Memulai bisnis bukanlah hal yang mudah, apalagi di zaman seperti sekarang ini. Banyak tantangan yang harus Anda hadapi. Masing-masing pengusaha mempunyai setiap tantangan tersendiri. Namun, seperti kata Mas J:
“Sukses berpola, gagal juga berpola.”
Setiap dari tantangan yang dihadapi oleh para pebisnis mempunyai pola tersendiri.
Menjalankan sebuah bisnis agar menjadi sukses dan profitable adalah sebuah perjalanan yang membutuhkan dedikasi luar biasa, kerja keras dan pengorbanan. Akan tetapi, menjadi pengusaha atau entrepreneur adalah sesuatu yang dapat menjadikan bangsa kita lebih maju dan membuat dunia yang lebih baik bagi banyak orang.
Yang menjadi tantangan paling berat bagi Anda yang baru memulai bisnis bukan lagi masalah pembayaran kredit atau harga tanah yang jatuh. Berdasarkan data, pada tahun 2008 sebanyak 53% bisnis gagal dikarenakan penjualan yang lambat atau bahkan sama sekali tidak ada. Meski pada tahun 2010 jumlah tersebut menurun menjadi 44%, macetnya penjualan menjadi faktor paling dominan yang dapat menyebabkan bisnis Anda mengalami kegagalan.
Jika bisnis Anda diibaratkan sebagai mobil, penjualan adalah bahan bakar bisnis Anda. – Mas J
Fakta yang mengejutkan lainnya adalah jumlah pembeli yang tidak membayar atau terlambat membayar pada tahun 2010 naik dari 2% menjadi 14%. Hal ini tentu akan menghambat bisnis Anda. Karena itu, mem-follow up pembeli yang belum membayar sangatlah penting dan harus menjadi prioritas untuk bisnis Anda ke depannya.
Menjaga Pelanggan
Kebanyakan pebisnis terlalu fokus mencari pembeli baru dan terkadang melupakan pembeli yang sudah ada. Padahal, menjual kepada pembeli yang sudah pernah membeli produk Anda jauh lebih mudah daripada menjual kepada yang belum pernah membeli. Perbandingannya adalah 1:2.
Bahkan, pelanggan-pelanggan ini mempunyai efek yang dramatis terhadap perkembangan bisnis Anda.
- Peningkatan jumlah pelanggan sebanyak 5% dapat meningkatkan keuntungan bisnis Anda sebanyak 75%.
- 80% omzet bisnis Anda di masa depan berada di tangan 20% pelanggan Anda.
Menjaring Calon Pembeli
Berdasarkan studi yang digarap oleh InsideSales.com, sangat jelas bahwa mengubah calon pembeli (lead) menjadi pembeli adalah salah satu dari yang sangat sulit diperjuangkan bagi para pebisnis.
Ketika telah menawarkan sebuah barang kepada calon pembeli, banyak pengusaha yang tidak mem-follow up mereka lagi. Padahal, calon pembeli hanya menunggu 5 menit saja untuk mendapat follow up dari pihak penjual. Tetapi, hanya 26% pengusaha yang mem-follow up calon pembeli tersebut dalam jangka waktu 5 menit. Sedangkan sisanya mem-follow up lebih dari 4 jam kemudian atau bahkan tidak pernah sama sekali.
Faktanya, 75% pebisnis hanya mencoba 2 kali untuk berkomunikasi dengan calon pembeli potensial, sebelum menyerah pada akhirnya.
Memperoleh Kredit
20% dari pemilik usaha takut untuk mengajukan pendanaan bisnis mereka karena takut proposal bisnis mereka akan ditolak.
Padahal, selama tahun 2008 dan 2009, lebih dari 60% proposal pendanaan yang diajukan kepada bank selalu diterima. Sedangkan sisanya ditolak karena alasan-alasan berikut:
- Bank menolak pendanaan karena pembatasan untuk meminjamkan uang yang diperketat mempunyai kemungkinan 91%,
- 39% karena agunan atau jaminan yang tidak cukup,
- Track record atau sejarah kredit Anda tidak cukup baik mempunyai kemungkinan ditolak 37%,
- Sedangkan 29% kemungkinan ditolak karena sejarah kredit perusahaan atau bisnis Anda yang tidak cukup baik,
- Permintaan pinjaman yang terlalu besar mempunyai kemungkinan 17% untuk ditolak.
Berwirausaha bukanlah hal yang mudah, namun belajar dari orang-orang yang telah berpengalaman sebelum Anda dapat meminimalisir kegagalan yang itu-itu lagi dan Anda dapat belajar dari pengalaman mereka. See you on top!
Lihat lebih lengkap dalam infografik ini:
Ilustrasi: wagnertc