5 Cara Menaikkan Keuntungan Usaha

Tahun 2019 baru berjalan dua bulan, tapi setiap bulannya tentu saja selalu menjadi momen penting bagi para pengusaha karena omzet yang naik turun bikin ketar-ketir. Mungkin Anda yang sedang mengalami penurunan omzet dalam bisnis? Jangan khawatir, di bawah ini adalah 5 Cara Menaikkan Keuntungan Usaha:

1. Calon Pelanggan (Lead)
Lead adalah orang-orang yang berasal dari spanduk/brosur yang Anda bagikan, iklan yang Anda tayangkan di Facebook, Instagram, Adwords, Blog, dan lain-lain. Sejatinya, mereka bukanlah orang yang akan langsung membeli produk Anda. Tapi, mereka adalah orang-orang yang berpotensi menjadi “pelanggan” Anda. Jika ingin memiliki banyak lead, perhatikan kemasan produk Anda, bentuk outlet dari bisnis Anda, ataupun iklan dengan konten yang menarik.

2. Nilai Konversi
Anda dapat mengetahui nilai konversi dari lead yang menjadi pembeli. Mengapa lead bisa menjadi nilai konversi? Karena produk Anda menarik, memberikan solusi, dan pastinya ngangenin bagi mereka. Mungkin juga dari harganya yang terjangkau target pasar Anda dan harganya sesuai dengan value yang Anda tawarkan. Selain itu kemudahan yang Anda berikan juga dapat mengubah lead menjadi konversi, salah satunya adalah metode pembayaran. Semakin mudah, maka kemungkinan lead menjadi konversi akan menjadi besar dan Anda bisa menaikkan keuntungan usaha Anda.

3. Jumlah Transaksi/Bulan
Berapa kali pelanggan membeli produk Anda per bulannya? Apakah ada repeat order? Jika iya, berarti produk Anda ngangenin. Pelanggan melakukan repeat order karena produk, pelayanan, dan value yang Anda tawarkan lebih besar daripada harga. Variasi dari produk Anda juga bisa menjadi salah satu cara menaikkan keuntungan usaha Anda, misalnya Anda menyediakan lebih dari satu warna, perbedaan motif, size dan sebagainya. Tapi, bisa jadi repeat order terjadi karena monopoli, alias tidak ada pilihan lain selain produk Anda.

4. Rata-rata Rp/transaksi
Berapa rupiah pelanggan belanja per transaksi dan market basket. Market basket adalah hasil dari promosi, bundle, cross up, up sell, dan variasi.

5. Margin
Berapa persen keuntungan dari omzet. Prinsipnya adalah naikkan pemasukan, kurangi pengeluaran. Jika Anda mengambil margin yang besar, usahakan agar penjualan Anda setiap bulannya stabil. Jika Anda mengambil margin sedikit, usahakan penjualan produk sebanyak-banyaknya setiap bulan. Naiknya margin adalah efek dari efisiensi penghematan operasional, penekanan hpp, efektivitas, merampingkan alur/proses bisnis, mempercepat cycle time.

Meningkatkan kinerja karyawan juga salah satu hal penting untuk menaikkan keuntungan usaha Anda. Differensiasi merupakan suatu hal yang penting ketika Anda memiliki sebuah brand sehingga produk Anda memiliki value yang berbeda di mata pelanggan.

Ada beberapa istilah yang penting untuk Anda ketahui:

Costumer Acquisition Cost: Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan 1 orang pelanggan baru.

Lifetime Value: Jangka waktu seseorang menjadi pelanggan (bulan).

Payback Period: Jangka waktu pengembalian investasi untuk mendapatkan seorang pelanggan.

Opportunity Cost: Harga dari sebuah peluang yang hilang, karena kita melewatkannya.

Misalnya begini. Lebih baik Anda mencoba iklan dengan menghabiskan 10jt daripada tidak mengerti hasilnya seperti apa. Uang 10jt yang Anda keluarkan untuk iklan adalah opportunity cost antara resiko dan benefit yang akan terjadi.

Acquisition Cost vs Opportunity Cost Risk vs Benefit Menunda vs Mencoba Kita seringkali menunggu sampai sempurna, tidak mau mencoba. Coba dengan kerugian yang terukur, tapi ada kemungkinan untung juga ‘kan?

5 Cara Menaikkan Usaha dalam bentuk video dan pdf-nya bisa Anda unduh DI SINI >>> TONTON VIDEO & DOWNLOAD PDF GRATIS!

Blue Ocean Matrix

Tahukah Anda tentang Blue Ocean Matrix? Ketika membahas tentang Blue Ocean Matrix, mungkin mayoritas dari kita mengetahui prakteknya namun belum begitu familiar dengan teorinya.

Gambar di bawah ini adalah Blue Ocean Matrix. Sederhananya, Blue Ocean Matrix adalah sebuah strategi bisnis yang terbagi menjadi dua yaitu Cost dan Value. Di sebelah kiri terdapat Cost, dan di sebelah kanan terdapat Value.

Blue Ocean Matrix adalah

Cost adalah biaya. Anda harus memerhatikan faktor apa saja yang akan gunakan untuk bersaing dalam jangka panjang. Misalnya Anda adalah seorang pengusaha furnitur. Anda ingin menang bersaing dengan volume produksi yang besar. Dengan berbagai riset yang sudah Anda lakukan. Anda tidak mungkin menggunakan kayu jati. Mengapa? Karena kayu jati butuh waktu 10 – 15 tahun untuk dipanen, sedangkan kayu ringan hanya 3 – 5 tahun, apalagi kayu olahan.

Ciptakan faktor apa saja yang belum ada di industri tersebut yang akan menjadi pembeda dalam jangka panjang. Tingkatkan faktor apa saja yang perlu ditingkatkan di atas standar kompetitor yang ada. Bisa jadi dari segi design atau imejnya.

Seperti produk furnitur tadi yang bahan utamanya adalah kayu. Kayunya bukan dihilangkan, tapi dikurangi. Apalagi yang sekiranya bisa dihilangkan? Mungkin ukiran juga bisa karena memakan banyak waktu, sedangkan Anda harus mengejar waktu produksi secara massal. Mebel yang desainnya solid dan tidak bisa dilepas juga membebani dari segi pengiriman, jadi Anda bisa buat yang lebih fleksibel (bisa dirakit).

Jika Anda ingin menang bersaing, amati minimal 3 kompetitor Anda. Cari kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dari data riset tersebut, Anda akan melihat celah kosong yang bisa Anda manfaatkan. Kalau Anda ingin bersaing dengan mereka, kira-kira apa yang akan Anda jadikan kelebihan? Itu yang dinamakan positioning.

Blue Ocean Strategy tetap membidik pasar potensial (bukan sleeping), namun membuat kriteria baru yang belum pernah dilakukan oleh kompetitor lain. Artinya apa? Pasarnya sudah ada, bukan mengedukasi pasar baru. Tapi, buatlah kriteria baru yang tidak dimiliki oleh kompetitor. Bicara soal kriteria, Anda bisa baca mengenai Simply Marketing.

Beda lagi ketika kita membahas soal bisnis fashion. Apa Anda mengerti betul target pasar Anda? Masalahnya adalah, tidak semua pembeli mengerti tentang bahan yang Anda gunakan. Fashion adalah ciri khas yang tampak, bukan yang digunakan. Ketika orang melihat produk Anda, apakah mereka akan langsung tahu bahwa itu adalah brand Anda?

Apakah pelanggan Anda akan tetap loyal saat “tetangga” memberi diskon besar? Jika iya, berarti brand Anda sudah kuat. Itulah branding, jika sudah ditanamkan di benak konsumen dijamin mereka tidak akan lirik kanan kiri meskipun ada diskon besar-besaran.

Omzet bukan ukuran kuatnya BRANDING, mungkin karena kuatnya SELLING.

Anda bisa simak video pembahasan mengenai Blue Ocean Matriks DI SINI!!

Tips Marketing Sederhana (Simply Marketing)

Simply marketing, dengan kata lain ilmu marketing yang mungkin membuat Anda mumet untuk mempelajarinya dengan banyak istilah asing, disederhanakan sehingga Anda dengan mudah mengerti dengan konsepnya.

Beberapa waktu lalu dalam artikel yang ditulis di blog ini (jika Anda belum membacanya, silahkan baca Simply Selling) membahas mengenai cara sederhana untuk menjual. Mungkin saja triknya sederhana, tetapi Anda juga harus memerhatikan hal-hal penting seperti:
Positioning berarti membangun strategi.
Promotion berarti menyiapkan sebuah kampanye.
Selling bertujuan untuk closing.
Branding yaitu berfokus untuk membangun kualitas dan loyalitas konsumen.

Formula dari Simply Marketing:
Spesifik targeting >> Double Scoring >> Differentiating >> Positioning.

Mari kita bahas satu per satu dengan singkat,
Spesifik targetting maksudnya Anda harus mengenali dengan spesifik siapa target pasar Anda. Double Scoring adalah skor bisnis/produk kita terhadap kompetitor, jika belum dapat mengungguli kompetitor, ada baiknya untuk melakukan riset kembali agar produk bisa memenangkan pasar. Differentiating pada dasarnya adalah menggunakan matriks untuk menemukan celah keunggulan kompetisinya.

Bagaimana dengan positioning? Apa yang dimaksud dengan positioning?
Positioning adalah sesuatu yang ingin Anda tanamkan di benak konsumen. Biasanya membutuhkan slogan. Slogan adalah kata-kata untuk mengampanyekan positioning. Selain itu ada juga re-positioning. Apakah dengan re-positioning produknya diubah? Tidak. Hanya apa yang ditanamkan di benak konsumen yang diubah.

Dari mana positioning didapat? Tentunya dari riset. Karena pada dasarnya positioning adalah strategi untuk mengalahkan kompetitor.

Contohnya, dulu Yukbisnis memiliki slogan “5 Menit Buka Toko Online”, kemudian setelah dilakukan berbagai riset, di re-positioning dan slogannya menjadi “Platform Toko Online Terlengkap di Indonesia”.

Contoh positioning yang lain adalah “Kacang Du* Kelinci, Kacang Non Kolesterol.” Padahal semua kacang kulit itu non kolesterol. Tapi mereka melakukan riset; orang Indonesia takut makan kacang kulit karena kolesterolnya. Apakah kemudian mereka mengubah produknya menjadi non kolesterol? Tidak, dari sananya produk mereka memang sudah non kolesterol. Mereka hanya mengubah dan mencoba menanamkan di benak konsumen sekaligus menjadi yang pertama kali mengklaim.

Simply Marketing alurnya seperti ini:
– Menentukan spesifik target pasar.
– Menentukan kriteria (needs & wants) serta hirarki (%) target.
– Memetakan skor pesaing vs produk Anda terhadap target.
– Mencari celah diferensiasi.
– Memposisikan produk di benak konsumen.
– Membuat slogan sebagai komunikasi positioning.

“Kejayaan itu sangat mencintai persiapan yang matang.”

MATERI SELENGKAPNYA MENGENAI SIMPLY MARKETING BISA ANDA TONTON DI SINI >>> SIMPLY MARKETING

Skill Bernegosiasi

Negosiasi yang terbaik adalah tanpa negosiasi. Mengapa? Karena
negosiasi terjadi saat: Keinginan tak sesuai dengan penawaran, keserakahan, dan ada yang disembunyikan.

Keserakahan menghambat proses deal sehingga diperlukan negosiasi. Nah, lebih baik jadi orang apa adanya seperti yang diajarkan oleh Rasulullah. “Saya punya barang modal sekian, kalau kamu mau beli silakan berapa aja asal saya tidak rugi.”

Sebelum melakukan deal sebaiknya Anda berdoa dulu. Biasakan untuk mengatakan, “Bapak terima kasih atas waktunya, saya datang kemari yang paling penting untuk pertama kali adalah saya ingin belajar dengan Bapak.” Jangan sampai Anda niat bertemu dengan investor dan langsung bertanya, “Pak, kira-kira Bapak mau gak ya invest di bisnis saya? Saya butuh modal sekian. Menjanjikan loh, Pak!”

Sama orang kaya kalo ketemu jangan minta duit tapi minta ilmunya. Kalo dia tertarik, nanti dia ngasih duit, simpel toh?

Ketika Anda tidak punya uang, Anda tetap bisa mendapatkan semua yang Anda butuhkan dengan bernegosiasi. Minta untuk bayar mundur dulu atau tawarkan hal lain yang bermanfaat bagi pihak mereka. Misalkan Anda tidak punya budget untuk menyewa toko selama satu tahun, maka bernegosiasilah dengan mereka, katakan Anda akan membayarnya 3 bulan dulu.

Konsep bernegosiasi adalah menyatukan keinginan Anda dan keinginan mereka sehingga tercipta ‘deal’.

Tentukan keinginan Anda duluan, kemudian harus mengerti juga motif. Ingat, motif keinginan mereka itu seperti apa kira-kira? Kalau perlu persiapkan hitam di atas putih.

Jika Anda seorang Marketer dan ingin menjual produk Anda kepada Buyer, akan ada kasus di mana Anda mengalami hal seperti ini:
Buyer: Bisa kurang harganya pak? (Kemungkinan tidak punya perbandingan harga)
Marketer: Wah, saya sudah memberikan harga terbaik..

Contoh kasus kedua.
Buyer: Harganya kemahalan, Pak! (Kemungkinan mereka punya perbandingan harga)
Marketer: Oh ya? Kalau boleh tahu Bapak dapat harga berapa? (Ambil jeda waktu, jangan langsung turunkan harganya.)

Kalau Anda sebagai Buyer bagaimana? Jika Anda akan beli ke supplier, jangan bilang, “Harganya bisa kurang gak?” tapi Anda harus bilang, “Wah, harganya kemahalan Pak..” (Seolah Anda punya pembanding.)


Bicara yang tenang namun mematikan. Begitulah seharusnya negosiasi tidak memerlukan tekanan-tekanan berlebihan.

Banyak kisah yang bisa dijadikan studi kasus mengenai negosiasi, tentunya rugi jika Anda lewatkan. Tonton DI SINI >>> NEGOTIATION SKILL