Mitos-Mitos SEO – Bagian 1

Mitos-SEO

 

SEO atau kepanjangan dari Search Engine Optimization belakangan ini makin marak. Banyak yang mengadakan pelatihan-pelatihan untuk mengoptimalkan SEO pada website mereka. Namun, sejalan dengan semakin maraknya metode SEO, perlahan-perlahan SEO sendiri juga mulai berubah dan berkembang.

Mengatakan bahwa SEO sudah “berubah” akan menjadi bahan tertawaan abad ini. Bagaimana tidak?

Lihat saja bagaimana perhitungan algoritma yang dibuat oleh Google Penguin atau Panda telah mengejutkan banyak pakar SEO di seluruh dunia. Pada akhirnya mereka mengubah metode mereka yang semula berfokus pada membangun link dan terobsesi dengan keyword menjadi fokus yang sudah lama tertunda, yakni membangun konten yang bagus dan menarik.

Tetapi, apakah itu berarti SEO sekarang mengedepankan konten dengan kualitas yang tinggi dan teroptimasi dengan kata kunci? Hal tersebut masih sangat jauh dengan yang ada sekarang ini.

Faktanya adalah, SEO sudah berubah dalam beberapa tahun ini sehingga banyak marketer yang tidak tahu pasti apa saja yang sudah out of date, apa saja yang penting, apa saja pastinya telah menggerakkan ‘jarumnya’, dan apa saja yang dapat membuat usaha tersebut sia-sia.

Melalui e-book-nya, Rebecca Churt yang menjabat sebagai SEO Marketing Manager di perusahaan HubSpot, bermaksud untuk meluruskan berbagai macam mitos-mitos dan asumsi yang telah banyak beredar mengenai bagaimana SEO bekerja dan menghilangkan prasangka yang salah terhadap hal-hal tersebut, sehingga Anda tidak akan lagi menyia-nyiakan waktu untuk sesuatu yang ternyata salah mengenai SEO di tahun 2013 ini.

Artikel mengenai mitos SEO ini akan saya bagi menjadi tiga bagian karena banyaknya mitos yang dibahas oleh Rebecca Churt. Terdapat 17 mitos yang harus dikuak dan diluruskan, dan saya akan mengatakan kebenarannya untuk Anda.

Nah, mari mulai… Continue reading →

Mitos-mitos SEO – Bagian 3

SEO

 

Mitos-mitos SEO yang ditulis oleh Rebecca Churt, salah satu SEO Marketing Manager dari HubSpot ini telah mencapai bagian ketiga. Anda dapat membaca terlebih dahulu bagian pertama, kemudian dilanjutkan pada bagian kedua untuk mengetahui mitos-mitos yang lainnya.

Bagian pertama membahas pendahuluan dari e-book yang mempunyai judul asli “17 SEO Myths That You Should Leave Behind in 2013” dan memaparkan mitos pertama hingga keempat. Sedangkan bagian kedua dari artikel yang saya susun berdasarkan e-book tersebut memberikan Anda sedikit informasi mengenai perusahaan HubSpot tempat Rebecca Churt bekerja, tak lupa pula membahas mengenai mitos kelima hingga kedelapan.

Anda dapat men-download e-book aslinya yang berformat .pdf dalam link ini. Di dalam artikel ini, saya akan melanjutkan untuk membahas mitos kesembilan hingga keduabelas.

 

Mitos Kesembilan: Kata kunci harus sama persis.

Sebagian orang mungkin berpikir kata kunci yang harus dimasukkan dalam sebuah artikel atau konten di dalam blog haruslah sama persis dengan isian yang ada di dalam konten tersebut.

Sebenarnya, penggunaan kata kunci sebaiknya disesuaikan menurut banyak-sedikitnya orang yang mencari kata kunci tersebut. Lakukanlah sedikit riset sederhana dengan menggunakan aplikasi yang dapat membantu Anda untuk menemukan beberapa kata kunci yang baik, seperti Google Keyword Tool atau UberSuggest.

Kedua aplikasi ini pernah dibahas dalam salah satu artikel milik Mas Fikry Fatullah yang berjudul 3 Aplikasi SEO untuk Pemula.

Tulislah beberapa kata kunci (antara 4 hingga 9 kata) yang dapat menggambarkan isi konten tersebut secara keseluruhan. Tidak perlu menggunakan banyak kata, yang penting sedikit namun jelas, efektif dan maksimal. Continue reading →

Mitos-mitos SEO – Bagian 2

Mitos-SEO

 

Artikel ini adalah lanjutan dari artikel mengenai mitos-mitos SEO yang saya rangkum sebelumnya. Anda dapat membaca pendahuluan dan mitos pertama hingga keempat di dalam artikel ini. Bila Anda ingin men-download e-book aslinya yang ditulis oleh Rebecca Churt, SEO Marketing Manager di HubSpot, Anda dapat men-download lewat link ini.

Bagi yang belum tahu, HubSpot adalah sebuah perusahaan yang menjual software khusus untuk marketing di sebuah perusahaan yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat. Perusahaan ini digawangi oleh Brian Halligan bersama Dharmesh Shah pada bulan Juni 2006.

Saya akan membahas mitos-mitos SEO ini pada urutan kelima hingga kedelapan dari 17 mitos yang ada di ebook tersebut.

 

Mitos Kelima: Lebih baik memperbanyak link daripada konten.

Hal-hal seperti ini adalah sesuatu yang sering ditanyakan oleh orang-orang. “Mana yang lebih baik untuk saya investasikan, link building atau content generation?” Links atau tautan adalah bagian penting dari kewenangan website Anda, meskipun begitu, Rebecca Churt menyarankan untuk merekrut seorang penulis untuk website Anda bila budget tersedia.

Kebanyakan orang yang berfokus pada link lebih memberikan link secara kuantitas, bukan kualitas. Jika Anda ingin mencantumkan beberapa link dalam posting di blog atau website, carilah yang benar-benar relevan dengan isi posting tersebut, bukan sekadar banyaknya saja.

Berinvestasi dengan konten yang dibuat dengan sungguh-sungguh, hal tersebut dapat digunakan sebagai pajangan di beranda situs, posting di blog, menawarkan lebih banyak kepada calon pelanggan atau konsumen.

Menawarkan posting yang menarik dan berkualitas juga akan mengundang orang-orang untuk menulis ulang artikel tersebut di dalam website mereka masing-masing, yang tentu akan berdampak pada jumlah link back yang meningkat. Continue reading →