Daripada Unjuk Rasa

Demo Buruh

 

Daripada Unjuk Rasa, Lebih Baik Buka Usaha..
..atau jual gorengan, koran, di pinggir jalan..

Tunjukkan ketidakpuasan dengan karya bahwa Anda emang benar-benar mampu tanpa mereka..

Unjuk rasa itu melatih mental menuntut, menyalahkan, bukan mengoreksi diri. Lebih baik mengasah diri agar lebih pantas mendapatkan angka yang dituntutkan..

Jadilah Karyawan Bermental Pengusaha..

Seorang pengusaha sudah terbiasa oleh kondisi ketidakpastian. Kepada siapa mereka akan protes? Akankah mereka menuntut kepada Allah:

“Yaa Allah, aku sudah bekerja cerdas, keras, tuntas, jujur, rajin ibadah, banyak sedekah, tapi kenapa rejekiku seret begini…?” >> Ini takabur namanya 

Karena tak ada pilihan protes, mereka memilih mencari jalan keluar, solusi dari permasalahan. Alhasil: kreativitas mereka selalu bertumbuh, MENEMUKAN JALAN YANG TAK TERPIKIRKAN SEBELUMNYA, rejekipun mengalir lagi, bahkan lebih lancar..

Coba Renungkan:

Bukankah Allah berbicara kepadamu melalui kejadian2, seperti gaji yang tak mencukupi kebutuhanmu? Agar kamu menemukan 9 pintu rejeki yang lain yang telah dijanjikan?

Mungkin inilah saatnya titik balikmu. Jadi pekerja yang kredibel atau keluar kerja dengan damai..?!

—————————————-

Upah Naik Jadi Rp 3,7 Juta, 37 Perusahaan Kabur dari Jakarta

Liputan6.com, Jakarta : Aksi mogok buruh yang berlangsung beberapa hari terakhir dengan tuntutan kenaikan upah menjadi Rp 3,7 juta per bulan membuat pengusaha khawatir.

Sebab itu, sebanyak 37 perusahaan telah mengirimkan surat permintaan kepada asosiasi pengusaha agar upah minimum provinsi (UMP) 2014 tidak naik.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang mengatakan, ke-37 perusahaan tersebut berada di Kawasan Berikat Nusantara (KBN).

“Sebagian besar merupakan penanaman modal asing,” ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (31/10/2013).

Sarman mengungkapkan dalam surat tersebut pengusaha mengaku tidak bisa lagi menerima kenaikan UMP karena pada tahun lalu upah buruh sudah meningkat hingga 44%.

Pengusaha-pengusaha tersebut pun mengaku berat jika harus menanggung kenaikan UMP di tahun depan. Kalaupun hal itu terjadi, mereka berencana melakukan hal lain seperti memindahkan usahanya ke lokasi yang memiliki upah lebih rendah.

“Kalau naik ya mereka itu bisa benar-benar relokasi dari Jakarta keluar bisa ke daerah lain atau bahkan ke negara lain,” tutur dia.

Perusahaan yang mengajukan permintaan perihal UMP tersebut sebagian besar bergerak pada industri padat karya, seperti garmen, tekstil dan lainnya.

Atas permintaan ini, Sarman khawatir jumlah investor di Indonesia akan turun dan mengancam iklim investasi. Dia pun meminta buruh mempertimbangkan permintaan mereka dan lebih memfokuskan memberikan produktivitas yang lebih baik. “Dengan begitu gaji pasti mengikuti naik,” tegas dia. (Nur)

Sumber: Liputan 6

The following two tabs change content below.
Jaya Setiabudi, atau yang biasa disapa Mas J oleh murid-muridnya, adalah seorang entrepreneur dan penulis buku best seller: The Power Of Kepepet. Ia adalah pendiri YukBisnis.com, Young Entrepreneur Academy dan berbagai perusahaan lain di beberapa kota di Indonesia. "Sebaik-baiknya usaha adalah yang dimulai. bukan ditanyakan terus-menerus."

Latest posts by Jaya Setiabudi (see all)

Trackbacks

  1. […] Demo karyawan itu, selain HASUTAN pihak ketiga adalah KELEMAHAN KEPEMIMPINAN.. […]