Ayah saya sering berpesan kepada saya,”Asalkan kamu punya 3 hal ini, maka kamu akan sukses menjadi seorang pengusaha…”. Kata-kata itu sering diucapkan kepada saya, bahkan sejak saya masih mahasiswa. Nah, apakah ketiga hal itu?
1. Skill (Ketrampilan)
Kenapa ayah saya tak menyebut kata ‘knowledge’ atau keilmuan? Karena arti skill jauh lebih dalam dari knowledge. Skill atau ketrampilan adalah keilmuan yang telah teruji di lapangan, bukan sekedar teori saja. Belajarlah segudang teori pemasaran yang Anda pelajari di bangku kuliah, saya berani jamin akan berbeda di lapangan, apalagi jika Anda menjalankan usaha sendiri. Mengapa? Disamping kebanyakan teori pemasaran di bangku kuliah diperuntukkan perusahaan besar (jarang yang untuk skala UKM), juga studi kasusnya seringkali sudah tidak up to date lagi. Bukan berarti belajar teori tidaklah penting, tapi harus dipraktekkan dan di adjust di lapangannya, agar akurasinya terjaga. Ringkasnya, ketrampilan adalah perpaduan akurasi teori dengan jam terbang.
2. Credibility (Kredibilitas)
Alias membangun nama baik, dimata para rekan bisnis. Mudah diucapkan, namun tak mudah dipraktekkan. Mungkin mudah membangun nama baik jika kita ada maunya, misalnya kepada para calon pelanggan, karena merek yang memberi orderan kepada kita. Disisi lain, seringkali nama baik tak terjaga terhadap pemasok kita. Saat ditagih, ingkar janji, bahkan kabur. Terlambat bayar wajar terjadi di dunia bisnis, namun alangkah baiknya diberitahukan sebelum ditagih karena keterlambatan. Di sisi lain, nama baik bukan sekedar kejujuran, namun juga keterandalan saat diberikan suatu tugas dan menyelesaikannya sesuai janji. Banyak kisah orang-orang yang terangkat derajat dan kesuksesannya karena keterandalan dan ketulusannya. Ya benar, ketulusan! Berbuat baik dan benar setiap saat, bahkan saat orang lain tak melihat kita.
“Kita tak tahu kapan ‘malaikat’ akan lewat, tapi jika kita selalu mengerjakan dengan baik, maka kita tak akan terlewatkan malaikat”
3. Network (Jaringan)
“Kecepatan bisnis kita berkembang akan sebanding dengan seberapa luas dan kualitas jaringan yang kita miliki”
Banyak masalah dalam bisnis yang sebenarnya akan selesai, jika kita menggunakan opsi ‘phone a friend’, tentunya jika kita memiliki ‘friends’ yang luas dan berkualitas. Cara yang tercepat adalah bergabung dengan komunitas atau organisasi. Banyak orang salah kaprah dalam membangun jaringan. Mereka seperti perampok, yang datang ke suatu komunitas dengan bertanya,”Kalau aku join di komunitas ini, dapat apa?”. Harusnya,”Apa yang bisa kubantu di komunitas ini…?”. Orang yang memetik, tanpa mau menanam terlebih dahulu disebut perampok. Bangunlah jaringan dengan fondasi ketulusan. Memang akan memakan waktu lebih lama, tapi lebih kokoh akarnya.
Jaya Setiabudi
Latest posts by Jaya Setiabudi (see all)
- Menjual Tanpa Membual - 10/05/2016
- Strategi Evolusi UKM Goes Online - 09/05/2016
- Makna Sukses Jaya Setiabudi - 06/07/2015