4 Keuntungan Berbisnis Sejak Remaja

mark zuckerberg

 

Di tahun 2012, geliat remaja berbisnis makin meningkat. Yang saya kategorikan sebagai remaja adalah siswa, mahasiswa. Entah itu bisnis offline maupun online, apapun konten produknya, di tahun 2012 ada peningkatan kuantitas entrepreneur muda.

Ada yang memulai bisnisnya sejak masih SMA,  part time saat kuliah hinga memulai wirausaha saat baru lulus kuliah. Meski tak sedikit usaha anak muda yang gulung tikar, tapi fenomena ini menunjukkan kalau anak muda tak lagi takut dengan risiko berbisnis.

Lantas, apa saja keuntungan memulai bisnis di usia muda? 

Dana

Beberapa waktu lalu saya sempat mengobrol dengan anak muda pemilik butik di Semarang yang memulai bisnisnya sejak kuliah. Dia bercerita, memulai bisnisnya dengan modal yang kecil, ia peroleh dari mengumpulkan uang jajan. Kemudian, keuntungan dari bisnis bermodal kecil itu terus dikumpulkan dan digunakan untuk modal usaha yang lebih besar lagi.

From money to money,“ begitu kata dia.

Artinya, dengan memulai bisnis sejak usia remaja, kesempatan mengumpulkan  modal usaha lebih besar. Apalagi, di usia remaja, sebagian besar masih menjadi tanggungan orang tua. Hidup masih di zona aman. Jadi, seburuk apapun kondisi finansial usaha sendiri (bisnis), dampaknya tidak akan terasa di aspek kehidupan pokok yang lain.Modal yang diperoleh juga berasal dari tabungan uang saku dari orang tua, bukan dari berhutang atau investasi orang lain yang ada kewajiban untuk mengembalikan. Jadi, relatif aman.

 

Pengalaman

Membuka usaha memang bukan hal mudah. Anda dituntut untuk tekun, kreatif, cerdas dan kerja keras. Padahal, sebagian besar anak muda bersifat mudah bosan dan emosinya masih labil. Akankah itu menjadi hambatan? Bagi yang berusunguh-sungguh, jawabannya tidak.

Justru, dengan memulai berbisnis di usia muda, pengalaman yang diraih makin banyak. Ibaratnya, Anda sudah maju satu langkah dibanding teman-teman seusia Anda. Berbisnis juga melatih Anda bertanggungjawab, apalagi jika bisnis Anda mempekerjakan karyawan. Ada tanggungjawab membayar gaji mereka setiap bulan.

Percayalah, pelajaran ini lambat laun akan membentuk pribadi Anda menjadi entrepreneur yang matang. Makin banyak pengalaman dan pelajaran yang Anda peroleh, makin kuat pula pondasi berbisnis Anda di masa depan.

 

Kepercayaan

Saat sedang membangun usaha di usia muda, tak sedikit tantangan yang Anda hadapi. Namun, bila Anda tetap survive, orang lain akan menilai. Akibatnya, banyak orang percaya dengan kegigihan Anda yang masih muda tapi pantang menyerah mengelola usaha. Ingat, kepercayaan ini mahal harganya.

Keluarga menjadi salah satu peluang bisnis yang bersumber dari asas kepercayaan. Jika sedari muda saja Anda sudah bisa dipercaya, kian lama usaha Anda berdiri, kian bertambah pula kepercayaan dari orang sekitar. Berawal dari keluarga, lalu kemudian merambah ke pasar yang lebih besar. Saya percaya, sistem rekomendasi masih efektif daripada gambling. Kalau orang Jawa bilang, gethok tular.

 

Ilmu Baru

Berbisnis merupakan ajang Anda menantang diri Anda sendiri. Sudahkah Anda berani menghadapi risiko seburuk apapun? Karena sukses adalah milik dia yang tidak takut gagal. Dengan belajar berbisnis dari usia muda, makin banyak ilmu yang bisa Anda serap, tak hanya dari teori tapi langsung praktik.

Anda belajar bagaimana strategi bisnis yang tepat, bagaimana berinovasi, bagaimana meyakinkan orang lain, dan masih banyak lagi. Kalau pun pada akhirnya Anda menyerah untuk berbisnis, ilmu-ilmu itu bisa Anda gunakan jika Anda lebih memilih menjadi karyawan.

 

Bagaimana dengan Anda? Di usia berapa Anda memulai bisnis? Kami ingin mendengarnya di bagian comment.

 

Ilustrasi: scobleizer

The following two tabs change content below.
Miss Yubi selalu gemar berbagi artikel dan tips mengenai bisnis online serta event dan berita terbaru YukBisnis.Com. Hari-harinya sibuk berjualan di YubiStore.

Trackbacks

  1. […] Anda belajar bagaimana strategi bisnis yang tepat, bagaimana berinovasi, bagaimana meyakinkan orang lain, dan masih banyak lagi. Kalau pun pada akhirnya Anda menyerah untuk berbisnis, ilmu-ilmu itu bisa Anda gunakan jika Anda lebih memilih menjadi karyawan. ( Sumber ) […]