“Menjalankan bisnis dari rumah”, asyik ya kedengarannya: sambil kerja di rumah dengan waktu yang fleksibel, eh duit pun mengalir mengisi rekening bank kita. Sepertinya menjanjikan keseimbangan hidup & kerja yang kita semua dambakan ya? Akan tetapi, kenyataannya: bisnis rumah itu membawa tantangan tersendiri, lho. Ada aja jebakan kesalahan yang bisa membuat kita terjerumus/tersandung. Maka dari itu, kita kudu waspada, hati-hati & mawas diri deh.
Yuk, kita cermati 8 kesalahan berikut ini:
1. Menghabiskan Waktu Terlalu Banyak di Rumah
Tahukah Anda apa yang paling dikeluhkan orang-orang yang bekerja di rumah? Ternyata, kesepian, lho. Simak deh Anne Alexander,coach UKM di Brevard, NC. “Banyak orang yang tidak siap untuk lingkungan kerja yang terisolasi. Kelihatannya sih mudah yaa untuk melakukan segala sesuatu secara virtual (melalui internet), tapi itu bukanlah pendekatan terbaik lho. Sebaiknya, sisihkan sebagian waktu Anda untuk pertemuan tatap-muka yang akan membantu membangun bisnis Anda. Rencanakanlah pertemuan makan-siang, hadirilah kelompok jaringan, atau bekerjalah dari kedai kopi, untuk membangun elemen sosial ke dalam hari Anda.“
2. Menjalankan Jadwal Kerja 24-7 (24 jam sehari, 7 hari seminggu)
Coba kita pelajari pengalaman Leon Oks mendirikan iCanvasART, penjual kanvas pesanan online. Awalnya, ia dan beberapa karyawan bekerja dari ruang makan, tak peduli siang dan malam. Jelas, ujung-ujungnya mereka terlalu kelelahan. “Kami merasa bersalah bahwa kami tidak sedang bekerja, dan tidak ada batas jam kerja,” kata Oks. Akhirnya, ia meminta karyawan untuk pulang sebelum jam 6 sore dan memastikan ada jadwal waktu luang dalam hari mereka. Tahun ini, perusahaannya yang berlokasi di Niles, Illinois pindah ke ruangan kantor, karena bisnisnya yang berkembang semakin sulit kalau dikelola di rumah.
3. Membiarkan Interupsi
Karena bekerja di rumah, tiada bos yang mengawasi, mudah lah yaa bertelepon-ria dengan keluarga dan teman-teman. Tapi, bila Anda terus-menerus seperti itu, pasti deh bisnis Anda bakalan sakit. Untuk memerangi gangguan, perlu Anda sisihkan sepenggal waktu dalam sehari dimana tidak diijinkan panggilan telepon atau alarm email. Anda juga perlu berhati-hati agar tidak terlalu sering terganggu oleh tugas-tugas seperti binatu (laundry) atau pengasuhan anak. Ingatkan anggota keluarga dan pengasuh anak tentang jam kerja Anda dan jelaskan bahwa Anda akan menjawab hanya permintaan/telpon mendesak (urgen).
4. Terlalu Tergantung pada Keluarga Tercinta
Tanpa rekan-rekan kerja di sekitar, Anda cenderung akan terbiasa berbicara masalah-masalah bisnis Anda dengan pasangan Anda atau teman-teman. Tapi orang-orang terdekat Anda ini bisa jadi jenuh lho berbicara tentang bisnis Anda. Terlebih lagi, mereka tidak dapat memberikan saran terbaik, karena mereka tidak selalu memahami bisnis Anda. Jadi, cobalah untuk terhubung dengan orang-orang lain di bidang Anda, yang bisa menjadi para penasihat informal bagi Anda. “Bangunlah sebuah kelompok mastermind dengan sesama pebisnis rumahan,” saran Alexander.
5. Gagal Membuat Wilayah Kerja Terpisah
Meskipun Anda tidak tinggal di rumah besar, sisihkanlah suatu ruangan yang disediakan hampir seluruhnya untuk bekerja. Pilihlah ruangan yang jarang-digunakan atau bahkan sudut kosong ruang tamu Anda sehingga menjadi pemisah fisik antara pekerjaan dan rumah. Jika Anda harus bekerja di area umum rumah, seperti ruang makan atau dapur, singkirkanlah benda-benda pribadi agar tercipta kesan profesional.
6. Membiarkan Karyawan Menyalahgunakan Rumah Anda
Rumah Anda berisiko rusak lho jika Anda tidak menetapkan aturan tentang bagaimana karyawan harus berperilaku di sana. Pengalaman Oks dulu, ia sempat stres dengan polah para pekerjanya yang makan siang di ruang tamunya, berjalan di karpet dengan sepatu mereka, dan nempeli catatan ke dinding dengan paku-payung. “Alih-alih memarahi karyawan, lebih baik kita buat aturan demi kenyamanan bersama,” Oks berkata. Oks menerapkan aturan agar karyawan melepas sepatu, dan membersihkan ruang kerja di sore hari, sehingga ia pun bisa memakai meja makannya setiap malam.
7. Terlalu Sibuk sehingga Tak Sempat Berbenah
“Saat kerjaan numpuk, emang gampang tuh nge-biarin kantor jadi semrawut,” kata Tata Harper, yang memulai bisnis perawatan kulit di rumahnya di Shoreham, Vt. “Apalagi kalau ruang kerja Anda adalah ruang pribadi yang jarang dilihat rekan kerja atau pengunjung lainnya, wah mudah deh dibiarin kacau,” katanya. Kiat Harper: Segeralah rapikan kertas-kertas sebelum mereka menumpuk, dan simpanlah hanya barang-barang yang-terkait-dengan-bisnis di ruang kerja Anda. Selain itu, ia menemukan bahwa dekorasi dan terang pencahayaan kantornya memotivasi dia untuk tetap bersih.
8. Memulai Hari tanpa Rencana
“Tanpa keputusan sadar tentang rencana menjalani waktu Anda, hari Anda bisa menyelinap pergi tanpa banyak arti, lho,” kata Elaine Quinn, penulis There’s No Place Like Working from Home (Calloran Publishing, Juli 2011). Sebaiknya, rencanakanlah waktu, baik untuk tindakan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang, sehingga Anda mampu menjalankan bisnis Anda secara seimbang. Buatlah jadwal dan patuhilah. “Daripada membuat daftar rencana kegiatan (to-do list), langsung aja masukkan tugas-tugas ke agenda harian Anda, sehingga Anda bisa menetapkan batas waktu (deadline) untuk menyelesaikan setiap tugas,” kata Quinn. Juga, pastikan Anda menyisakan waktu luang di tiap hari untuk menangani hal-hal penting yang muncul tak terduga.
Saduran bebas oleh tim YuBi dari entrepreneur.com (05-Nov-2012)
Ilustrasi: Edgeplot