Belajar Dari Rumput

rumput

 

Jika kita melihat rumput dipagi hari, kita dapat merasakan kesegarannya, tetesan embun yang membasahi, memberikan kesejukan dan kesegaran bagi siapapun yang melihat dan merasakannya.  Lalu hari beranjak siang, embun di rerumputan pun mulai habis, rumput kembali mengering, dan orang lalu lalang melewatinya bahkan sebagian menginjaknya.  Anak-anak dan orang dewasa bermain bola, mereka menginjak-injak rumput dan menyakiti rumput dengan sepatunya yang tajam, merobek dan mengkoyak-koyak rumput tersebut, bahkan mencabutnya dari tanah.

Saat petani rumput menanam rumput dikebun-kebun rumah di komplek, mereka menjauhkan saudara saudara rumput tersebut.  Diantara rumput yang satu dengan yang lainnya diberi jarak, bahkan rumput-rumput yang sudah tumbuh di pangkas habis.  Namun apa yang dilakukan oleh rumput? Apakah rumput lalu membalasnya?

TIDAK…. Rumput malah memberikan terus manfaat kepada kita, dengan dipangkasnya mereka malah menebar dan memperbanyak saudaranya, disakitinya mereka malah mempererat persaudaraan.  Dengan kekuatan persaudaraan yang kuat mereka yang tadinya di beri jarak saling menarik satu sama lain sehingga tercipta saudara-saudara baru yang tetap membuat mereka rapat.

Kekuatan dari rumput adalah bahwa mereka selalu berdekatan dan merapat, sehingga mampu memberikan banyak manfaat kepada manusia.  Setelah seharian diinjak-injak, dipangkas, dilukai, disakiti, dan bahkan di lemparkan kesana kemari, mereka tetap memberikan kesejukan dan kesegaran bagi manusia di pagi hari, mereka menjadi teman anak-anak kita yang sedang belajar berjalan.  Menjadi alas bagi indahnya bunga-bunga yang disanjung manusia.  Bahkan saat mereka mati pun masih bermanfaat bagi pakan ternak.  Begitulah seharusnya manusia hidup,,, terus memberi manfaat di dunia.  Terus berusaha memberikan yang terbaik bagi dunia dan manusia lain.

Betapapun seringnya kita disakiti, dikhianati, ditertawakan, tetaplah berjuang dan terus berjuang menggapai impian kita.  Lepaskanlah semua kebencian dalam diri.  Karena setiap kebencian yang tertanam dalam diri kita sama seperti kita menanamkan butiran-butiran energi negatif di setiap slot yang kita miliki dalam tubuh kita.  Semakin banyak butiran negatif di dalam slot tubuh kita, semakin hal itu menggerogoti butiran positif kita.  Setiap perilaku, kata-kata, dan keputusan kita akan lebih negatif.  Ibarat bakteri didalam tubuh, jika antibodi kita kalah jumlah maka bakteri akan mengalahkan tubuh kita, begitu juga sebaliknya.

Lepaskanlah segala kebencian dan amarah, agar tubuh kita mampu mengeluarkan energi positif, yang akan terus menghancurkan setiap energi negatif yang menghampiri kita…

Berilah terus manfaat kepada manusia lain dan dunia, bahkan sampai saat kita meninggalkan dunia ini, tinggalkanlah warisan yang baik yang dapat diteruskan oleh orang-orang yang kita kenal…  agar segala manfaat kita tidak putus dan merubah dunia menjadi lebih baik…  agar amalan kita terus bertambah meski kita sudah di akhirat kelak…

Semoga kita menjadi satu dari banyak manusia yang mampu melepaskan amarah dan kebencian, serta memberikan manfaat kepada dunia dan manusia lain, terutama kepada orang-orang yang kita cintai…

 

#LifeBlessAbundance

Follow saya di Twitter @iyuARK9

 

Ilustrasi: bburky

The following two tabs change content below.
Peak Performance Coach, Personal Development Trainer, Business & Investment Consultant

Latest posts by iyu (see all)