Negosiasi yang terbaik adalah tanpa negosiasi. Mengapa? Karena
negosiasi terjadi saat: Keinginan tak sesuai dengan penawaran, keserakahan, dan ada yang disembunyikan.
Keserakahan menghambat proses deal sehingga diperlukan negosiasi. Nah, lebih baik jadi orang apa adanya seperti yang diajarkan oleh Rasulullah. “Saya punya barang modal sekian, kalau kamu mau beli silakan berapa aja asal saya tidak rugi.”
Sebelum melakukan deal sebaiknya Anda berdoa dulu. Biasakan untuk mengatakan, “Bapak terima kasih atas waktunya, saya datang kemari yang paling penting untuk pertama kali adalah saya ingin belajar dengan Bapak.” Jangan sampai Anda niat bertemu dengan investor dan langsung bertanya, “Pak, kira-kira Bapak mau gak ya invest di bisnis saya? Saya butuh modal sekian. Menjanjikan loh, Pak!”
Sama orang kaya kalo ketemu jangan minta duit tapi minta ilmunya. Kalo dia tertarik, nanti dia ngasih duit, simpel toh?
Ketika Anda tidak punya uang, Anda tetap bisa mendapatkan semua yang Anda butuhkan dengan bernegosiasi. Minta untuk bayar mundur dulu atau tawarkan hal lain yang bermanfaat bagi pihak mereka. Misalkan Anda tidak punya budget untuk menyewa toko selama satu tahun, maka bernegosiasilah dengan mereka, katakan Anda akan membayarnya 3 bulan dulu.
Konsep bernegosiasi adalah menyatukan keinginan Anda dan keinginan mereka sehingga tercipta ‘deal’.
Tentukan keinginan Anda duluan, kemudian harus mengerti juga motif. Ingat, motif keinginan mereka itu seperti apa kira-kira? Kalau perlu persiapkan hitam di atas putih.
Jika Anda seorang Marketer dan ingin menjual produk Anda kepada Buyer, akan ada kasus di mana Anda mengalami hal seperti ini:
Buyer: Bisa kurang harganya pak? (Kemungkinan tidak punya perbandingan harga)
Marketer: Wah, saya sudah memberikan harga terbaik..
Contoh kasus kedua.
Buyer: Harganya kemahalan, Pak! (Kemungkinan mereka punya perbandingan harga)
Marketer: Oh ya? Kalau boleh tahu Bapak dapat harga berapa? (Ambil jeda waktu, jangan langsung turunkan harganya.)
Kalau Anda sebagai Buyer bagaimana? Jika Anda akan beli ke supplier, jangan bilang, “Harganya bisa kurang gak?” tapi Anda harus bilang, “Wah, harganya kemahalan Pak..” (Seolah Anda punya pembanding.)
Bicara yang tenang namun mematikan. Begitulah seharusnya negosiasi tidak memerlukan tekanan-tekanan berlebihan.
Banyak kisah yang bisa dijadikan studi kasus mengenai negosiasi, tentunya rugi jika Anda lewatkan. Tonton DI SINI >>> NEGOTIATION SKILL
Latest posts by Tim Yukbisnis (see all)
- Cara Mudah Menentukan Lokasi Bisnis yang Strategis - 21/09/2019
- 7 Tools Instagram yang Bisa Digunakan untuk Optimasi - 16/09/2019
- 7 Tips Meningkatkan Followers Instagram Secara Organik - 11/09/2019