seperti orang yang berselancar di punggung hiu. Maksudnya bagaimana? Ya, tentunya kita ingin bisnis kita berakselerasi dengan cepat, dengan cara menumpang trafik yang ada di marketplace, terjebak bahaya omzet semu. Mungkin sekarang tidak menjadi masalah, yang jadi masalah adalah jika sewaktu-waktu kita digigit oleh hiu tersebut!
Sebenarnya Anda bisa mengatasinya dengan cara TIDAK menjual seluruh produk Anda di marketplace. Jual saja produk yang sekiranya bisa menjadi produk penetrasi. Apa itu produk penetrasi? Produk yang sedang tren dan banyak dicari sehingga produk tersebut akan lebih mudah dijual.
Jangan Lupakan Database Pelanggan
Hal yang sering terjadi jika berjualan di marketplace adalah Anda tidak sadar bahwa database Anda sangat berharga. Setiap ada satu pelanggan yang membeli, segeralah kumpulkan databasenya, chat melalui whatsapp untuk follow up pesanannya. Zaman sekarang, sosial chat seperti whatsapp sedang naik daun. Semakin mudah Anda dihubungi, semakin mudah orang mengingat Anda ketika mereka ingin membeli sesuatu.
Selain nomor telepon, email juga merupakan sesuatu yang sangat berharga. Karena satu akun email bisa tersambung ke macam-macam sosial media sehingga Anda kemungkinan mendapatkan rekam perilaku target pasar Anda jika Anda menggunakan media iklan seperti Facebook.
Bawa Pelanggan Anda ke Website
Langkah yang satu ini mungkin terdengar sulit. Tapi, jika melakukannya dengan tepat, maka orang akan berbondong-bondong ke website Anda. Seperti yang pernah dilakukan oleh Envygreen, mereka melakukan undian logam mulia untuk yang bertransaksi melalui websitenya. Maka, tidak heran jika terjadi ribuan transaksi perbulan di websitenya saja.
Anda harus memikirkan sendiri strateginya, jangan ikut-ikutan untuk mengadakan undian logam mulia. Karena jika satu strategi berhasil di tempat A, belum tentu berhasil di tempat B. Begitu juga untuk di tempat Anda. Apa yang sekiranya bagus untuk menjadi iming-iming?
Setelah berhasil membawa pelanggan bertransaksi di “kolam” Anda, saatnya Anda menjual sesuatu yang bernilai lebih. Bisa kombinasi antara produk penetrasi tadi atau produk lainnya.
Jaga Pelanggan Anda
Ketika Anda punya “kolam” sendiri, Anda harus tahu bagaimana cara menjaga pelanggan agar mereka tidak buru-buru unfollow Anda. Berilah konten yang bermanfaat, beri mereka waktu untuk mengenal dan mendalami brand Anda dari konten-konten bermanfaat.
Nah, begitulah agar Anda tidak terjebak bahaya omzet semu dari marketplace dan belajar membuat kolam sendiri agar brand Anda senantiasa terjaga eksistensinya tanpa harus banting-bantingan harga!
Mau toko online gratis selama 30 hari? Coba di sini —> Yukbisnis.com
Latest posts by Tim Yukbisnis (see all)
- Cara Mudah Menentukan Lokasi Bisnis yang Strategis - 21/09/2019
- 7 Tools Instagram yang Bisa Digunakan untuk Optimasi - 16/09/2019
- 7 Tips Meningkatkan Followers Instagram Secara Organik - 11/09/2019