Workshop Asma Nadia Menulis Buku Best Seller

Workshop Asma Nadia

Siapa sih yang tidak tahu film “ASSALAMUALAIKUM BEIJING” ?

Ya, itu adalah salah satu film karya anak bangsa yang sukses menjadi salah satu film TERLARIS di 2014. Tahukah Anda bahwa film tersebut merupakan adaptasi dari novel BEST SELLER dengan karya Asma Nadia ?

Tapi tahukah Anda, siapa Asma Nadia itu?

Continue reading →

Cara Mendaftarkan Website ke Google Webmaster Tools

Cara Mendaftarkan Website ke GoogleTutorial SEO kali ini akan membahas tentang cara mendaftarkan website ke Google Webmaster Tools, atau lebih tepatnya cara mendaftarkan toko online Yukbisnis Anda ke Google webmaster.

Seperti yang pernah saya tulis sebelumnya tentang Cara Kerja Google yang wajib Anda Ketahui, ada 3 tahap kerja Google sebelum mereka menampilkan website Anda di halaman pencariannya. Bagi Anda yang belum membacanya silahkan baca lebih dahulu. Continue reading →

5 Hal Yang Bisa Anda Pelajari Dari Ridwan Kamil Dalam Memanfaatkan Social Media

Ridwan Kamil

 

Jika Anda saat ini berteman dengan saya di Facebook atau Instagram Anda mungkin tahu kalau saya sudah cukup lama menjadi penggemar walikota Bandung, Pak Ridwan Kamil.

Walaupun saat ini saya tinggalnya tidak tepat di Kota Bandung (saat ini saya di Padalarang, tetanggaan gitu lah..), namun saya bisa ikut merasakan perubahan yang terjadi di kota Bandung sejak Pak Ridwan Kamil naik menjadi walikota pada tahun 2013.

Sebenarnya tidak hanya saya yang merasakan, saya yakin hampir seluruh orang di Indonesia (dan mungkin dunia) tau kinerja Pak Ridwan Kamil karena beliau sangat aktif di social media. Dan menurut saya bukan hanya sekedar aktif, Pak Ridwan Kamil juga sangat ahli dalam memanfaatkan dan berkomunikasi menggunakan social media.

Namun sebelum kita membahas apa pelajaran yang bisa kita ambil untuk bisnis kita, mari kita lihat dulu apa dan bagaimana Walikota Bandung ini menggunakan layanan social media-nya.

Dari yang saya perhatikan, sejauh ini beliau aktif menggunakan 3 layanan, dan memisahkan ketiga layanan tersebut berdasarkan fungsinya masing-masing. Keitganya memiliki konten yang tidak sama satu sama lain.

Jikapun kontennya sama, Pak Ridwan Kamil menyesuaikannya sesuai dengan layanan masing-masing, sehingga Anda tidak akan melihat tweet yang nyasar ke Facebook ataupun status Facebook yang muncul sebagai link di Twitter.

Dari pemantauan saya ketiga layanan tersebut adalah: Continue reading →

Pemuda 20 Tahun Ini Ubah Modal 50 Ribu Jadi Ratusan Juta

ga

Jangan terkejut jika seorang pemuda berumur 20 tahun sudah memiliki omzet lebih dari 500 juta sebulan.

Pemuda tersebut adalah Gazan Azka, di usianya yang baru menginjak 20 tahun, owner dari ZANANA chips ini berhasil melejitkan bisnisnya. ZANANA chips adalah keripik pisang yang memiliki aneka varian rasa, didirikan sejak 28 November 2013.

Pernah suatu kali di usia 16 tahun (kelas 2 SMA), ibu dari teman Gazan menanyakan, nanti setelah tamat sekolah mau menjadi apa?

Dengan lugunya Gazan menjawab ingin menjadi artis. Ya, karena dibenak Gazan, menjadi artis itu enak, terkenal, dan duitnya banyak.

Tetapi dalam waktu singkat impian Gazan berubah setelah membaca 2 buku, yaitu The Law of Attraction (karangan Michael J. Losier) dan Rich Dad Poor Dad (Karangan Robert T. Kiyosaki) pemberian Ibu teman Gazan.

Selesai membaca buku tersebut, Gazan bercerita kepada Ibu temannya , “Bu.. Gazan kalau gede mau menjadi pengusaha aja.” Continue reading →

Makna Sukses Jaya Setiabudi

Makna Sukses Jaya Setiabudi

10 Facebook Cover yang Wajib Anda Lihat

Tiru Gaya dari Facebook Cover di Bawah Ini

10 Facebook Cover yang Wajib Anda Lihat blog

Facebook cover termasuk hal yang penting untuk social media marketing. Tidak bisa bilang tidak bahwa setiap dari kita berkunjung ke profile atau page facebook pasti akan melihat facebook cover.

Walaupun tampilan facebook cover mobile dan deskop berbeda, bukan berarti kita tidak boleh membiarkannya begitu saja.

Berikut ini adalah 10 facebook cover yang memiliki style dan keunikan tersendiri yang bisa kamu tiru.

1. Sandra Dieckmann

10 Facebook Cover yang Wajib Anda Lihat (1)

Coba bayangkan facebook cover adalah papan iklan (billboard) kamu. Tempat di mana kamu bisa beriklan sepuas kamu, Coba perhatikan Sandra Dieckmann, dia menggunakan facebook cover untuk meletakkan karya terbaru dia. Sama seperti kamu, bisa meletakkan produk atau karya terbaru kamu di facebook cover. Jangan takut untuk sedikit show off.

2. The Creators Project

10 Facebook Cover yang Wajib Anda Lihat (11)

Cover dari The Creators Project ini bisa dikatakan termasuk ide yang perlu kita contoh. Coba perhatikan baik-baik profile picture dan covernya menyatu. Editing yang sangat bagus dan mulus. Kamu bisa mencoba model seperti ini. Dengan logo atau nama bisnis kamu di profile picture.

3. George&Harrison

10 Facebook Cover yang Wajib Anda Lihat (10)

Kalau misalnya kamu tahu persis apa yang ingin kamu sampaikan ke target market kamu seperti George&Harrison, maka lakukan seperti cover di atas ini. George&Harrison dengan jelas ingin menyampaikan kalau mereka adalah News&Fun, maka mereka jadikan itu tulisan di facebook cover mereka.

4. D&AD

10 Facebook Cover yang Wajib Anda Lihat (9)

D&AD adalah page yang kategori grafik desain. Jadi dengan sangat jelas mereka D&AD menunjukkan karyanya. Menunjukkan siapa sebenarnya D&AD itu melalui keahliannya. Tentunya kamu bisa juga melakukannya untuk facebook cover kamu.

5. NoteMaker

10 Facebook Cover yang Wajib Anda Lihat (8)

NoteMaker, sesuai dengan namanya adalah pembuat catatan. Desain facebook covernya merupakan bagian dari produk-produk yang dia jual mengenai seputar pembuatan catatan. Desain dari semua produknya tidaklah jelek. Jika kamu mempunyai produk retail seperti NoteMaker, mungkin kamu bisa coba desain seperti ini.

6. The Good Twin

10 Facebook Cover yang Wajib Anda Lihat (7)

Simbol bisa dijadikan facebook cover? Buktinya The Good Twin melakukannya. The Good Twin sendiri adalah bisnis yang punya value alami. Maka dengan simbol-simbol seperti bulu, daun, bintang, dan batu, The Good Twin mengekspresikan value mereka.

7. Robot Food

10 Facebook Cover yang Wajib Anda Lihat (6)

Robot food bukanlah bisnis makanan loh, melainkan grafik desainer. Robot Food menampilkan orang-orang dibalik layar bisnis itu. Nah.. ini bisa kamu coba untuk bisnis kamu.

8. Tanya Shatvesa

10 Facebook Cover yang Wajib Anda Lihat (5)

Tanya Shatseva, memasang facebook cover yang cukup unik. Dengan tekstur dari palet warna yang unik, Tanya Shatseva melakukannya dengan cukup sempurna. Jika kamu seorang “artist”, kamu bisa melakukan seperti Tanya Shatseva.

9. Kaleidoscope Blog

10 Facebook Cover yang Wajib Anda Lihat (4)

Kaleidoscope blog memasang facebook cover yang cukup seimbang proporsinya. Jika sebelah kiri facebook cover terletak foto profile sehingga dia memasang foto pribadi dia disebelah kanan. Kamu bisa memasang foto kamu disebelah kanan juga untuk facebook cover kamu.

10. Aïshti

10 Facebook Cover yang Wajib Anda Lihat (3)

Aïshti sendiri adalah bisnis retail mengenai fashion. Dengan style dua warna yang berbeda Aïshti berhasil menarik perhatian. Kamu bisa coba dengan warna lain, permainan warna yang bagus akan menarik perhatian orang.

BONUS!!!

10 Facebook Cover yang Wajib Anda Lihat (2)

Ini adalah facebook cover yang paling unik menurut saya. Karena covernya berisi tulisan semua yang apa yang Brain Picking ingin sampaikan.

 

Silakan coba ide-ide facebook cover di atas untuk bisnis kamu.

Memperkenalkan Copywriting Canvas, Cara Termudah Dan Tercepat Untuk Menulis Iklan

“Susah mas bikin iklan…”

Atau

“Saya engga bisa merangkai kata-kata…”

Atau

“Saya engga tau mau nulis apa mas…”

Anda pernah merasakan sama seperti diatas? Atau mungkin Anda tidak pernah puas melihat iklan Anda sendiri? Dan yang lebih penting lagi, berhasilkah iklan Anda sekarang?

Dalam bisnis online, kemampuan menulis iklan, atau yang biasa disebut copywriting adalah kemampuan yang harus Anda kuasai untuk bisa menjual produk Anda secara online.

Namun, tahukah Anda bahwa hanya 20% dari tulisan didalam iklan Anda yang menentukan 80% keberhasilan iklan Anda?

Ya, berhasil atau tidaknya iklan Anda menjual sebagian besar ditentukan oleh kata-kata yang ada di awal iklan Anda.

Karenanya jika Anda belum pernah, atau tidak memiliki waktu untuk mempelajari secara mendalam tentang copywriting, Anda fokuslah terlebih dahulu mempelajari 20% faktor untuk membuat iklan yang menjual. Kecuali Anda ingin menjadi seorang copywriter, atau penulis, atau bekerja di agency periklanan, Anda tidak perlu mempelajari semua hal tentang copywriting untuk menjual produk Anda.

Untuk membantu Anda membuat iklan dengan cepat dan mudah, disini saya akan memperkenalkan:

Copywriting Canvas

Foto-produk

Copywriting Canvas adalah tool atau alat bantu visual untuk membuat iklan dari berbagai sudut pandang dengan cepat dan mudah.

Copywriting Canvas menggunakan metode yang sangat visual sehingga memudahkan pebisnis online untuk memahami produk, konsumen, dan pesan utama yang akan disampaikan kepada konsumen tersebut didalam sebuah iklan.

Dalam bisnis online, mengujicoba banyak iklan sekaligus atau yang biasa disebut split testing adalah hal yang sangat lumrah dilakukan setiap hari. Karenanya dengan menggunakan Copywriting Canvas Anda akan langsung memiliki beberapa iklan sekaligus untuk nantinya diujicoba langsung ke target pasar.

Dengan Copywriting Canvas, Anda juga bisa dengan mudah mengkomunikasikan ide-ide iklan Anda ke tim pemasaran Anda, sehingga meeting menjadi singkat dan tepat sasaran.

Copywriting Canvas dilengkapi dengan video tutorial dan Facebook Group dimana Anda bisa berdiskusi untuk membahas bagaimana membuat iklan, terutama untuk jualan online, dan dilengkapi dengan contoh-contoh canvas yang sudah ada.

Untuk mendownload Copywriting Canvas, silahkan klik disini

Selamat membuat iklan.

 

 

Targetmu Tercapaikah..?

Targetmu Tercapaikah

(repost 8 years ago)

Semua orang ingin sukses, tapi tak semua orang layak sukses. Jalan sukses itu berliku, terjal, naik, berbelok-belok, memutar, tapi jalan itu ada! Jalan itu terbuka untuk semua orang, termasuk Anda, tapi tak semua orang akan sampai ke finish. Banyak godaan untuk berhenti, baik faktor langit ataupun bumi dikambing hitamkan. Jarang ada orang yang ‘mengepel’ (baca:introspeksi) saat terpeleset. Banyak juga yang mengulangi kesalahan yang sama dengan dalih ‘konsistensi’.

“You can not live with yesterday standard and expect extraordinary income today!”

Dibutuhkan ekstra kreativitas, pertambahan knowledge untuk menghadapi perubahan dan persaingan. Jika tahun ini anda membuka toko dan laris, tahun depan pasti banyak toko serupa di sekitar Anda. Hargapun akan banting-bantingan. Itu sudah hukum alam, jangan salahkan kompetitor. Salahkan diri Anda yang tak mau berubah.

Dimana Anda tahun lalu? Kemajuan apa yang Anda capai di tahun ini? Mungkin tahun lalu Anda belum mulai usaha, tapi sekarang Anda sudah menjadi pengusaha. Bisa jadi usaha Anda maju pesat dalam setahun, tapi bisa jadi Anda sedang bangkrut saat ini. Bukan hanya hasilnya yang patut dipuji, tapi spirit Anda untuk tetap bergerak, bangkit dari kegagalan yang patut diacungi dobel jempol! Itulah Entrepreneur Sejati! Hidup tak selamanya adil. Mungkin Anda sekarang barusan tertipu, difitnah, jangan kurangi spirit Anda. Meskipun Anda sedang dibawah, yang penting Anda terus bergerak.

Sekarang waktunya kawan…, untuk EVALUASI. Menghitung pencapaian dan kerugian. Re-strategi untuk kemajuan. Menengok kebelakang, mengecek perbekalan, menetapkan tujuan di tahun yang baru. Jangan katakan Anda tak punya waktu untuk ‘mengasah gergaji’ Anda, karena itu bukan pilihan, tapi keharusan.

Cukup 30 menit + 10 menit! Cari tempat yang tenang.. No hape, No children, No voice, Just between You and God! Sediakan selembar kertas putih dan pena.

 

10 MENIT PERTAMA

Rileks dan ingat-ingat kembali, apa target-target Anda tahun ini? Mana yang tercapai, mana yang tidak. Kenapa tidak tercapai? Bagaimana cara memperbaikinya? Jika tahun ini tidak ada target, sesalilah kondisi Anda saat ini yang tidak banyak perubahan. Menangislah jika perlu, seolah-olah hari ini adalah hari terakhir Anda didunia. Seolah-olah malaikat sedang meng-audit hasil kerja Anda tahun ini. Berjanjilah untuk tidak mensia-siakan waktu.

 

10 MENIT KEDUA

Buat target baru tahun depan. Berapa target penghasilan Anda perbulan? Prestasi apa yang akan Anda capai! Tentukan tanggalnya! Apa komitmen sosial Anda? Berapa target zakat yang akan Anda bayar tahun depan? Berapa banyak anak yatim yang akan Anda santuni? Perbaikan hidup seperti apa yang Anda targetkan untuk keluarga Anda? Targetkan berdasarkan kebutuhan bukan keinginan. Visualisasikan dalam bentuk gambar. Tulis tanggal pencapaian Anda. Jangan membuat target sesuai dengan kemampuan anda sekarang, tapi sedikit lebih dari apa yang anda pikirkan. Sesungguhnya kemampuan kita melebihi apa yang kita pikirkan.

“Only those who can see the invisibles, can do the impossibles”

 

10 MENIT KETIGA

Bagaimana cara mencapai target-target Anda diatas? Gajah pun bisa dimakan kalau dipotong-potong, dibuat dendeng, abon dan di sup dagingnya. Potong-potong target tahunan Anda menjadi target 6 bulan, 3 bulan, bulanan, mingguan dan harian. Pikirkan strategi untuk mencapai target-target Anda, kemudian tuliskan. Jangan lupa ACTION, bukan hanya rencana saja!!!

 

+10 MENIT

“Mohon Ampunan-Mu ya Allah atas waktu yang terbuang percuma, bahkan ternoda oleh banyak dosa. Semoga Engkau masih memberikan hamba nafas untuk mejadi lebih baik dan mensyukuri segala rahmat-Mu..”

Jangan puas terhadap apa yang kita capai, tapi syukuri apa yang telah kita dapatkan. Kita telah diberikan waktu puluhan tahun untuk bernafas. Apa balasan kita kepada-Nya? Bahkan selalu kita meminta karena kekurangan. Pernahkah kita bersyukur atas diri kita terlahir utuh. Pernahkah kita bersyukur atas segala nikmat yang tak terhitung?

Terakhir, barulah kita memohon keilmuan, pemahaman, kesabaran atas upaya kita dan hanya bersandar kepadaNya..

“Sukses bukan masalah pencapaian saja, tapi bertumbuh ke potensi maksimal yang diberikan Sang Pencipta kepada kita..”

Seminar A Tribute Bersama Jamil Azzaini

Seminar A Tribute Bersama Jamil Azzaini

seminar

AKHIRNYA Kunci Sukses Yang Sesungguhnya TERUNGKAP Juga DI SINI…!

Sebelum membahasnya lebih lanjut, Saya ingin Anda menjawab beberapa pertanyaan singkat berikut….

  • Apakah Anda termasuk orang yang memiliki impian untuk sukses dan mensukseskan orang lain?
  • Apakah Anda ingin menjadi orang tua yang bisa memberi panggung kesuksesan bagi anak dan orang-orang yang Anda sayangi?
  • Apakah Anda (calon) suami/istri yang ingin mensukseskan pasangan Anda dengan menjadikannya bintang bersinar?
  • Apakah Anda pemimpin perusahaan yang ingin melejitkan potensi manager dan bawahan Anda?

Jika jawaban Anda adalah “YA” untuk setiap pertanyaan – pertanyaan di atas, maka artinya Anda WAJIB mengikuti acara dahsyat berikut ini :

Continue reading →

Seminar Mengatasi Kemandegan Dalam Bisnis & Kehidupan

                    seminar

Sepulang Dari Seminar Ini, Masalah Dalam Bisnis Anda Bisa Teratasi..!!

Halo Sahabat Pengusaha dan Pemilik Bisnis, Apkah Anda saat ini mungkin :

  • Merasa kehilangan gairah dalam menjalankan bisnis/lembaga yang Anda pimpin sehingga seolah-olah hanya jalan di tempat saja?
  • Merasa kehilangan dukungan dari pasangan hidup/keluarga Anda sehingga kekurangan energi untuk mengembangkan bisnis/lembaga Anda?
  • Sudah berpikir dan berupaya keras untuk keluar dari masalah-masalah yang melilit bisnis dan kehidupan Anda namun hanya menemukan jalan buntu?

Jika Anda menjawab “Ya” pada salah satu atau semua pertanyaan tersebut di atas, itu artinya bisa jadi Anda sedang mengalami apa yang dinamakan dengan “KEMANDEGAN”

Mau tahu solusinya?

Continue reading →

Marketing Lewat Jempol

Marketing Lewat Jempol

Siapa yang masih ngiklan di media cetak?
Siapa yang masih suka nyebar brosur?
Apakah ada yang masih jualan retail door to door?
Adakah yang masih presentasi pakai kertas?

Ntah kapan terakhir kali saya iklan di media cetak..
2 tahun lalu, saya juga masih ngeyel membeli majalah cetak dibanding digital. Sudah setahun ini saya nyaris tak pernah beli majalah cetak, semua via aplikasi Scoop dan membaca di tablet saya. Disamping lebih murah, juga semua koleksi bisa dibawa kemana-mana. Praktis..!

Seperti pepatah, “Datangnya cinta karena terbiasa..”, tambahan lagi “..meski awalnya harus dipaksa..”, hehe…

Mau bukti nyata lagi? Tanyakan saja kawan Anda yang berusia 17 – 35 tahun, pendidikan minimum SMU, apakah mereka pernah BELANJA ONLINE? Maka Anda akan menemukan 50% lebih akan menjawab “IYA..!”

Wake Up Bro, Sis..

Masih ingat quote ini:
“You can not live with yesterday standard and expect extraordinary income today..”

Media Pemasaran sudah bergeser dari cetak ke digital. Sudah gak jamannya dari mulut ke mulut lagi, tapi dari jempol ke jempol. Kecuali target pasar Anda bukan NETIZEN atau bukan pengguna internet.

Kecerdasan Berbicara juga bergeser menjadi Kecerdasan Menulis (copywritting).
Marketing One to One, sudah menjadi Many to Many.
Sekali posting:
>> Kawan-kawan Anda melihat dan mereka berbagi (share).
>> Kawannya kawan dan kawan kawannya kawan pun ikut berbagi.
>> Pembeli datang dari mata air yang tak disangka-sangka.

Bandingkan dengan biaya brosur cetak, yang linier dan kringetan membaginya.

Maka jangan kaget jika melihat anak-anak muda yang tak berkeringat saat kerja, tapi hasilnya miliaran sebulan. Itulah akibat Jempol Quotient (Kecerdasan Jempol).

Apa langkah kongkritnya? Belajarlah ilmu menjual dengan ketikan alias copywritting..

Pelajari ilmu SEO (web), social media dan aplikasi pembantunya. Hemat waktu, hemat biaya, omzet meroket… Gak pakai kringetan..!

Pemuda dan Mutiara

Pemuda dan Mutiara

Suatu hari di pantai yang indah, berkelana seorang anak muda yang mencari jati dirinya. Kemudian ia melihat seorang saudagar, dengan pakaian yang sederhana, sedang memilah-milah mutiara yang barusan dipanennya.

Melihat kilau mutiara-mutiara yang besar tersebut, pemuda itu silau dan memberanikan diri bertanya, “Tuan… cantik sekali mutiaranya. Pasti mahal harganya. Bolehkah saya minta?”.

Tanpa pikir panjang, saudagar itu memberikan 3 butir mutiara yang cukup besar. Sontak pemuda itu girang, karena begitu mudahnya dia mendapat ‘rejeki’ di hari itu, dari seorang yang barusan dikenalnya. Ia pun melanjutkan perjalanannya, penuh dengan senyuman.

Beberapa saat kemudian, ia terhenti dan berfikir:

  1. Kenapa saudagar itu ringan tangan memberikan kepadaku?
  2. Jika aku menjual mutiara ini dan menghabiskan uangnya, apa aku bisa mendapatkannya lagi?

Kemudian pemuda itu putar haluan, bergegas menemui sang saudagar. Untung saja saudagar itu masih berada di tempat semula. Kemudian dia berkata,

“Tuan, terimakasih atas kemurahan hati Tuan. Saya ingin mengembalikan mutiara ini kepada Tuan..”

Kemudian saudagar itu bertanya, “Kenapa?”.

Pemuda itu menjawab dengan pernyataan dan permintaan,

“Jika Tuan dengan ringan tangan mau memberikan mutiara itu kepadaku, pasti Tuan memiliki mutiara yang terpendam dalam diri Tuan. Jika Tuan bisa mendapatkan mutiara sebanyak itu, mempekerjakan penduduk sekitar, pasti Tuan bukanlah orang biasa. Maukah Tuan mengajarkanku KEILMUAN untuk mendapatkan itu semua..?”

Ilmu atau Kemudahan?

Ada 2 poin pelajaran pada cerita tadi:

  • Pertama, seringkali dalam kondisi terhimpit hutang dan kebutuhan, kita datang ke orang ‘sukses’ untuk meminjam atau bahkan meminta uang, bukan meminta ilmu untuk mendapatkan uang atau menyelesaikan masalah. Di benak kita sudah terkhotomi oleh “uang saat ini = solusi”. Padahal bisa jadi ada solusi lainnya.
  • Kedua, begitu juga kepada Sang Pencipta, Yang Maha Kaya, kita (termasuk saya) sering meminta kemudahan datangnya rejeki tiba-tiba. Saat kita mendapatkan rejeki itu dan kita manfaatkan untuk menyelesaikan masalah kita saat itu, kita tak mendapatkan keilmuannya. Hingga saat kita berjumpa dengan masalah yang serupa lagi, kita mengulang ‘pola’ yang sama.

Minta mana: Keilmuan atau Kemudahan?

“Yaa Rab, tambahkanlah keilmuanku dan berikan aku ‘rejeki’ untuk memahaminya.

Khusus Reseller, Kenapa Saya Gagal Menjual?

Khusus Reseller, Kenapa Saya Gagal Menjual

Sebagai Reseller lebih mudah mana: menjual banyak macam produk atau 1 macam produk? Banyak macam produk seperti: baju, hijab, herbal, sepatu, tas, alat tulis, sepeda, elektronik, dan lainnya.

Kalau belum praktik, mungkin Anda akan bilang “lebih mudah menjual banyak produk donk, kan ada pilihan..”. Pada kenyataannya, saat Anda diberi banyak pilihan Anda akan:

  1. Menjual keseluruhan secara bersamaan.
  2. Memilih salah 1 produk dan menjualnya, jika gagal, akan mencoba produk lainnya.
  3. Menentukan 1 produk dan fokus berusaha menjual produk tersebut sampai berhasil.

Pilihan 1 dan 2 terbanyak, jarang sekali yang melakukan pilihan 3.

Kenapa gagal?

Gagal sebetulnya hal biasa, karena itu proses belajar. Hanya saja kebanyakan orang menyerah atau menyalahkan sebab diluar dirinya. Hal itulah yang membuatnya tak menemukan ‘sebab utama’ atas kegagalannya.

Menjual banyak produk bersamaan membuat otak tidak fokus. Masalah yang akan timbul:

  • Mana yang mau ditonjolkan?
  • knowledge mana yang akan dipelajari lebih dalam?
  • Target pasar mana yang akan dibidik?
  • Apakah target pasarnya sama?
  • Apa nama toko yang akan Anda gunakan? PaLuGaDa atau Doraemon?
  • Berapa banyak tim yang Anda perlukan untuk mengurusi penjualan multi produk?

Tak menjadi masalah jika tim Anda kuat. Namun jika Anda mulai dari diri Anda sendiri, Anda akan kelimpungan dan hasilnya minim.

Tak menjadi masalah juga jika Anda membuka supermarket di hutan. Namun jika sekitar Anda sudah berjamur supermarket, Anda harus masuk ke ‘spesial’ market.

 

Memilih 1 (macam) produk diantara banyak pilihan produk. Hal ini adalah pilihan yang tepat di iklim persaingan. Hanya saja sering terjadi: Jika gagal menjual, akan beralih ke produk berikutnya. Kenapa begitu? Iya kalau saat menjual langsung tokcer, kalau gak laku-laku? Akan timbul pemikiran, “Apa mungkin salah pilih produk yaa..?”. Padahal bisa jadi:

  • Cara menjualnya yang salah.
  • Pengetahuan detail produk kurang.
  • Pemilihan target pasar yang keliru.
  • Kompetisinya terlalu tinggi (diferensiasi kurang).

Selain alasan yang terakhir, tak ada alasan untuk mengganti produk. Tidak ada salahnya mengganti produk, tapi jangan biasakan diri Anda menyerah apalagi menyalahkan saat terjadi kegagalan.

“Sukses berpola, Gagal juga berpola”

Apalagi jika ada orang yang telah terbukti berhasil menjual produk yang serupa. Artinya bukan produknya yang salah, tapi ikhtiar Anda yang kurang sempurna.

Fokus 1 produk sampai berhasil..! Hal ini adalah pilihan terbaik, kecuali dalam 1 kondisi: terlalu banyak pesaing dan sensitive terhadap harga. Mindset fokus terhadap 1 produk, membuat Anda melakukan upaya serius untuk mempelajari seluk beluk produk tersebut.

“Semakin belajar, semakin tahu seluk beluknya.. Semakin tahu, semakin mampu menjelaskan dan menjawab pertanyaan, semakin percaya diri..”

Percaya diri yang dibentuk dari pengetahuan yang mendalam menghasilkan tipe penjual yang ahli, bukan sekedar ‘ngecap’.

Mindset serupa juga kami tekankan kepada para reseller Yubistore (Yubi Juragan). Meski banyak pilihan produk di Yubistore, pilihlah hanya 1 produk penetrasi. Fokus dan pelajarilah seluk beluknya. Siapa yang membutuhkan? Dimana mereka biasa berkumpul? Kenapa mereka harus membeli produk Anda? Bagaimana cara menyampaikan pesan yang benar?

Anggaplah seolah Anda hanya memiliki 1 produk itu saja, cintailah dia, jualah dengan hati..

“Semua produk bagus, asalkan ditekuni dengan serius. Menjual kacang saja bisa jadi miliarder..” Terbukti..!

Terjebak Teori Bisnis yang Membangkrutkan

Terjebak Teori Bisnis yang Membangkrutkan

Kalo mendengar seorang pengusaha pemula ngeyel menjaga ‘prestise’ branding-nya sedangkan modalnya pas-pasan, jadi teringat kisah kebangkrutan saat membuka rumah makan di tahun 2002-2003.

Saya tak akan cerita tentang rumah makan saya, karena lengkap ada di buku Kitab AntiBangkrut.

Kenapa pengusaha yang berhasil justru kebanyakan yang ‘biasa-biasa’ saja ilmu bisnisnya? Sedangkan para ex-profesional perusahaan besar atau akademisi banyak yang gagal dalam bisnisnya?

Inilah yang disebut “Idealis yang tak realistis..”..!

Para profesional pemasaran yang terbiasa bekerja di perusahaan besar dengan bujet promosi yang besar, tentu tak mudah menyesuaikan diri saat menjadi pengusaha dari nol.

Atau para manajer yang terbiasa bekerja dengan manajemen yang mapan, biasanya akan terkotaki pemikirannya untuk menyempurnakan sistem dibanding fokus ke penjualan dahulu.

Atau para akademisi dan kutu bukuers yang terkotomi oleh hukum-hukum pemasaran, cenderung kurang fleksibel saat praktik di lapangan.

Jika Anda pernah membaca artikel atau materi YEA Virtual tentang “5 Tangga Bisnis”, saya menyebutkan bahwa tangga pertama (STARTING) adalah Fokus ke OMZET dan CASHFLOW.

Teori bisnis itu tak berlaku jika Modal atau WARISAN Anda besar. Sak karepmu (terserah Anda) mau ngapain..

Kalo modal cekak, jangan banyak ngomong “Brand Image” dan Konsep yang melangit dahulu. Tampar pipi Anda biar sadar. Kebanyakan teori bisnis yang ada adalah untuk perusahaan multinasional, bukan UKM. Silakan praktekkan dan Anda akan bangkrut..!

Terpenting di Tangga Pertama: Bagaimana DAPUR Anda NGEPUL, ada duit untuk operasional perusahaan. Makanya saya katakan: Push di OMZET (Profit Tipis gak papa) dan CASHFLOW yang Lancar.

Strategi Harga: buatlah insentif besar untuk para distributor atau reseller yang mau menjualkan dan membayar tunai. Ratakan distribusi secepat mungkin.

”Tapi kalo harga dibanting, image kan turun Mas J?” >> Harga sesuai standar, diskon yang dibesarkan, supaya reseller mau nge-PUSH produk Anda.

”Kalo dijual bukan di estalase yang keren, akan menurunkan image Mas J!” >> Siapa bilang? Itulah jebakan teori bisnis jadul yang Anda pelajari.

Brand besar sekarang juga banyak pakai komunitas rumahan untuk memasarkan produknya. Low Cost High Impact. Bicara ‘image’ kelebihan, kalo bisnis gak bisa survive juga percuma. Seperti nafsu besar tenaga kurang. Banyak brand besar yang mulai dari jual ‘ketengan’, baru kemudian membangun boutique-nya kemudian.

Semoga menyadarkan Anda yang terjebak jebakan teori bisnis dan melupakan pertumbuhan Anda yang stagnan. WAKE UP BROH..!

“Stay focus on your target, but be flexible on your approach..”

Tertipu Oleh Diri Sendiri

Tertipu Oleh Diri Sendiri

Belasan tahun yang lalu, saat saya masih duduk di bangku kuliah di Surabaya, saya sempat mengikuti pengajian rutin, yang dikelola oleh sebuah pondok pesantren ternama di Jawa Timur.

Bukan keilmuan agama yang akan saya bicarakan disini. Tapi ada suatu pelajaran yang sangat berharga bagi saya tentang ‘kesombongan’! Seperti kebanyakan orang yang baru keluar dari ‘sekolah’ dengan segudang idealisme, perilaku sayapun berubah drastis.

Setiap melihat suatu kejadian yang tidak ‘agamis’, spontan saya ‘nyebut’ kalimat Allah. Ada seorang (wanita) primadona kampus, sebut saja Susi (bukan nama sebenarnya). Saat itu, ia sedang berpakaian seronok dan bercengkerama mesra dengan pacarnya, yang tentu saja bukan muhrimnya.

Begitu saya melihat kejadian itu, langsung keluar dari mulut saya ”masya Allah (kata yang sering diucap saat melihat sesuatu yang buruk)…!” Lepas dari kesalahkaprahan saya menggunakan kata itu (harusnya untuk suatu kekaguman), dalam hati kecil saya, terbesit anggapan bahwa ”Dia itu MAKSIAT, sedangkan saya lebih baik dari dia”.

Suatu saat…
…Susi datang bersama kawan-kawan yang lain (yang berjilbab), untuk belajar dengan saya guna menghadapi ujian semester yang segera datang. Baru kali itu Susi datang belajar ke tempat saya. Seperti biasa, pakaian Susi tergolong ketat, membuat saya istighfar terus, (kembali lagi) sambil mencemooh dirinya di hati saya.

Pertemuan hari pertamapun selesai. Mereka berjanji akan melanjutkan belajar dengan saya di rumah kos saya esok harinya. Bak Fahri (dalam Ayat-ayat Cinta), Jayapun jadi idola wanita saat itu, narsis euy!

Keesokan harinya, tak disangka, Susi datang ke tempat kos saya mendahului kawan-kawan lainnya. Setelah sejenak terdiam karena canggung, Susi berkata,”Jay, sebenarnya dari dulu aku pengin belajar sama kamu, tapi…!” Karena penasaran, saya tanya,”Tapi kenapa?” Dengan wajah tertunduk malu dan suara lirih ia menjawab,”Aku malu ketemu sama kamu! Aku merasa diriku ini ’kotor’, sedangkan kamu itu ’bersih’ dan alim”.

”Astaghfirullah Al’Adziim”, saya nyebut dalam hati dengan muka saya yang memerah, air mata yang hampir menetes. Sejenak saya berfikir,”Seandainya saat itu Allah mencabut nyawa kita berdua, mungkin sayalah yang pantas masuk neraka dan dia yang pantas masuk surga!” Koq bisa begitu? Ya, karena dibalik ’baju alim’ saya, terdapat ’kotoran hati kesombongan’. Sebaliknya, Susi yang merasa dirinya ’kotor’ tidak memiliki pikiran kotor terhadap orang lain. Jadi menurut saya, Susilah yang lebih ’suci’ dari saya.

Bukankah semua agama mengakui bahwa iblis, yang hampir sepanjang hidupnya taat, tidak dapat masuk surga karena ’kesombongannya’, karena merasa dirinya lebih unggul dari makhluk Tuhan lainnya? Sementara Nabi Adam, meskipun berbuat dosa, diijinkan masuk ke surga karena kerendahan hatinya?

Guru saya pernah memperingatkan untuk berhati-hati terhadap suatu penyakit, yang disebut ’Tertipu oleh diri sendiri’. Penyakit ini justru akan muncul saat kita bertambah ilmu dan bertambah amal. Tapi ilmu dan amal itulah yang membuat kita terjerumus. Semoga kita terhindar dari hal yang demikian!

”Daripada sibuk melihat aib orang lain, sibuklah melihat aib sendiri!”