Memaknai Zero

zero

 

Masih ingat tulisan saya tentang konsep zero’ yang diajarkan Om Bob Sadino? Tulisan tersebut mengundang sedikit kontroversi saat saya kirimkan melalui milis EA. Saat saya memberikan kelas mentoring bisnis di Bogor, saya ditanya oleh seorang peserta,”Mas J, di tulisan Mas J tentang zero, mas menceritakan tentang konsep yang diajarkan oleh Om Bob untuk tidak berharap. Sementara, di buku The Secret menganjurkan untuk berharap (bermimpi). Mana yang benar?”. Saya jawab,”Beda tingkatan berfikirnya aja mas!”. Artinya semuanya benar, tergantung tingkatan berfikir seseorang. Analoginya adalah seperti anak SD dan seorang profesor. Saat masih SD dulu, sering kita diiming-imingi hadiah sepeda atau mainan kalau naik kelas atau juara kelas, betul? Dari iming-iming tersebut, kita jadi rajin belajar. Hal itu berlangsung dari tahun ketahun, hingga terbentuk apa namanya kesadaran belajar.Nah, lain halnya jika kita bicara dengan seorang profesor. “Prof, jika prof mau belajar lagi dengan rajin, nanti saya belikan mobil ya!”. Yee, bisa ketawa tuh profesor. Tidak usah dibelikan mobilpun, profesor itu tetap akan belajar. Kenapa? Karena belajar sudah jadi kebutuhan dan kesadaran dia!  Continue reading →

Zero

zero

Beberapa tahun lalu Om Bob Sadino menelepon saya, sekedar memberitakan bahwa beliau telah menerbitkan buku baru, berjudul “Bob Sadino; Orang Bilang Saya Gila”. Ehh, pas kebetulan saya sedang di Jakarta, Om Bob-pun mengatakan,”Jay, mampir donk kesini, kangen nih ngobrol sama kamu!”. Spontan saja saya meluncur kesana. Untuk ketiga kalinya saya berkunjung ke rumah Om Bob, masih saja saya terkagum akan apa yang telah dicapainya. Di atas tanah seluas 2 hektar, berdiri bangunan bergaya klasik nan kokoh, memberikan kedamaian. Di halaman parkir, terdapat beberapa mobil mewah, antara lain 2 buah jaguar bernomor polisi ‘2121’. Jangan ditanya kenapa nomornya ‘2121’ (baca: tuan-tuan), pasti Om Bob akan menjawab,”Masa saya nyonya-nyonya!” Jika Anda menelusuri sepanjang rumah Om Bob, Anda hampir tidak percaya dibuatnya. Di kepadatan bangunan jalan Lebak Bulus P&K, terdapat pemandangan lain yaitu lapangan berkuda yang terletak di bawah beranda rumah Om Bob.

Cerita saya bukan untuk memamerkan kekayaan seseorang diantara kisah penderitaan sekitar kita. Namun saya hanya berusaha ‘menyerap’ energi di balik pencapaian-pencapaian Om Bob,”Apa sih rahasianya?”. Bagi sebagian Anda yang pernah menonton seminar atau talk show Om Bob, mungkin masih banyak yang bingung,”arahnya kemana sih omongan Om Bob itu?”. Sayapun saat pertama kali bertemu selama 3 jam di rumahnya, pulang dengan membawa kebingungan. Baru setelah pertemuan ketiga bersama beliau, saya ‘ngeh’, apa yang selalu ia gemborkan,”Bebaskan dari belenggu rasa takut dan jangan berharap!”. Yang pertama sih, sangat bisa dipahami, tapi yang kedua itu,”Jangan berharap”. Lho, bukannya orang hidup dan bertahan itu karena ‘harapan’? Apa sih maksudnya?  Continue reading →