Tahukah Anda tentang Blue Ocean Matrix? Ketika membahas tentang Blue Ocean Matrix, mungkin mayoritas dari kita mengetahui prakteknya namun belum begitu familiar dengan teorinya.
Gambar di bawah ini adalah Blue Ocean Matrix. Sederhananya, Blue Ocean Matrix adalah sebuah strategi bisnis yang terbagi menjadi dua yaitu Cost dan Value. Di sebelah kiri terdapat Cost, dan di sebelah kanan terdapat Value.
Cost adalah biaya. Anda harus memerhatikan faktor apa saja yang akan gunakan untuk bersaing dalam jangka panjang. Misalnya Anda adalah seorang pengusaha furnitur. Anda ingin menang bersaing dengan volume produksi yang besar. Dengan berbagai riset yang sudah Anda lakukan. Anda tidak mungkin menggunakan kayu jati. Mengapa? Karena kayu jati butuh waktu 10 – 15 tahun untuk dipanen, sedangkan kayu ringan hanya 3 – 5 tahun, apalagi kayu olahan.
Ciptakan faktor apa saja yang belum ada di industri tersebut yang akan menjadi pembeda dalam jangka panjang. Tingkatkan faktor apa saja yang perlu ditingkatkan di atas standar kompetitor yang ada. Bisa jadi dari segi design atau imejnya.
Seperti produk furnitur tadi yang bahan utamanya adalah kayu. Kayunya bukan dihilangkan, tapi dikurangi. Apalagi yang sekiranya bisa dihilangkan? Mungkin ukiran juga bisa karena memakan banyak waktu, sedangkan Anda harus mengejar waktu produksi secara massal. Mebel yang desainnya solid dan tidak bisa dilepas juga membebani dari segi pengiriman, jadi Anda bisa buat yang lebih fleksibel (bisa dirakit).
Jika Anda ingin menang bersaing, amati minimal 3 kompetitor Anda. Cari kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dari data riset tersebut, Anda akan melihat celah kosong yang bisa Anda manfaatkan. Kalau Anda ingin bersaing dengan mereka, kira-kira apa yang akan Anda jadikan kelebihan? Itu yang dinamakan positioning.
Blue Ocean Strategy tetap membidik pasar potensial (bukan sleeping), namun membuat kriteria baru yang belum pernah dilakukan oleh kompetitor lain. Artinya apa? Pasarnya sudah ada, bukan mengedukasi pasar baru. Tapi, buatlah kriteria baru yang tidak dimiliki oleh kompetitor. Bicara soal kriteria, Anda bisa baca mengenai Simply Marketing.
Beda lagi ketika kita membahas soal bisnis fashion. Apa Anda mengerti betul target pasar Anda? Masalahnya adalah, tidak semua pembeli mengerti tentang bahan yang Anda gunakan. Fashion adalah ciri khas yang tampak, bukan yang digunakan. Ketika orang melihat produk Anda, apakah mereka akan langsung tahu bahwa itu adalah brand Anda?
Apakah pelanggan Anda akan tetap loyal saat “tetangga” memberi diskon besar? Jika iya, berarti brand Anda sudah kuat. Itulah branding, jika sudah ditanamkan di benak konsumen dijamin mereka tidak akan lirik kanan kiri meskipun ada diskon besar-besaran.
Omzet bukan ukuran kuatnya BRANDING, mungkin karena kuatnya SELLING.
Anda bisa simak video pembahasan mengenai Blue Ocean Matriks DI SINI!!
Latest posts by Tim Yukbisnis (see all)
- Cara Mudah Menentukan Lokasi Bisnis yang Strategis - 21/09/2019
- 7 Tools Instagram yang Bisa Digunakan untuk Optimasi - 16/09/2019
- 7 Tips Meningkatkan Followers Instagram Secara Organik - 11/09/2019