Negara-negara dengan hukum islam memiliki batasan-batasan yang ketat termasuk dalam promosi dan periklanan. Perusahaan dan agen-agen periklanan harus berfikir dengan cara yang berbeda di negara-negara yang melarang mempertontonkan aurat di tempat umum ini. Iklan tersebut disatu sisi harus sama menariknya dengan iklan-iklan dimanapun, namun tetap harus mengindahkan aturan-aturan islam yang ketat, terutama terhadap wanita.
Model-model wanita yang diperlihatkan harus dengan pakaian yang tertutup atau dihilangkan sama sekali. Perusahaan seperti IKEA telah melakukannya, katalog-katalog produk mereka yang tersebar di negara Islam seperti Arab Saudi, sama sekali tidak menampilkan sosok wanita, walaupun seluruh isi katalog tersebut sama dengan negara-negara barat. Lihat perbandingan katalog IKEA di Inggris (kiri) dan Arab Saudi (Kanan):
Seperti yang Anda lihat, IKEA sama sekali “menghapus” keberadaan wanita walaupun model wanitanya masih tergolong berpakaian tertutup. Model-model iklan di negara Islam juga jarang menunjukkan foto satu badan. Dan model wanitanya jarang yang ditampilkan sesuai stereotip wanita barat seperti berambut pirang. Lihat saja iklan krim anti-aging berikut ini:
Lihat juga iklan pariwisata di Dubai dibawah ini, jika iklan ini ada di negara-negara barat, wanita pada gambar dibawah pasti sudah mengenakan bikini:
Bagaimana jika produk Anda adalah pakaian dalam wanita? Agensi periklanan ternama Ogilvy Jeddah memutuskan: Sensor saja!! Iklan pakaian dalam di Arab Saudi ini pun disensor dengan kreatif:
Bagaimana dengan perusahaan yang sangat ternama di Amerika dan dunia seperti Apple? Iklan Apple di Kuwait ini menarik pasar muslim mereka dengan iklan: “go places” mereka ini.
Tentu saja di beberapa negara ada agen periklanan yang “nakal” dan “main api.” Seperti di Turki, walaupun negara dengan mayoritas muslim, Turki menganut sistem yang cukup bebas. Lihat saja iklan obat nyamuk berikut ini yang memperlihatkan unsur ketelanjangan:
Iklan berteknologi tinggi dengan efek-efek ala Hollywood juga ditunjukkan oleh perusahaan telekomunikasi yang berbasis di salah satu negara terkaya di dunia: Bahrain. Iklan ini membutuhkan waktu satu tahun dalam pembuatannya:
Dan bagaimana jika toh akhirnya Anda tidak bisa menghindar untuk membicarakan sex dalam iklan Anda? Salah satu agen periklanan di Kairo, Mesir, Menggunakan hewan simpanse dan orangutan untuk menyampaikan elemen vulgar mereka. Iklan produk makanan wafer ini barusaha mengangkat nuansa kriminal lengkap dengan bumbu gangster, wanita, siksaan, dan sex. Namun bukannya membaca majalah “Playboy” salah satu simpanse disini membaca majalan “Playape.”
Karena mayoritas beragama Islam. Iklan-iklan dengan tema keyakinan seperti berpuasa di bulan Ramadhan pun merupakan hal biasa di negara-negara Islam (termasuk Indonesia.) Termasuk salah satunya iklan sebuah produk ayam goreng Nando’s. Di iklan ini terlihat seorang pelanggan yang sudah tidak sabar lagi untuk menunggu berbuka puasa:
DI beberapa negara seperti Maladewa (Maldives), pria dan wanita muda muslim sering berbicara didepan pintu rumah mereka untuk menghindari fitnah dan tentunya perilaku menyipang. Iklan ambient dari perusahaan aplikasi chat: WChat ini menjawab budaya itu. Agen periklanan mereka menempel stiker disalah satu dinding kota yang menawarkan alternatif dari budaya percakapan muda-mudi Maladewa:
Saat terjadi banjir di Pakistan, salah satu harian berbahasa Inggris terbesar: Dawn Pakistan, mengirimkan koran yang benar-benar basah ke pelanggan mereka untuk menarik simpati dan menggalang dana bantuan.
Itulah beberapa iklan unik dari negara-negara dengan batasan keyakinan yang ketat diseluruh dunia, namun berhasil menemukan cara-cara yang unik untuk menyampaikan brand dan produk mereka ke pasar.
Bagaimana dengan iklan Anda?
Sumber:
https://www.businessinsider.com/what-islamic-advertising-looks-like-in-muslim-countries-2013-2?op=1
Ilustrasi utama: David Stanley