Pricing alias mematok harga bukanlah hal yang mudah. Terkadang Anda terjebak dalam kondisi serba salah. Kalau terlalu murah, value atau nilai lebih dari barang Anda tidak akan tersampaikan sehingga bisa jadi konsumen memandang sebelah mata produk Anda. Bila harganya terlalu mahal, Anda juga akan kesulitan mencari konsumen yang cocok dengan harga yang Anda patok tersebut.
Bagaimana caranya untuk mengetahui pada nilai rupiah berapa harga yang pantas untuk produk Anda? Seberapa rendah batas harga yang Anda inginkan untuk berkompetisi dengan pengusaha toko online yang lainnya?
Sejalan dengan datangnya kompetisi yang tinggi dalam masalah harga, kemenangan bisa jadi tidak milik usaha retail online yang manapun. Statusnya bisa jadi double KO.
Perusahaan retail online besar seperti Amazon kerap mendapat keuntungan di dalam kompetisi harga, selama mereka dapat memasang harga yang lebih rendah dan mengeluarkan semua toko online yang masih ‘UKM’ dari bisnisnya. Tetapi masih ada cara lain untuk berkompetisi, dan semuanya dimulai dari mengembangkan (atau setidaknya memikirkan) mengenai strategi untuk mematok harga untuk toko online Anda.
Inilah 6 saran yang dapat Anda terapkan untuk mulai mengembangkan strategi pricing toko online Anda.
1. Mengetahui Margin Produk Anda
Kenyataannya, toko online yang mempunyai harga paling rendah sekalipun tidak selalu menang. Seringkali perang harga berakhir ketika Anda mematok harga produk yang terlalu rendah. Meskipun Anda sudah mempunyai cukup banyak konsumen, Anda tetap saja tidak mendapat keuntungan.
Ketika Anda telah menurunkan harga hingga ke titik dimana Anda akan rugi, Anda harus mulai mempertimbangkan untuk mencari sumber uang yang lainnya. Anda juga dapat beralih dengan menjual produk lain yang lebih menguntungkan.
Membawa toko online Anda ke dalam perang harga tentu akan ‘menyakiti’ diri Anda sendiri dalam waktu yang lama. Ketika Anda mematok harga yang terlalu rendah, tentu konsumen akan terus mengharapkan harga yang murah, padahal keadaan seperti itu tidak dapat Anda pertahankan terlalu lama. Lama-kelamaan, Anda akan kehilangan konsumen juga akhirnya.
2. Mengetahui USP (Unique Selling Proposition) Produk Anda
Apa yang membuat Anda berbeda dari yang lainnya? Setiap perusahaan haruslah menjawab pertanyaan untuk mengetahui apa saja nilai lebih dari produknya dan siapa saja target pasar yang mereka bidik.
Untuk sebuah toko online, diferensiasi tersebut bisa berupa pelayanan yang memuaskan untuk pelanggan seperti Zappos, atau produk yang tidak bisa Anda temukan di tempat lain (contohnya, DODOcase). Tentu saja masih banyak nilai lebih lainnya yang dapat Anda maksimalkan.
Ketika kompetisi harga terjadi setiap waktu, para pebisnis haruslah berpikir without the box untuk merencanakan strategi promosi mereka. Beberapa toko online sukses dengan mencanangkan program charity atau sumbangan. Owner dari Shopify, Ricky Padilla, membuat program sumbangan air bersih setiap ada yang membeli kopi lewat online store-nya.
Dia juga menawarkan free ongkir untuk setiap pembelian diatas $20, yang merupakan strategi yang bagus untuk memancing pelanggan membeli kopi dengan jumlah banyak.
3. Jual Dibawah Nilai Pasar
Harga yang murah sangat tepat bila dipasangkan dengan strategi merchandise. Strategi Lose-Leader ini mengasumsikan bahwa pelanggan akan membeli lebih banyak secara keseluruhan. Dengan menggunakan strategi ini, pemilik toko online akan mempunyai kesempatan untuk meningkatkan rata-rata pembelian pelanggan.
Meskipun profitnya tidak terlalu bisa diharapkan, strategi seperti ini merangsang akuisisi pelanggan dan membuka kesempatan untuk upaya marketing yang lebih lanjut.
Jumlah pelanggan yag terakuisisi akan melampaui jumlah transaksi yang ada. Tujuan akhirnya adalah kehilangan profit atau keuntungan dari sebuah produk dengan tujuan untuk mengambil untung dari produk yang menjadi komplementernya. Contohnya, meskipun harga sereal murah, tetapi harga susu tetap mahal.
4. Tawarkan ‘Kejutan’
Setelah mengetahui margin produk Anda dan harga sesuai dengan margin, Anda dapat menawarkan beberapa kejutan untuk pelanggan Anda. Anda dapat membuatnya dalam bentuk diskon terbatas, misalnya membeli produk pada jam atau hari tertentu dan dapatkan diskon hingga 20%.
Anda harus pintar-pintar menggunakan strategi. Ada yang disebut dengan ‘Psikologi Angka’, artinya pelanggan akan cenderung melihat angka diskon yang besar, semakin besar semakin baik. Anda mungkin pernah menemui papan pengumuman “Diskon 70% OFF!” di sebuah mall? Padahal dalam kenyataannya, rata-rata barangnya hanya didiskon 50%. Itulah akibat dari psikologi angka.
5. Membuat Penawaran Produk yang Berbeda
Untuk membuat berbeda penawaran produk yang akan dijual, Anda haruslah memahami permintaan pasar Anda. Pastikan Anda tetap up-to-date mengenai trend yang berhubungan dengan produk Anda melalui berita-berita seputar e-commerce.
Mengetahui apa saja keinginan dari pelanggan akan memberikan Anda peluang untuk menjual dan meningkatkan keuntungan dari produk yang berbeda tersebut. Ketika Anda ragu-ragu untuk menentukan, buatlah beberapa pilihan untuk pelanggan agar Anda dapat mengetahui apa yang sesungguhnya mereka inginkan.
Berikut terdapat sebuah video yang bagus yang berhubungan dengan topik ini:
6. Menguji Strategi Anda
Ada banyak hal yang menjadi faktor kesuksesan toko online Anda, karena itu Anda harus menguji strategi-strategi Anda untuk memastikan mana strategi yang paling manjur dan paling tepat untuk bisnis Anda.
Idealnya, setiap strategi harus Anda amati dan jangan lupa menganalisisnya agar data Anda lebih akurat.
Ilustrasi: puuikibeach
Disadur secara bebas dari: Shopify Blog