Social media seolah-olah menjadi hal ‘ghaib’ di mata Anda. Hal ini dikarenakan dampaknya yang tidak serta-merta terlihat di depan mata. Karena itulah, banyak yang meremehkan pentingnya social media untuk bisnis, meskipun pendidikan bisnis manapun mulai menyarankan Anda untuk menyuburkan online marketing.
Meskipun terlihat mudah, sebenarnya hal yang paling diperlukan untuk menjaga Word of Mouth bisnis Anda di social media adalah konten dan ketekunan. Memang butuh waktu untuk menciptakan engagement yang baik dengan pelanggan.
Chief Marketing Officer dari Kodak, Jeffrey Hayzlett, menjabarkan 5 resiko atau kerugian bila Anda “membutakan” bisnis Anda dari social media.
Melewatkan Percakapan Tentang Brand Anda
Apabila Anda sama sekali tidak mengandalkan social media apapun untuk bisnis Anda, maka Anda hanya bisa berharap orang-orang di belakang membicarakan hal-hal yang baik tentang brand Anda. Ingat, brand adalah sesuatu yang dibicarakan oleh orang lain ketika Anda tidak berada di tempat.
Meskipun Anda tidak punya social media sama sekali, orang-orang akan tetap bicara mengenai Anda. Bedanya, Anda tidak punya gambaran sama sekali tentang apa yang mereka bicarakan.
Bayangkan bila banyak orang yang membicarakan hal jelek tentang Anda, di dalam social media mereka, dan Anda sama sekali tidak tahu hal itu. Anda tidak tahu-menahu tentang apa yang mereka keluhkan, tiba-tiba saja mereka menjauh dari Anda. Hal tersebut pastilah sangat mengganggu dan merugikan Anda.
Menjadi Target Para Hackers
Tidak aktif di social media bukan berarti aman dari gangguan. Bisa saja, para hackers yang usil menggunakan kesempatan tersebut untuk membuat informasi-informasi palsu mengenai brand Anda. Citra brand Anda dapat turun secara drastis.
Karena Anda tidak aktif, maka hal ini jadi luput dari pengawasan Anda. Contohnya akun The Associate Press yang di-hack beberapa waktu lalu. Untungnya, mereka langsung menyadari hal tersebut dan mengambil alih akun mereka kembali.
Didahului Kompetitor
Mengabaikan social media artinya memberikan kesempatan bagi kompetitor untuk mengungguli Anda. Secara logika, apabila kompetitor Anda menggunakan strategi pemasaran secara online dan offline, sedangkan Anda hanya menggunakan offline saja, manakah yang lebih unggul?
Selain itu, jika Anda tidak merawat social media Anda, bisa-bisa pelanggan yang mention ke akun Anda direbut oleh kompetitor. Karena menjual barang yang relatif sama, namun Anda tidak merespon mention tersebut, rezeki dari pelanggan akan pindah ke kompetitor Anda. Tentunya Anda tidak menginginkan hal ini, bukan?
Ranking Anda Jatuh di Search Engine
Seperti yang saya katakan di atas, social media membutuhkan konten yang bagus serta ketekunan. Sama seperti tanaman, apabila diberi dengan pupuk yang baik dan dirawat setiap harinya, maka tanaman tersebut akan tumbuh subur. Sebaliknya, jika Anda hanya membiarkannya begitu saja, tentu tanaman tersebut tidak akan tumbuh seperti yang Anda harapkan.
‘Pupuk’ diibaratkan sebagai konten, isi dari social media Anda. Konten yang bagus sangat berpengaruh terhadap SEO. Jadi, bila Anda mengabaikan social media, otomatis Anda tidak punya satu konten pun untuk dibagi. Hal ini mempunyai dampak buruk terhadap SEO bisnis Anda.
Meskipun Anda mengisinya dengan konten sekalipun, apabila tidak dilakukan secara rutin, maka SEO juga sulit menyambut baik hal tersebut. Bayangkan apabila Anda hanya memperbarui konten tiga bulan, empat bulan, setahun sekali. Apa yang akan Anda harapkan?
Selain itu, tidak rutin mengisi konten di social media juga tidak akan menimbulkan engagement dengan pelanggan atau pengikut Anda.
Tidak Bisa Memberitakan Kabar Terbaru
Di dalam kehidupan, pasti ada sesuatu yang terjadi tanpa disangka-sangka. Tiba-tiba saja stok di supplier kosong, atau toko Anda tutup karena ada keperluan mendadak.
Jika hal tersebut terjadi, tentunya Anda tidak mungkin menelpon atau mengirimkan pesan ke satu per satu pelanggan Anda dan memberitahukan apa yang sedang terjadi. Lebih praktis jika mengumumkannya lewat social media. Praktis dan efektif.
Masihkah Anda mengabaikan social media di tahun 2013 ini?
Ilustrasi: DuproDs
