Siapa yang tak kenal Justin Bieber? Penyanyi pop yang baru berusia 19 tahun tersebut adalah pemilik akun dengan followers terbanyak di seluruh dunia. Justin mempunyai followers sebanyak 35 juta orang dan setiap hari jumlah tersebut bertambah di angka rata-rata 44.737 orang, menurut hasil perhitungan Twitter Counter. Jumlah tersebut lebih banyak dari seluruh penduduk Kanada, negeri asal Justin.
Justin menggunakan Twitter-nya untuk menjaga agar “Beliebers”, sebutan bagi penggemar Justin, tetap nge-tweet tentang apa saja mengenai album, konser, hingga penampilannya di TV. Nah, marketeers perlu mencatat hal ini.
Ada 3 pelajaran marketing yang bisa Anda petik dari pergerakan Twitter Justin, yang dirangkum oleh Kim Lachance Shandrow.
1. Buat Percakapan
Justin Bieber selalu meluangkan waktu untuk menyapa dan berinteraksi dengan para fans-nya, tidak hanya mengiklankan single terbarunya saja. Pencuri hati banyak gadis ini selalu merespon secara personal puluhan tweet dari fans-nya setiap hari dan berterima kasih atas support yang mereka berikan.
51% dari keseluruhan tweet Justin adalah RETWEETS, dan 11% lainnya adalah REPLIES. Sisanya barulah tentang iklan dan kegiatan Justin.
Pelajaran:
Luangkan waktu untuk bercakap-cakap dengan followers Twitter Anda ketimbang mengiklankan produk atau pelayanan bisnis Anda. Akrabkan diri dengan followers dan jawablah pertanyaan-pertanyaan mereka dengan penuh tanggung jawab.
Anda perlu memberikan mereka sebuah perasaan bahwa mereka penting bagi Anda. Hal ini akan membuat followers Anda merasa dihargai dan membuat mereka tetap menjadi followers Anda.
2. Pentingnya Retweet
Jika Anda mempunyai akun Twitter, Anda pasti sangat senang bila tweet Anda di-retweet oleh followers Anda, meskipun hanya kadang-kadang saja. Justin Bieber sendiri mendapat retweet rata-rata 32.000 untuk setiap tweet yang dia bagikan, berdasarkan hasil survey SEOmoz.
Retweet adalah salah satu perantara word of mouth (WOM). Setiap Justin me-reply tweet salah satu fans-nya, fans tersebut pasti akan me-reply sekaligus me-retweet hal itu. Terkadang mereka juga memberitahukan kepada followers bahwa Justin telah me-reply tweet mereka. Kemudian tweet ini mendapat retweet dari orang-orang lagi, terus menerus begitu. Justin hanya me-reply mereka sekali, namun dampaknya berbuntut panjang sekali.
Pelajaran:
Sering di-retweet oleh followers akan memperluas jangkauan bisnis Anda. Seperti yang tadi dicontohkan oleh Justin, bahwa satu reply saja sudah bisa merembet ke mana-mana.
Berikan konten-konten yang dirasa “baru” oleh para pengikut Twitter Anda sehingga mereka akan me-retweet konten tersebut. Sesuatu yang baru dirasa menarik dan akan memancing orang untuk membagikannya kepada orang lain, begitu kata pakar social media, Dan Zarella.
Anda juga bisa me-reply tweet mereka dengan gaya khas Anda atau sesuatu yang menarik lainnya, agar mereka me-retweet hal tersebut kepada followers masing-masing.
3. Charity
Sesuatu yang berbau ‘kemanusiaan’ pastilah banyak mendapat sorotan dan perhatian publik. Justin Bieber juga memanfaatkan hal tersebut. Misalnya, saat terjadi tragedi penembakan massal di sebuah sekolah dasar bernama Sandy Hook, Justin membuat hashtag khusus #sandyhookpromise dan jutaan followers-nya dengan senang hati membagikan hal tersebut.
Pelajaran:
Menginformasikan sesuatu tentang charity di Twitter Anda akan menuai banyak respon dan menggaet followers baru. Beritakan hal ini dari akun Twitter resmi bisnis Anda dan tunjukkan bahwa perusahaan anda terlibat untuk membantu.
Jangan lupa ajak followers Anda untuk ikut berpartisipasi atau paling tidak, membagikan informasi tersebut pada setiap orang.
Nah, apalagi yang bisa Anda pelajari dari @justinbieber? Share pendapat Anda melalui komentar.
Ilustrasi: cukuskumir