Cara Kreatif Menjual Hijab, #Yubinar Episode-10

YUBINAR 10 (1)

 

Jualan hijab sepertinya semakin ngentrend belakangan ini, namun saya disini bukan untuk membahas apakah ini akibat keimanan kaum muslimah di Indonesia semakin bertambah, aamiin kalau bener..

Namun pertanyaan yang terus muncul didalam hati saya mengenai bisnis hijab: kenapa satu produsen hijab bisa menjual lebih banyak dari yang lain? Dan bagaimana mereka melakukannya?

Karenanya di Yubi Online Seminar #Yubinar episode ke-10 ini kita akan membahas jualan hijab dengan judul:

Cara Kreatif Menjual Hijab

Bersama Ayu @Momalula owner dari @HijabSallyHeart, kita akan membongkar rahasia bagaimana setiap kali Ia membuat evet bisa lebih dari 2000 orang muslimah yang hadir. Seperti biasa, seminar online ini gratis dan bisa Anda tonton darimana saja selama Anda memiliki koneksi internet yang memadai.

Silahkan daftarkan diri Anda dibawah ini:

 

Nama Panggilan


 

Penyakit Pengusaha Pemula

Penyakit Pengusaha Pemula

Sebelum jadi pengusaha, biasanya calon pengusaha akan ragu atau takut nyemplung ke dunia usaha. Banyak ‘kalau kalau’, bingung mau ngapain pertama kali, usaha apa, banyak keraguan muncul dalam benaknya.

Setelah melangkah, ehh gak seperti apa yang dipikirkan. Ternyata mudah yah jadi pengusaha. Asik..! (awalnya…). Seperti anak kecil yang dapat mainan baru, exited..! Terbukalah ‘cakra’ pengusaha mereka. Dunia pengusaha jadi ‘tampak’ mudah.

Saat bisnis mulai berjalan dan menghasilkan income, yang mungkin tak disangka.., mulailah dia tergoda membuka usaha baru lainnya. Dengan dalih usaha pertama sudah jalan dan ada yang menjalankan, ia mulai pecah focus mengurus usaha kedua.

Saat usaha kedua (baru) mulai kelihatan hasilnya, ada tawaran lagi untuk join buka usaha (ketiga) bersama kawannya, “Peluang nih..!”, gumannya. PELUANG BARU. Iya BARU.. lagi Happening..! Assiiikk.. kali ini beneran gak perlu modal, cuma pake dengkul teman, berhadiah ribuan dollar perbulan. PELANGI..!

Sebulan.. dua bulan.. tiga bulan.. gak jalan-jalan juga.. sementara kedua bisnis sebelumnya ‘nungging’ meninggalkan segudang HUTANG kerugian dan cashflow yang macet. Karena serbuan tagihan bertubi-tubi, ia pun kelimpungan. Bisnis terakhir tak kunjung menghasilkan. Oh pelangi, hanya ilusi..

Tepat 2 tahun 4 bulan, nyerah deh dia.. katanya: Bisnis itu susahh..! NYERAH… K.O.. the end.

Penyakit pengusaha pemula, begitu terbuka ‘cakra’ pengusahanya, apa saja pengin dipegang. Ujung-ujungnya gak ada yang jalan atau tetap akan tersisa 1 saja yang eksis.

 

Setidaknya ada 3 alasan pengusaha pecah fokus:

  1. Merasa bisnis yang sekarang sudah ‘AUTO PILOT’, buru-buru buka usaha lain di luar lini yang sekarang.
  2. Merasa bisnis yang sekarang ‘JALAN di TEMPAT’, mencoba alternatif lain.
  3. BOSAN..!

 

Kapan boleh ekspansi? Gak ada yang gak boleh atau benar salah. Adanya konsekuensi atau sebab akibat saja.

 

Auto Pilot

Beneran sudah auto pilot? Berapa lama dan berapa cabang buktinya? Jika masih seumur jagung sudah bisa ditinggal, hebat euy..! Kecuali beli (full) franchise dengan sistem yang sudah teruji atau akuisisi perusahaan sekelas ASTRA.

Mungkin usaha Anda sudah bisa BERJALAN tanpa Anda, tapi yakin bisa BERTUMBUH tanpa Anda?

Apa benar BUDAYA perusahaan yang Anda tularkan merasuk ke setiap lini di jajaran organisasi Anda?

Apakah grafik omzet dan profit saat Anda tinggalkan cenderung naik (melebihi inflasi), sama atau menurun?

 

Jalan di Tempat

Adakah pengusaha serupa yang pernah berhasil? Coba investigasi proses dia dari awal hingga sekarang. Berapa lama? Apa saja kesalahannya? Apa POLA suksesnya?

Apakah benar pasarnya sudah jenuh dan berdarah-darah kompetisinya?

Adakah mentor sukses yang mendampingi Anda?

Apakah ilmu bisnis Anda up to date?

Apakah Anda mempraktikkan keilmuan yang Anda dapatkan sesuai tuntunan?

Rumput tetangga terlihat hijau, padahal sintetis.

Bisnis tetangga terlihat untung, padahal sedang buntung.

 

Bosan

Apakah ada orang sukses tanpa ketekunan?

Benarkah Anda ‘bosan’ karena itu bukan passion Anda atau itu POLA gagal Anda?

Tak ada kesuksesan tanpa ketekunan mengalahkan kebosanan..

“1 bisnis yang dikerjakan dan dipikirkan dengan sepenuh hati, akan menemukan inovasi-inovasi yang tak terfikirkan sebelumnya.. tiada henti..”

 

Kapan saatnya ekspansi ke bisnis lain? Tenang.. semua ada saatnya dan ada ilmunya. Jangan buru-buru poligami..

F.O.K.U.S satu dan besarkan..!

Cara Membuat Toko Online Gratis di Yukbisnis.com

Berikut ini adalah tutorial cara membuat toko online gratis di yukbisnis.com :

1. Pertama-tama bukalah halaman yukbisnis.com pada browser Anda dan klik pada tombol daftar seperti pada gambar.
Cara Membuat Toko Online Gratis

2. Setelah itu Anda akan dibawa menuju halaman seperti di bawah ini.
Cara Membuat Toko Online Gratis di Yukbisnis

3. Pertama-tama yang harus kita lakukan adalah mencari username dari akun yukbisnis.com kita. Kita masukkan username (tanpa spasi) yang kita inginkan, kemudian klik tombol CEK USERNAME. Jika username Anda masih available maka akan muncul pemberitahuan seperti gambar di bawah ini.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (3)

4. Setelah itu silakan isi data-data di bawahnya dengan lengkap seperti nama, email, nomor telepon dan password.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (4)

5. Kemudian kita harus mengisi nama domain dari toko online kita. Sebagai contoh, saya menggunakan domain daftar.yukbisnis.com dan setelah itu jangan lupa klik CEK DOMAIN untuk memastikan domain tersebut masih tersedia.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (5)

6. Dan paling terakhir adalah kita harus mengisi Tampilan Nama Bisnis kita. Untuk sebagai contoh saya menggunakan nama “Cara Daftar YukBisnis” dan jangan lupa masukkan verifikasi kode dan klik tombol daftar.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (6)

7. Kemudian Kode Aktivasi akan dikirim ke nomor handphone yang sudah dimasukkan sebelumnya.Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (7)

8. Dan akhirnya kita sudah terdaftar di yukbisnis.com dan kita bisa login dengan menggunakan email kita.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (8)

9. Setelah kita sudah terdaftar, silakan login menggunakan email yang tadi sudah kita gunakan.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (9)

10. Pada saat kita pertama kali masuk, kita akan diminta untuk mengisi informasi lokasi asal pengiriman barang. Maka itu kita isi dari mana barang kita akan dikirim. Setelah selesai mengisi klik tombol SIMPAN.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (22)

11. Karena kita ingin berjualan di yukbisnis.com, kita haru memasukkan barang atau jasa yang ingin kita jual. Untuk memasukkan barang atau jasa tersebut kita klik Katalog seperti gambar di bawah ini.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (15)

12.Pada halaman katalog kita klik tombol Tambah Produk seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (16)

13. Setelah itu kita akan dibawa menuju halaman yang berisi informasi produk. Kita isi mulai dari kategori, sub kategori, nama produk sampai kita pilih gambar produk kita. Setelah selesai mengisi jangan lupa untuk klik tombol SIMPAN.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (17)

14. Ini adalah tampilan dari katalog kita. Untuk tutorial ini saya contoh dengan produk Buku Belajar Jualan di Yukbisnis.com dengan harga Rp1,-
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (18)

15. Setelah itu kita bisa klik Check All dan klik Tampilkan didepan, tujuannya adalah untuk menampilkan produk kita pada halaman pertama yukbisnis.com.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (25)

16. Berikut ini adalah tampilan produk terbaru di halam utama yukbisnis.com dan akan terlihat produk kita.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (19)

17. Jika kita klik produk tersebut, kita dibawa menuju halaman produk kita seperti ini.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (20)

18. Kemudian kita kembali ke halaman utama dari Bisnisku dan klik pada bagian BANK seperti ditunjukkan pada gambar.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (100)

19. Masukkan nama bank, nomor rekening dan nama rekening kita dan jangan lupa untuk menyimpan data kita.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (21)

20. Dan bagian yang PALING PENTING adalah mendaftar di YUBI SAKU. YUBI SAKU bisa diakses pada halaman HOME seperti digambar.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (230)

21. Setelah itu akan muncul syarat dan ketentuan yang harus kita setuju. BACA BAIK-BAIK sehingga dikemudian hari tidak terjadi kesalahpahaman. Jika sudah setuju, tekan AKTIFKAN YUBISAKU pada tombol di bawah.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (12)

22. Akan muncul tampilan dialog yang memastikan kita sudah menyetujui syarat dan ketentuan tersebut.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (13)

23. Berikut ini adalah tampilan setelah kita selesai mendaftar di Yubisaku.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (14)

Semua tadi adalah tutorial cara membuat toko online gratis di yukbisnis.com.

 

Semoga sukses!

Terjebak Teori Bisnis yang Membangkrutkan

Terjebak Teori Bisnis yang Membangkrutkan

Kalo mendengar seorang pengusaha pemula ngeyel menjaga ‘prestise’ branding-nya sedangkan modalnya pas-pasan, jadi teringat kisah kebangkrutan saat membuka rumah makan di tahun 2002-2003.

Saya tak akan cerita tentang rumah makan saya, karena lengkap ada di buku Kitab AntiBangkrut.

Kenapa pengusaha yang berhasil justru kebanyakan yang ‘biasa-biasa’ saja ilmu bisnisnya? Sedangkan para ex-profesional perusahaan besar atau akademisi banyak yang gagal dalam bisnisnya?

Inilah yang disebut “Idealis yang tak realistis..”..!

Para profesional pemasaran yang terbiasa bekerja di perusahaan besar dengan bujet promosi yang besar, tentu tak mudah menyesuaikan diri saat menjadi pengusaha dari nol.

Atau para manajer yang terbiasa bekerja dengan manajemen yang mapan, biasanya akan terkotaki pemikirannya untuk menyempurnakan sistem dibanding fokus ke penjualan dahulu.

Atau para akademisi dan kutu bukuers yang terkotomi oleh hukum-hukum pemasaran, cenderung kurang fleksibel saat praktik di lapangan.

Jika Anda pernah membaca artikel atau materi YEA Virtual tentang “5 Tangga Bisnis”, saya menyebutkan bahwa tangga pertama (STARTING) adalah Fokus ke OMZET dan CASHFLOW.

Teori bisnis itu tak berlaku jika Modal atau WARISAN Anda besar. Sak karepmu (terserah Anda) mau ngapain..

Kalo modal cekak, jangan banyak ngomong “Brand Image” dan Konsep yang melangit dahulu. Tampar pipi Anda biar sadar. Kebanyakan teori bisnis yang ada adalah untuk perusahaan multinasional, bukan UKM. Silakan praktekkan dan Anda akan bangkrut..!

Terpenting di Tangga Pertama: Bagaimana DAPUR Anda NGEPUL, ada duit untuk operasional perusahaan. Makanya saya katakan: Push di OMZET (Profit Tipis gak papa) dan CASHFLOW yang Lancar.

Strategi Harga: buatlah insentif besar untuk para distributor atau reseller yang mau menjualkan dan membayar tunai. Ratakan distribusi secepat mungkin.

”Tapi kalo harga dibanting, image kan turun Mas J?” >> Harga sesuai standar, diskon yang dibesarkan, supaya reseller mau nge-PUSH produk Anda.

”Kalo dijual bukan di estalase yang keren, akan menurunkan image Mas J!” >> Siapa bilang? Itulah jebakan teori bisnis jadul yang Anda pelajari.

Brand besar sekarang juga banyak pakai komunitas rumahan untuk memasarkan produknya. Low Cost High Impact. Bicara ‘image’ kelebihan, kalo bisnis gak bisa survive juga percuma. Seperti nafsu besar tenaga kurang. Banyak brand besar yang mulai dari jual ‘ketengan’, baru kemudian membangun boutique-nya kemudian.

Semoga menyadarkan Anda yang terjebak jebakan teori bisnis dan melupakan pertumbuhan Anda yang stagnan. WAKE UP BROH..!

“Stay focus on your target, but be flexible on your approach..”

Tertipu Oleh Diri Sendiri

Tertipu Oleh Diri Sendiri

Belasan tahun yang lalu, saat saya masih duduk di bangku kuliah di Surabaya, saya sempat mengikuti pengajian rutin, yang dikelola oleh sebuah pondok pesantren ternama di Jawa Timur.

Bukan keilmuan agama yang akan saya bicarakan disini. Tapi ada suatu pelajaran yang sangat berharga bagi saya tentang ‘kesombongan’! Seperti kebanyakan orang yang baru keluar dari ‘sekolah’ dengan segudang idealisme, perilaku sayapun berubah drastis.

Setiap melihat suatu kejadian yang tidak ‘agamis’, spontan saya ‘nyebut’ kalimat Allah. Ada seorang (wanita) primadona kampus, sebut saja Susi (bukan nama sebenarnya). Saat itu, ia sedang berpakaian seronok dan bercengkerama mesra dengan pacarnya, yang tentu saja bukan muhrimnya.

Begitu saya melihat kejadian itu, langsung keluar dari mulut saya ”masya Allah (kata yang sering diucap saat melihat sesuatu yang buruk)…!” Lepas dari kesalahkaprahan saya menggunakan kata itu (harusnya untuk suatu kekaguman), dalam hati kecil saya, terbesit anggapan bahwa ”Dia itu MAKSIAT, sedangkan saya lebih baik dari dia”.

Suatu saat…
…Susi datang bersama kawan-kawan yang lain (yang berjilbab), untuk belajar dengan saya guna menghadapi ujian semester yang segera datang. Baru kali itu Susi datang belajar ke tempat saya. Seperti biasa, pakaian Susi tergolong ketat, membuat saya istighfar terus, (kembali lagi) sambil mencemooh dirinya di hati saya.

Pertemuan hari pertamapun selesai. Mereka berjanji akan melanjutkan belajar dengan saya di rumah kos saya esok harinya. Bak Fahri (dalam Ayat-ayat Cinta), Jayapun jadi idola wanita saat itu, narsis euy!

Keesokan harinya, tak disangka, Susi datang ke tempat kos saya mendahului kawan-kawan lainnya. Setelah sejenak terdiam karena canggung, Susi berkata,”Jay, sebenarnya dari dulu aku pengin belajar sama kamu, tapi…!” Karena penasaran, saya tanya,”Tapi kenapa?” Dengan wajah tertunduk malu dan suara lirih ia menjawab,”Aku malu ketemu sama kamu! Aku merasa diriku ini ’kotor’, sedangkan kamu itu ’bersih’ dan alim”.

”Astaghfirullah Al’Adziim”, saya nyebut dalam hati dengan muka saya yang memerah, air mata yang hampir menetes. Sejenak saya berfikir,”Seandainya saat itu Allah mencabut nyawa kita berdua, mungkin sayalah yang pantas masuk neraka dan dia yang pantas masuk surga!” Koq bisa begitu? Ya, karena dibalik ’baju alim’ saya, terdapat ’kotoran hati kesombongan’. Sebaliknya, Susi yang merasa dirinya ’kotor’ tidak memiliki pikiran kotor terhadap orang lain. Jadi menurut saya, Susilah yang lebih ’suci’ dari saya.

Bukankah semua agama mengakui bahwa iblis, yang hampir sepanjang hidupnya taat, tidak dapat masuk surga karena ’kesombongannya’, karena merasa dirinya lebih unggul dari makhluk Tuhan lainnya? Sementara Nabi Adam, meskipun berbuat dosa, diijinkan masuk ke surga karena kerendahan hatinya?

Guru saya pernah memperingatkan untuk berhati-hati terhadap suatu penyakit, yang disebut ’Tertipu oleh diri sendiri’. Penyakit ini justru akan muncul saat kita bertambah ilmu dan bertambah amal. Tapi ilmu dan amal itulah yang membuat kita terjerumus. Semoga kita terhindar dari hal yang demikian!

”Daripada sibuk melihat aib orang lain, sibuklah melihat aib sendiri!”

8 Nilai Berpartner Dalam Bisnis

8 Nilai Berpartner Dalam Bisnis

Kenapa harus berpartner atau bermitra?
Kenapa tidak ambil sebagai karyawan saja? Itulah pertanyaan mendasarnya..

Berpartner dalam artian membagi saham (kepemilikan) seperti menikah dengan seseorang. Mereka hadir dalam kehidupan kita.

Jika tak cocok, tak bisa begitu saja dipecat, karena ada kepemilikan saham yang harus kita beli balik. Itu pun kalo dia mau.

Meski Anda memberi saham kosong (tanpa bayar), jika sudah masuk di akte notaris pendirian perusahaan, artinya sah sebagai pemilik.

Banyak bisnis yang bagus, namun gagal bertumbuh karena ada 2 (atau lebih) Jendral dalam 1 peperangan.

Atau berpartner dengan orang yang tidak kompeten atau komplimen (melengkapi) skill Anda. Hanya sekadar karena gak enak atau keceplos.

Parahnya kesepakatan bagi saham adalah Rata, tapi saat kerja Tak Rata. Ribut lagi..

Karena merasa tak mendapat Keadilan semangat mengembangkan bisnis pun pudar, tutup kemudian.. Buka sendiri-sendiri..

Atau.. berujung di pengadilan, baik perdata atau dicari-cari pidananya. Dulu kawan, sekarang lawan. True story..

“Jadi Mas J menyarankan untuk tidak berpartner?”

>> Tak ada 1 pun bisnis saya yang saya miliki sendiri. Nah loh.. terus..?

 

Inilah saran saya untuk menghindari hal-hal tadi saat berpartner..

  • Kompromi : Berpartner itu seperti menikah, tak selalu sesuai dengan keinginan kita. 1 + 1 kadang jadi 1,75 sebelum bertumbuh menjadi 3 bahkan 10. Ada yang dikompromikan untuk menuju kemenangan bersama. Yang masih jomblo pasti susah bayanginnya.
  • Teruji : Jangan buru-buru mengangkat seseorang sebagai pemegang saham. Bisa mulai dari konsultan, staff atau manager, setelah teruji dengan waktu, baru masukkan sebagai pemegang saham.
  • Melengkapi : Pilihlah partner karena melengkapi skill yang tak Anda miliki. Misal Anda lemah di manajemen, cari yang jago manajemen.
  • Jelas : Ada kejelasan Wewenang dan Kerjaan. Jelas juga siapa jendral yang memutuskan, siapa yang mentaati.
  • Komitmen : Masih seperti menikah, sebisa mungkin memegang komitmen untuk tetap bertahan. Jangan sedikit-sedikit bilang ‘talak’. Kapan dewasanya…?!
  • Legowo : Keadilan menurut siapa? Kebenaran menurut siapa? Masing-masing punya versinya. Berbesar hatilah untuk mencapai tujuan yang besar. Mengalah bukan berarti kalah.
  • Sportif : Akui kesalahan, wong namanya juga manusia. Anggap dia saudara sendiri. Saling mengingatkan dengan cintaaahh..
  • Pisah Baik-baik : Kalo memang tetap harus berpisah, hindari keributan. Mungkin dia bukan partner sampai tujuan, tapi partner Anda dalam perjalanan.

 

Angkatlah persaudaraan diatas uang. Jangan terbeli oleh uang dan membuat pembenaran nurani dalam kesalahan.

Berpartner tak harus sampai akhir, mungkin cukup sampai beberapa pulau ke depan, kemudian pisah dengan kenangan yang indah..

Let’s Grow Together.. with LoVe..