Keputusan memang sangat erat hubungannya dengan kepemimpinan, karena pada dasarnya seorang pemimpin harus mampu membuat keputusan yang memberikan efek positif baik bagi dirinya maupun orang lain yang berada dibawah kepemimpinannya, tidak terkecuali dalam sebuah bisnis.
Majunya suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh keputusan pemimpinnya. Karena itu anda sebagai seorang pemimpin sebuah bisnis harus mampu membuat keputusan yang cepat, dan tepat dalam kondisi apapun. Namun nyatanya tidak semua orang mampu mengambil keputusan yang baik jika berada di bawah sebuah tekanan, misalnya waktu atau emosi.
Jonathan Gifford, seorang konsultan marketing asal Inggris telah mempelajari bagaimana seseorang dapat membuat sebuah keputusan dan dia tulis dalam bukunya yang berjudul Blindsided: How Business and Society are Shaped by Our Unpredictable and Irrational Behaviour.
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat membantu anda agar mampu membuat keputusan dengan cepat dan tepat dalam kondisi apapun di sebuah organisasi ataupun perusahaan yang anda pimpin.
1. Analisa resiko anda.
Setiap tindakan pastinya mempunyai dampak yang berbeda, entah itu dampak yang baik atau malah dampak yang buruk dan ini menjadikan anda harus selalu mempertimbangkan dengan matang setiap resiko dari keputusan yang anda ambil.
Kata ‘Ya’ atau ‘Tidak’ sangat berpengaruh terhadap masalah yang sedang anda hadapi. Mungkin jika resikonya rendah, anda dapat dengan mudah membuat sebuah keputusan. Tapi jika resikonya tinggi, seperti misalnya memindahkan kantor anda ke perusahaan baru. atau melakukan phk kepada karyawan, anda harus melakukan analisa mendalam dari setiap keputusan.
Cari keputusan yang dapat memberikan win-win solution, atau jika memang tidak bisa, cari yang memiliki dampak negatif paling kecil.
2. Uji motivasi anda.
Setiap orang sangat mampu membuat sebuah keputusan yang rasional, misalnya membedakan mana yang baik dan buruk, juga menimbang mana yang memiliki keuntungan. Tapi pada kenyataannya, kita sangat jarang dapat membuat keputusan yang rasional, ini semua karena pengaruh emosi dan motivasi.
Jika anda dipengaruhi oleh emosi dalam membuat keputusan, misalnya ingin memecat karyawan hanya karena anda marah, takut atau karena emosi negatif lain. Cara terbaik adalah tunggu sampai emosi tersebut reda, dan periksa apakah anda masih merasakan yang sama ketika emosi tersebut telah tidak ada.
Seorang sastrawan terkemuka, Jane Austen mengatakan, “Angry people are not always wise.” Karena itu, berhati-hatilah jika Anda sedang marah!
3. Hindari menjadi pengikut.
Orang-orang kadang melakukan sesuatu yang sama seperti yang orang lain lakukan kepada mereka, ini karena manusia memiliki sebuah insting yang membuatnya mengikuti apa yang dilakukan orang lain.
Ini adalah salah satu yang berbahaya, apalagi bagi anda yang adalah seorang pemimpin sebuah organisasi atau perusahaan. Karena walaupun sama, keputusan anda tidak akan memiliki dampak sama dengan keputusan orang yang anda ikuti. Ini hanya membuat anda berada dibawah bayang-bayang orang lain.
Jika anda ingin menerapkan cara yang sama yang dilakukan orang lain, sebaiknya tunggu dan perhatikan cara mereka. Jika memang berdampak dengan baik kepada bisnis mereka, baru anda boleh mengikuti.
Walau begitu seorang pemimpin bukanlah seseorang yang reaktif, orang yang mampu berbuat hanya karena orang lain telah berbuat, tapi anda sebagai pemimpin harus aktif dan jangan sampai menjadi pengikut.
4. Ikuti insting dan yakin dengan keputusan yang anda buat.
Mainkan insting anda, analisa resiko dan ciptakan keputusan yang cepat dan tepat. Keputusan memang seperti sebuah judi, dimana setelah anda mempertimbangkan lalu membuat sebuah keputusan anda harus yakin bahwa keputusan yang anda buat akan berhasil.
Tidak ada keputusan yang benar atau salah, yang ada hanyalah keputusan tepat dan kurang tepat. Sebagai seorang pemimpin anda harus berani mengambil sebuah tindakan untuk membuat organisasi atau perusahaan yang anda bawahi dapat maju. Jika keputusan anda kurang tepat, anda harus tanggap untuk merespon dampak keputusan tersebut dan mengubahnya menjadi sesuatu yang tepat sasaran.
Memperkuat insting atau feeling memang bukan perkara yang mudah. Anda harus banyak berlatih dan bertemu dengan banyak masalah. Seiring dengan berjalannya waktu dan profesionalisme anda meningkat, dengan mudah anda bisa tahu bagaimana harus bertindak dan berbuat.
Ilustrasi: eldkvast