Month: May 2015
Ketulusan Berbuah Kekayaan
Di suatu malam yang hujan lebat, di penghujung abad 19, ada seorang lelaki tua dan istrinya masuk ke sebuah lobi hotel kecil di Philadelphia untuk mendapat tempat bermalam. Terjadilah percakapan antara lelaki tua itu dengan resepsionis hotel bernama George C. Boldt.
Tamu : Anak muda, adakah kamar untuk kami bermalam?
George : Maaf Tuan, seperti tuan ketahui, ada 3 konvensi besar di kota sekecil Philadelphia ini. Semua hotel sudah penuh, begitu juga dengan hotel ini.
Kemudian George sejenak merenung, dia tak akan mengijinkan pasangan elegan tersebut menunggu di lobi hotel hingga esok atau mencari hotel lain di lebatnya hujan..
George : …tapi Tuan, saya tak tega membiarkan pasangan seperti Anda mencari hotel di lebatnya hujan pukul 1 dini hari. Maukah Tuan dan Nyonya menempati kamar saya? Mungkin tidak pantas untuk Tuan, namun cukup untuk istirahat dan saya akan segera bereskan.
Tamu : Baiklah…
Keesokan harinya saat mengantar pasangan tersebut menuju taxi, lelaki itu berkata, “George,suatu saat nanti, akan aku bangun sebuah hotel termegah di dunia dan kamu akan menjadi manajer pertama disana”.
Mereka bertiga tertawa..
George tak pernah menganggap serius perkataan tamu itu, bahkan dia sudah melupakannya. Karir George terus menanjak hingga menjadi manajer di hotel itu, karena kebiasaan produktif dan ketulusan bekerja yang ia lakukan.
2 tahun kemudian…
George mendapat sebuah surat berisi undangan dari ex-tamu tersebut dan tiket pulang pergi ke New York. Mobil penjemput George mengantarkannya ke sebuah kafe kecil di sudut Fifth Avenue and 34th Street, New York, untuk berjumpa dengan lelaki tua itu.
Setelah beramah-tamah, lelaki itu mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar pengetahuan George tentang bisnis perhotelan dan pelayanan yang istimewa.
Kemudian lelaki tersebut mengajak George keluar dari kafe dan menunjuk sebuah bangunan megah yang hampir jadi.
Tamu : George, lihatlah bangunan megah itu. Hotel itu aku bangunkan untukmu dan kamu akan menjadi manajer pertama disana.
George : Ahh Tuan, Anda pasti sedang bergurau…
Tamu : Saya jamin tidak.
Nama hotel itu adalah Waldorf Astoria, hotel termegah di dunia saat itu. Dan lelaki tua itu adalah Sir William Waldorf Astor, salah satu pewaris kerajaan Inggris. Karir George terus menanjak, hingga ia mampu membangun hotel dengan desain puri yang mewah. (search: Boldt Castle)
Apa yang dilakukan George malam itu bukanlah suatu kebetulan, tapi kebiasaan bekerja dengan hati, bukan sekedar karena gaji dan tidak hitung-hitungan. Bisa saja George menolak tamu malam itu dengan alasan “kamar penuh” dan dia akan kehilangan kesempatan berharga itu seumur hidupnya.
“Kita tak pernah tahu, kapan ‘malaikat’ akan lewat…
…namun jika kita berbuat yang terbaik setiap saatnya, maka tak kan terlewatkan ‘malaikat’…”
Tips Mengetahui Seminar Yang Benar-Benar Membawa Anda Ke Jalan Sukses
Image Source : learningmindsgroup.com
Anda tentu sudah banyak mendengar tentang cara maupun tips-tips meraih sukses dalam karir dan hidup dari berbagai sumber. Mungkin Anda pun sudah kenyang mendengar banyak tips-tips tersebut yang sayangnya begitu Anda praktekan, justru kesuksesan yang Anda harapkan tidak kunjung datang.
Mungkin hal itu terjadi karena cara dan tips yang Anda lakukan hanyalah berdasarkan teori semata yang tidak jelas buktinya, apakah berhasil atau tidak.
Hal ini bisa terjadi karena sang motivator atau pembicara dalam suatu pelatihan/seminar hanya sekedar menyampaikan trik yang menurut pandangan si pembicara “akan berhasil”. Padahal, mungkin saja si pembicara sendiri bahkan tidak pernah mempraktekannya dalam kehidupan nyata. Tentu saja hal ini membuat Anda sebagai peserta training/seminar yang sudah berharap besar bisa meraih sukses merasa dirugikan dengan kondisi ini.
Lalu trik apa yang bisa membuat Anda memperoleh cara meraih sukses dalam hidup dan karir yang TERBUKTI berhasil dan bisa DIPERTANGGUNG JAWABKAN? Di sini akan kami berikan penjelasannya.
Cara paling mudah untuk meraih sukses adalah dengan merevolusi cara berpikir Anda terlebih dahulu. Karena banyak masalah dan rasa khawatir itu justru datang dari pikiran yang selalu negatif.
Jika pikiran Anda sudah berhasil di revolusi keaarah positif, Anda akan lebih cermat dna teliti dalam menilai sesuatu. Di sinilah Anda akan mulai mampu menemukan tips meraih sukses hidup yang sebenarnya dan bukan hanya sekadar teori omong kosong , tapi tips yang benar-benar terbukti berhasil.
Carilah training atau seminar yang memang menampilkan tokoh-tokoh dan pembicara yang benar-benar tokoh sukses dan pernah memiliki pengalaman hidup yang inspiratif. Setelah itu lihatlah nama-nama para pembicaranya, hapalkan dan carilah informasinya di Internet melalui mesin pencarian Google.
Jika informasi dari tokoh yang Anda cari di Google mudah ditemukan dan tersedia secara jelas dari berbagai sumber, maka bisa disimpulan bahwa seminar dengan pembicara tersebut bermanfaat dan berisi “DAGING” , bukan “ANGIN”.
Ya Di zaman digital saat ini, masyarakat seharusnya jauh lebih mudah terhindar dari praktik penipuan ataupun insiden “membeli kucing dalam karung” saat mengikuti suatu acara seminar karena semua informasi yang Anda perlukan tersedia secara gratis di Internet.
Salah satu informasi acara seminar dengan pembicara bonafide yang telah meraih sukses baik berskala nasional maupun internasional, yaitu :
Volution Conference 2015
Tema : “Inspiring People, Impacting The World”
Tema ini diangkat karena masih banyak masyarakat Indonesia yang merasa sulit untuk mengalami terobosan dalam hidupnya. Padahal di sisi lain, ada beberapa tokoh yang berhasil mengubah kehidupannya dari kondisi yang sangat terpuruk hingga berhasil di bidang bisnis mereka masing-masing.
Dimana ?
Aula Yustinus lt 15 – Unika Atma Jaya
Jl. Jendral Sudirman No. 51, Jakarta
Kapan ?
Sabtu, 30 Mei 2015
Jam 09.00 – 18.00 WIB
Siapa Saja Pembicaranya ?
- Wempy Dyoto Koto (CEO Wardour and Oxford)
- Dwi Krismawan (The Most Inspiring Speaker)
- Yeheskiel Zebua (CEO Volution Group & Penulis buku Nasional Best Seller “Rocket Marketing”)
- Bams (Artis & Pemilik “Vie for Living”)
- Denny Santoso (Pakar Digital Marketing)
Manfaat yang bisa Anda dapat dengan mengikuti acara ini adalah :
- Mendapatkan inspirasi & langkah praktis agar terjadi perubahan ke arah yang positif di masyarakat
- Memperoleh network yang bermanfaat bagi para pembicara dengan para peserta maupun dengan sesama pembicara
- Sarana bagi banyak orang untuk memperoleh ilmu yang komprehensif dan aplikatif dengan harga terjangkau
Untuk Mendaftar, Klik Di Sini
Semoga informasi dan tips yang kami berikan bermanfaat. Sekian dan Salam Sukses Untuk Kita Semua.
Mengubah Lokasi Sepi Menjadi Tempat Usaha yang Strategis
Beberapa tahun yang lalu, seorang ibu jendral menanyakan kepada saya, “Mas J, saya punya 3 outlet franchise mie, 2 ramai sejak buka, yang 1 sepi sejak buka. Apa ya masalahnya?”
Hal paling sulit menganalisa suatu permasalahan adalah minimnya informasi. Untung saja budaya di Astra dulu mengajarkan saya untuk ‘Go See’.. alias lihatlah di lapangan atau blusukan..
Usai perbincangan dengan beliau, saya langsung meluncur ke lokasi untuk meninjau.
Inilah yang saya lakukan:
- Mengambil gambar (foto) 20 meter dari arah kanan, kiri, dan 5 meter depan.
- Posisi pemotretan harus senyata mungkin. Jika target pasar adalah pengendara mobil, maka harus foto dari mobil, tempat duduk depan dan belakang.
- Arah pemotretan menuju outlet dan atau sign board, karena itulah spot untuk komunikasi dengan calon pelanggan.
- Posisikan diri Anda sebagai calon pelanggan dan rasakan proses menjadi pelanggan. Catat hambatan-hambatan yang ada.
Yang saya dapatkan:
- Dari arah kiri, sign board terhalang pohon, sehingga tak kelihatan.
- Dari arah kanan, sign board terlihat meskipun kecil. Masalahnya adalah saat saya survei jam 6 sore, kondisi jalan macet 2 arah, sehingga cukup sulit untuk memotong jalan (belok kanan).
- Jika saya masuk untuk mengisi bensin dari arah kiri, kemungkinan kecil saya akan melihat outlet mie tersebut, karena posisinya sebelah kiri atas dan mojok. Coba saja gerakkan kepala Anda ke kiri-atas-belakang, pasti sulit, Artinya secara fisiologis tak memungkinkan untuk dilihat.
Jelas sekali bahwa pemilihan lokasi outlet tersebut SALAH, bukan tempat usaha yang strategis. Tapi sangat konyol jika saya menyerah begitu saja & memberi solusi “PINDAH LOKASI”.
Celah…
- Trafik pengisi bahan bakar sangat ramai.
- Ada tembok besar yang kosong, bisa dipakai untuk mengecoh calon pelanggan.
Inilah saran solusi saya:
- Membuat spanduk besar menutup tembok depan, bertuliskan: “Coba Tengok BELAKANG ATAS, Ada Apa disana?”
- Membuat Spanduk JAWABAN di belakang atas, bertuliskan: “Ada CWIMIE XXX disini..!!”
- Membagikan voucher 10 ribu setiap pembelian bensin 100 ribu rupiah.
Tugas menarik trafik untuk mencoba, selesai. Selanjutnya terserah Anda..
5 Cara Mengendalikan Emosi yang Hanya diketahui oleh Orang Sukses
Cara Mengendalikan Emosi ala Orang Sukses
Bisa dikatakan kita (terutama saya sendiri) sering terjebak dalam kondisi emosi. Dan ketika kita dalam kondisi emosi baik kita baik dan buruk, kita harus mengambil keputusan.
Ada pepatah yang mengatakan:
Don’t promise when you’re happy,
Don’t reply when you’re angry,
and don’t decide when you’re sad.
Yang berarti kita jangan berbuat janji ketika kita bahagia. Jangan membalas pembicaraan ketika kita sedang marah. Dan jangan mengambil keputusan pada saat kita sedih.
Berikut ini ada 5 cara mengendalikan emosi yang hanya orang sukses tahu.
1. Bagaimana Cara Menjadi Lebih Optimis
BERHARAP sesuatu yang indah terjadi setiap hari.
PERLAKUKAN orang layaknya kamu ingin diperlakukan.
JANGAN menghabiskan tenaga untuk hal yang tidak bisa kita rubah.
KONSENTRASI pada pekerjaan sekarang, jangan hasil yang kamu cari.
ASUMSI orang lain bermaksud baik.
HINDARI orang-orang depresi dan percakapan negatif.
MAKAN sesuatu yang enak setiap hari.
MATIKAN televisi yang menyala.
MENERAPKAN rasa syukur.
INGAT bahwa yang terbaik itu belum tiba saatnya.
2. Bagaimana Cara Menghilangkan Stress
TUMBUHKAN rasa bersabar.
FOKUS pada apa yang kita lakukan daripada hasilnya.
JIKA kamu bekerja terlalu keras, berundinglah untuk mendapatkan jam kerja yang sesuai.
POTONG jam “bahagia” kita, yang sekitar 40 jam seminggu.
TEMUKAN tempat kamu bekerja yang tenang dan jauh dari gangguan.
MATIKAN berita-berita yang dirancang untuk membuat kita tidak tenang.
BIARKAN dulu proyek yang tidak bisa kita lakukan dengan baik.
BERHENTI berdebat dengan orang bodoh dan orang asing di dunia maya.
ATURLAH pekerjaan kita secara berurutan daripada kita multitasking.
3. Bagaimana Cara Mengatasi Rasa Takut
HADAPI rasa takut di kepala kita.
BAYANGKAN kita berdamai dengan ketakutan untuk membuat mereka kurang menakutkan.
INGAT bahwa rasa takut itu adalah kebahagiaan yang sedang menyamar.
GUNAKAN rasa takut untuk menghasilkan energi untuk berkerja lebih baik.
4.Bagaimana Cara Menghadapi Penolakan
SADARI bahwa penolakan itu hanyalah perbedaan pendapat.
MENGERTI bahwa penolakan itu sakit karena kita membiarkan penolakan menyakiti kita.
INGAT bahwa setiap penolakan membawa kita lebih dekat pada tujuan kita.
JAGALAH kesempatan-kesempatan yang ada untuk kita bisa berpindah lebih cepat.
5. Bagaimana Bangkit dari Kegagalan
CIPTAKAN tujuan yang memotivasi kita untuk mencapai sesuatu yang masuk akal.
SELALU tulis tujuan, letakkan di mana kita bisa melihatnya.
PUTUSKAN dengan mengatakan “Saya HARUS…” atau “Saya AKAN…” daripada “Saya mau coba…”
SEDERHANAKAN tujuan besar kita menjadi tujuan-tujuan kecil yang lebih mudah dicapai.
LIHAT apakah kita bergerak menuju atau menjauh dari tujuan kita.
TERIMALAH kemunduran karena mereka akan membuat rencana kita lebih baik.
INGAT satu-satunya kegagalan adalah gagal untuk mengambil tindakan.
Yap.. begitulah 5 cara mengendalikan emosi ala orang sukses. Di mana emosi di sini adalah kita merasa kurang optimis, kita sedang stress, kita dihadapi rasa takut, kita takut dengan penolakan, dan kita takut gagal.
Semoga kita bisa belajar mengendalikan emosi kita seperti orang-orang sukses.
Bagikan artikel ini untuk membantu teman kita yang susah mengendalikan emosi.
Kemasan Kecil atau Besar?
Coba perhatikan, apa esensi produsen membuat kemasan dengan beberapa ukuran, dari kecil ke besar? Hanya masalah ukuran kemasan saja, produk Anda akan BOOM atau jadi DEATH stock di saluran distribusi Anda.
Untuk mengetahui jawaban yang benar, POSISIKAN diri Anda sebagi CALON KONSUMEN >> belum beli lho.. Seandainya Anda batuk, kemudian pergi ke mini market terdekat. Kemudian disana berjajar merek obat batuk yang (anggap saja) SEMUA ASING, mana yang Anda pilih? Apakah Anda akan memilih kemasan yang besar atau cenderung memilih kemasan yang kecil? Anggap juga desainnya sama-sama menarik.
CALON konsumen akan berfikir, “Kalo aku beli yang BESAR, risiko kalo gak cocok, buang banyak donk..”. Kalo kemasan kecil, gak cocok, tinggal buang. Apalagi cuma 1 kali pake, “Glek aja langsung..” >> pionir kemasan kecil.
Nah, kemasan kecil itulah disebut sebagai Kemasan Trial, juga Kemasan Penggoda untuk Switching Brand dari kompetitor.
Jika sudah membaca ebook Buka Langsung Laris, maka Anda akan nyambung dengan istilah: “… celah kompetitor untuk merebut pasar Anda…!”. Semakin kecil HAMBATAN seorang Calon Konsumen untuk mencoba produk Anda, Semakin BESAR “Nilai KONVERSI” produk Anda.
Adapun, setelah mereka mencoba dan cocok, barulah mereka akan mencari kemasan yang lebih BESAR >> untuk LOYAL CUSTOMER (repeat order). Meski juga, ada yang membeli kemasan kecil karena alasan ‘handy’ atau jarang pakainya (seperti obat).
Jadi, sebelum launching produk Anda, pikirkan lagi, “Apa CALON PELANGGAN yang masih AWAM, mau mencoba dengan kemasan dan harga segitu?”. Hanya dengan mengubah ukuran kemasan atau menambah kemasan kecil, maka akan membuat “aliran darah” bisnis Anda menjadi lebih lancar..
Jadi Kemasan Besar atau Kecil yang lebih cocok untuk Produk Anda?
Teknik Terapi 3 Posisi, Cara Meredakan Emosi
Mungkin Anda pernah ‘merasa’ tertipu, dikhianati, ditusuk dari belakang, atau menjadi korban oleh seseorang?
Coba bayangkan hal itu seolah terjadi lagi, kemudian seolah sosok ‘lawan’ Anda ada di depan Anda saat ini. Bagaimana perasaan Anda? Merasa jengkel? Marah? Luapkan kemarahan Anda (dalam hati).
Kata-kata apa yang ingin Anda ucapkan kepada ‘dia’ yang telah merugikan Anda? Jika Anda dalam ruangan kosong, silakan luapkan.
Jika Anda benar pernah mengalaminya dan masih merasa sakit ‘disini’, ada baiknya Anda lakukan apa yang saya arahkan. Karena apa yang saya bagikan ini adalah TERAPI 3 posisi untuk mengurangi rasa sakit hati Anda, salah satu cara meredakan emosi.
Sudah…?
Jika belum memungkinkan untuk praktik, boleh simak dahulu, nanti praktikkan. Lanjut yaa..
Terbaik adalah Anda menggunakan 2 kursi berhadapan. PERAGAKAN Anda sedang duduk di posisi A, seolah dia duduk di posisi B (depan Anda) saat ini.
Bayangkan dengan nyata saat Anda mengungkapkan uneg-uneg itu, dia seolah benar-benar sedang berhadapan dengan Anda. Setelah ‘puas’ meluapkan uneg-uneg Anda, tetaplah bayangkan seolah dia sedang duduk di kursi B (depan Anda)…
….perlahan berdiri dan langkahkan kaki Anda menuju posisi tempat duduk B, sambil tetap (seolah) menatap dia.
….hingga kemudian Anda pun terduduk di kursinya… Sekarang posisi Anda seolah dia yang sedang memandang Anda.
Bagaimana perasaan Anda berada di posisinya? Mungkin agak aneh, mungkin juga sama saja, atau bagaimana? Mulailah rasakan Anda sekarang berada di posisinya dan seolah sedang memandang Anda yang membenci dirinya..
Jika Anda saat ini berada di posisinya, kira-kira apa ‘alasan’ atau penjelasan dibalik perbuatannya? Mungkin dia mengatakan, “Aku tak berniat menipumu koq. Aku juga tertipu/terdesak..” atau apa lagi penjelasannya? Coba buat setidaknya 3 kemungkinan alasan dia melakukan itu kepada Anda, yang bermaksud baik ataupun terpaksa…
Bagaimana perasaan Anda? Tentu hal ini akan berasa jika Anda mempraktikkan sesuai kondisi yang saya arahkan.
Setelah Anda menemukan kemungkinan penjelasan dan (seolah) mengungkapkan sebagai dirinya, bagaimana perasaan Anda saat ini? Mulai lega? Lebih tenangkah? Atau apa…?
belum selesai…. tarik nafas dahulu.. tahan 2 hitungan, hembuskan..
Sekarang tengoklah ke sebelah kiri Anda, berdiri dan perlahan langkahkan kaki Anda menuju posisi C (pengamat).
Jika sudah… Saat ini (seolah) Anda sedang melihat diri Anda (A) dan dirinya (B). Apa komentar Anda sebagai pengamat tentang kejadian itu? Apa penilaian obyektif Anda tetang kejadian yang menimpa Anda, dari sudut pandang sebagai pengamat yang NETRAL?
Amati juga alasan yang diungkapkan oleh B, pahami juga secara obyektif. Apakah Anda menemukan kesalahan dari keduanya? Apakah Anda sebagai pengamat juga menemukan kebaikan dari kejadian itu? Apa yang Anda pelajari?
Coba pikirkan dan renungkan…
Setelah Anda mempraktikkannya secara keseluruhan.. Bagaimana perasaan Anda? Lebih baikkah?
Teknik ini mungkin belum menyelesaikan masalah, tapi setidaknya menjadi pereda derita Anda dan melatih otot kebijaksanaan.
Terbaik jika Anda bisa berjumpa dengannya dan meminta penjelasannya dalam kondisi hati yang tenang.
Teknik ini tak hanya berlaku untuk terapi, namun juga melatih obyektifitas dalam memandang suatu masalah yang terjadi.
Semoga kita menjadi lebih dewasa..
“Bukan masalah yang menjadi masalah, tapi respon kita dalam menghadapi masalah yang sering menimbulkan masalah yang baru.”
Kebenaran sering memiliki versi yang berbeda. Carilah ‘kebaikan’ dari perbedaan itu. Alasan bisa beribu, sebab hanya satu. Jujur pada diri sendiri adalah kunci menemukan sebab, bukan alasan..
Cara Meredakan Emosi dengan Terapi 3 Posisi.
Rekaman YOS Episode 6 Menjaring Target Pasar Kecantikan
Ada 3 niche atau target pasar yang boleh dibilang “abadi” di internet, ketiga niche ini peminatnya hampir tidak pernah menurun dari tahun ke tahun malah semakin meningkat. Ketiga niche itu adalah:
- Bisnis atau bagaimana menghasilkan uang.
- Kesehatan, dan kecantikan.
- Hubungan antar manusia (relationship.)
Karenanya Yubi Online Seminar atau #YOS episode keenam ini akan mengangkat satu dari ketiga niche tersebut dengan tema:
Menjaring Target Pasar Kecantikan
Nara sumber kali ini akan mendatangkan seorang pengusaha kosmetik dan pemilik apotek dengan omset ratusan juta rupiah: Siti Sukia Rahmah (Tya Hedtutu).
Tya Hedtutu adalah seorang praktisi bisnis pada bidang kecantikan, salah satu niche market yang konon katanya abadi. Tya sendiri sudah memulai bisnis sejak tahun 2009, jika dihitung saat ini bisnisnya sudah memasuki tahun keenam.
Hedtutu memiliki filosofi tersendiri menurut Tya pemilihan nama ini karena awalnya Tya ingin memberikan perawatan dari ujung rambut sampai ujung kaki. Inspirasi Hedtutu adalah dari Head to Toe jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti kepala sampai kaki, sehingga Tya memodifikasi menjadi Hedtutu.
Awal mulanya Tya bekerja sebagai apoteker, tetapi akhirnya Tya memutuskan untuk resign dari pekerjaannya dan Tya memulai mendirikan Hedtutu. Perjuangan Tya membangun Hedtutu tidaklah mudah sama seperti pebisnis pada mulanya, mengalami jatuh bangun sebelum akhirnya berhasil mendapatkan omset ratusan juta seperti saat ini.
Pertama kali didirikan Hedtutu menggunakan instagram sebagai sarana promosi online, Dengan satu produk saja Tya bisa mendapatkan omset lebih dari 30 juta rupiah!
Ada beberapa cara dari Tya untuk menjangkau target pasar kecantikan. Salah satu yang selalu Tya pegang teguh adalah kejujuran kepada calon konsumennya. Untuk mengetahui apa saja tips dan trik Tya dalam menjalani bisnis Hedtutu silakan tonton rekaman #YOS keenam dengan Tema Menjaring Target Pasar Kecantikan dengan mengisi formulir di bawah ini, GRATIS :
Anda akan segera mendapatkan rekaman #YOS dengan tema Menjaring Target Pasar Kecantikan.
#YOS Episode-8: ON Bersama Jamil Azzaini
Yubi Online Seminar #YOS episode ke-8 akan mengangkat tema:
ON
Episode ini sangat spesial untuk saya pribadi karena menghadirkan guru saya, seseorang yang sangat saya kagumi, banyak orang menyapa beliau dengan sebutan “kek” di Twitter karena memang sosok beliau yang bijak saat nge-tweet sehingga seringnya ngademin timeline Twitter.
Ya beliau adalah Kakek Jamil Azzaini.
Mungkin saat ini, Anda yang sedang berusaha move-on dari masalah yang sedang menyelimuti bisnis, keluarga, keuangan, ataupun masalah pribadi Anda yang lain yang sedang Anda rasakan.
Mungkin Anda sudah banyak mendengar nasehat, tapi kok Anda ngerasa ga ada yang masuk ke sumber masalah yang sedang Anda hadapi.
Atau mungkin Anda sudah bosan melihat masalah Anda hingga ingin segera move-on tapi berat. Maka #YOS episode ini untuk Anda.
Seminar online ini gratis, silahkan daftarkan email Anda dibawah ini:
Hampir Semua Pebisnis Akan Melalui 9 Tahap Ini
Anda pebisnis yang sudah sampai tahap mana?
Berdasarkan riset dan analisa saya, hampir semua pebisnis akan melalui 9 tahap ini. Apa saja tahapnya? Yuk, kita lihat kita sudah sampai mana.
- Euforia
Inilah yang kita rasakan ketika kita baru memulai bisnis. Kita merasa kita adalah makhluk yang paling bahagia di dunia karena berhasil memulai sebuah bisnis. Kita adalah orang yang genius karena sudah mengeksekusi ide kita. Tapi apa yang terjadi berikutnya? - Realita
Rupanya bisnis kita tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita kira. Bisnis kita memiliki masalah dari A-Z. Yah, lebih kurang seperti beginilah kondisi kita saat bisnis kita sudah berjalan.
- Frustasi
Dan perlahan-lahan frustasi mulai menghadapi kita. Kita sudah melakukan sebisa kita tapi bisnis kita tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan yang layak. Kita mulai berhalusinasi. Kita mulai melakukan hal-hal yang tidak seharusnya kita lakukan. Mungkin kita tampak seperti ini. - Putus Asa
Frustasi terus menerus melanda kita yang akhirnya membawa kita ke keputusasaan. Kita mulai tidak bisa berbuat apa-apa. Kita sudah mulai pasrah terhadap keadaan kita. Dan akhirnya… - Bangkrut
Yap.. Bisnis kita yang divonis akan mati ternyata benar! Bisnis kita bangkrut! Kita sudah tidak memiliki apa-apa. Bahkan kondisi kita minus. Di sinilah titik terendah hidup kita. Bisa dikatakan kita lebih kere daripada pengemis. - Penerimaan
Tetapi dibalik keadaan tersebut, kita mulai bisa menerima apa yang terjadi dengan hidup kita. Pintu hati kita terbuka dengan kondisi bangkrut. Kita membiarkan bangkrut melalui hidup kita. Kita menerima bangkrut melalui hidup kita. Kalau bahasa gaulnya sih, Let It Go.. - Penentuan
Dan akhirnya kita mulai memutuskan. Memutuskan apakah kita akan lanjut berbisnis, kembali bekerja, atau bahkan memutuskan untuk kabur dari kenyataan. - Harapan
Dibalik keputusan kita ingin tetap melanjutkan berbisnis, akhirnya kita bangkit. Kita mulai merasakan aura-aura positif dari dalam diri kita seperti saat kita memulai bisnis dulu. Akhirnya kita merasakan ada secercah harapan yang terus bersinar di depan kita, tetapi saat kita bangkrut kita tidak melihat harapan tersebut. Dan akhirnya kita bergerak menuju harapan tersebut. - Sukses
Perjalananpun terus berjalan akhirnya kita menuju tahap terakhir yaitu kita mencapai sukses kita. Melewati sekian banyak tahap dan tiba di tahap terakhir. Tetapi di tahap ini kita harus bisa mempertahankan kesuksesan kita.
Kenapa saya beri judul hampir semua? Karena pada titik penentuan tidak semua pebisnis melanjutkan untuk berbisnis lagi.
Cukup banyak yang memutuskan untuk kembali bekerja.
Dan ada pula yang kabur meninggalkan hutang begitu saja alias kabur dari kenyataan.
Jadi, kamu sudah sampai tahap keberapa?
Negotiation Skill
Negotiation Skill – Bagi saya, Trik Terbaik Negosiasi adalah No Trick alias Keterbukaan. Namun sering kita tak dihadapkan dalam kondisi yang ideal.
Seperti kisah Nabi Muhammad saat ditanya harga, “Modal saya sekian, silakan bayar berapa, yang penting saya gak rugi”.
Jangan berfikir bahwa negosiasi itu adalah “seni menekan lawan”. Karena hal itu akan berdampak pada kredibilitas Anda nantinya.
Mereka yang ‘terkenal’ tukang tawar dengan ‘afgan’ atau tricky berlebih, maka akan mendapat CAP sebagai pebisnis yang patut dihindari. “Ogah bisnis sama dia ahh, tipe injektor, alias suka nginjek orang..”
Beberapa kali saya menerima karyawan, mereka minta gaji dibawah standar yang saya bujetkan, tetap saya beri sesuai bujet saya.
Sebaliknya saat mereka minta diatas bujet, saya lebih memilih untuk tak menawar alias tak menerimanya. Karena saya tak mau ambil resiko dengan ketidakpuasan dia.
Saya pernah menerima seorang karyawan yang sudah berkeluarga. Dia minta gaji 1,5 juta, kemudian saya berikan dia 3 juta.
Kepada beberapa perusahaan klien, yang saya percaya bahwa mereka tak suka menekan, saya merelakan mereka menentukan harga, selama saya tak rugi.
Karena bisnis yang terbaik adalah yang jangka panjang, saling menguntungkan. Bukan sekali pukul terus kabur.
Namun dalam beberapa kasus, kita tak memiliki pilihan kecuali dihadapkan dengan situasi harus bernegosiasi.
Inti dari negosiasi adalah mempertemukan titik tengah yang disebut DEAL. Tapi yang terbaik tetap kita harus siap dengan NO DEAL.
Beberapa poin penting dalam negotiation skill adalah:
- Tentukan penawaran maksimum dan minimum Anda.
- Ketahui keinginan minimum mereka akan menerima tawaran Anda.
- Cari pembanding atau alternatif lain.
- Temukan HIDDEN MESSAGE kelemahan mereka.
- Tahu timing yang tepat untuk memutuskan atau menunda.
- Berusahalah untuk Win-Win, jika terpaksa baru Win-Lose.
Nilai minimum dan maksimum Anda pasti sudah Anda ketahui. Bagaimana dengan nilai minimum mereka menerima negosiasi Anda?
Caranya: Gunakan pertanyaan-pertanyaan umpan, yang menghasilkan jawaban HIDDEN MESSAGE. Dengarkan dengan teliti.
Banyaklah mendengar, sedikit berbicara. Karena kelemahan Anda akan terbaca saat banyak bicara.
Contoh Hidden Message (HM):
“Ada warna/size lain gak?” >> artinya harga sudah oke.
“Bisa kurang gak harganya?” >> tak ada pembanding, dia hanya mencoba menawar.
“Hargamu kemahalan” >> bisa jadi ada pembanding lebih murah atau harga Anda lebih dari bujetnya.
“Bisa lebih cepat lagi pengirimannya?” >> harga saat itu tak menjadi masalah.
Sebaliknya jika Anda dalam posisi yang menawar, baiknya Anda memiliki pembanding yang bersaing, agar memiliki posisi tawar yang kuat.
HM juga muncul dalam bentuk ‘keterdesakan’. Dalam kasus itu, uluran waktu akan bermanfaat menekan dia.
Untuk menghindari penekanan dalam negosiasi, selain PEMBANDING lain, Anda juga harus siap dengan NO DEAL.
Dalam beberapa kasus negosiasi, saya lebih memilih lose-lose daripada ditekan secara sadis. Setidaknya memberi pelajaran kepada mereka.
Kembali lagi, Negotiation Skill yang terbaik adalah KETERBUKAAN, saling pengertian, bukan saling menekan. Gunakan ilmu pada tempatnya.
Seni Mengeluarkn Karyawan
- Merasa sudah terlalu baik dengan karyawan, tapi mereka malah nglunjak?
- Penipu, malas, alasan, atau..
- Ada hubungan saudara Anda, istri Anda, atau kucing Anda, sehingga enggan memecat?
Bagi pengusaha skala UKM, biasanya memiliki kendala-kendala diatas, karena SOP tentang SDM biasanya belum ada. Tapi tak ada salahnya mulai dari yang sederhana dan mutlak diperlukan. Yuk simak..
Sebelum belajar mengeluarkan karyawan, baiknya cek dulu apakah aturan dibawah ini sudah Anda lakukan:
Aturan 1: Rekrut karyawan yang benar >> First WHO, then WHAT. “Karyawan yang benar, tak perlu dimotivasi berlebih, cukup diarahkan” ~ Jim Collins. Benar secara attitude: jujur, rajin, handal, “gak pake tapi dan nanti”. Jangan toleransi hal attitude. Gak ada yang masuk kualifikasi? Ya cari sampai dapat yang ‘benar’..!
Aturan 2: Adakan perjanjian masa percobaan, “3 bulan gak cocok, apapun alasannya, saya akan mengeluarkan Anda..!”.
Aturan 3: Berikan kejelasan apa tugas dan wewenang mereka, serta indikator penilaian benar atau salahnya. Terbaik adalah tertulis, jika lisan yang penting JELAS dan dia paham.
Aturan 4: Ajarkan >> dia berbuat salah bisa jadi karena GAK TAU mana yang BENAR.
Aturan 5: Praktik >> uji di lapangan, ukur hasilnya. Salah? Coba berikan kesempatan 3 x. Masih salah?
Aturan 6: Evaluasi >> Jangan-jangan dia bakatnya di tempat yang lain? Tanyakan & Lakukan MUTASI ke tmpat yang TEPAT. Ingat: Jika WHO (Attitude) nya tepat, tempatnya saja yang salah. Selama mau belajar dan mencoba, berilah kesempatan.
Aturan 7: Memimpin dengan Teladan. Jangan suruh orang kerja keras, kalo kita juga malas-malasan >> Salah kaprah tentang ‘BOSS’. Mau karyawan Anda rajin? Ya tunjukkan Anda adalah TERAJIN. Mau karyawan Anda handal? Ya Anda jangan tukang alasan..!
Kalo ke 7 aturan itu sudah diterapkan, ternyata karyawan masih menyimpang hasilnya, itu WHO-nya salah. Boleh dipecat..! Cara halusnya gimana?
Pertama bisa di-SKAK dengan aturan/KPI/target yang telah diterapkan. Itu paling elegan..
Kedua, jika itupun kamu masih sungkan, gunakan suara TIM untuk membantu meminta dia untuk mundur >> Cukup Ampuh.
Ketiga, PINDAHKAN posisinya di tempat yang tidak ia sukai (tapi tak membahayakan perusahaan). Misal, dia adalah orang ‘LUAR’, pindahkan ke bagian ‘DALAM’ dan sebaliknya. Langsung kayak cacing kepanasan. Orang ‘sales’ gak akan betah di bagian ‘admin’ yang perlu ketelitian dan menghadapi berkas, demikian juga sebaliknya. Panasss… Apalagi jika ditambah penerapan indikator nilai (KPI) di bagian tersebut. Tinggal tunggu dia mundur atau melanggar KPI.
Ingat: Mereka yang ‘busuk’ jika didiamkan akan menjadi VIRUS bagi yang lainnya. Pilihan: Amputasi atau yang lain ikut tertular? Memecat karyawan adalah 1 paket konsekuensi yang harus dihadapi oleh seorang pengusaha saat Anda merekrut mereka. Memang tidak mengenakkan, tapi mau gak mau harus Anda lakukan untuk menyelamatkan ‘kapal’ Anda.
Tak perlu meraih predikat “Mr Nice Guy”, jika akhirnya perusahaan bangkrut karena ada virus di dalamnya. Tegas, bukan berarti Sadis. Kasihi yang pantas dikasihi. Tak perlu terlibat emosi saat mengeluarkan mereka. Ini hanya urusan bisnis, bukan personal. Yuk belajar naik tingkat dengan ketegasan..
Passive Income Yang Sebenarnya
Image Source : hoardingprofits.com
Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar kata Passive Income ?
Saya yakin “Multi Level Marketing” atau lebih dikenal dengan MLM-lah yang pertama kali terlintas di benak Anda.
Sebenarnya, Passive Income sendiri memiliki makna yang sangat luas, dan tidak hanya berlaku di bidang MLM, tapi juga di bidang bisnis lain.
Menurut sumber dari O’Hara, Phillip (September 2003). Encyclopedia of Political Economy, Volume 2, bahwa passive income atau juga disebut Unearned Income adalah suatu pendapatan yang diterima oleh seseorang secara regular atau berkala, dengan mengeluarkan usaha yang tidak terlalu banyak dalam memperoleh pendapatan tersebut. Pendapatan disini bisa berupa uang, dividen saham atau imbalan lainnya yang berharga.
Melihat definisi tersebut, maka sudah jelas bahwa passive income bukanlah sesuatu yang perlu dihindari. Beberapa orang (termasuk Anda) mungkin agak kurang senang dengan kata “Passive Income” yang telah terlanjur akrab dengan kegiatan MLM. Namun Anda tidak perlu phobia dengan kata Passive Income, karena kenyataannya di era digital ini mendapatkan penghasilan dengan konsep passive income tanpa perlu bergabung dengan MLM atau bisnis Money Game lainnya sangatlah MEMUNGKINKAN!
Bagaimana caranya?
Mudah saja, mulailah BERBISNIS ONLINE ^___^
Dengan menjadi pebisnis online, Anda bisa mendapatkan passive income secara rutin tanpa harus punya toko fisik ataupun susah-susah mengetuk satu per satu pintu rumah calon pembeli Anda. Semua menjadi mudah dengan berjualan via online.
Salah satunya adalah dengan menjadi affiliate marketer (Selengkapnya, Klik Di Sini ).
Affiliate Marketer hanya satu dari puluhan cara lainnya untuk mendapatkan uang passive income dari internet.
Penasaran ingin tahu lebih banyak tentang memperoleh passive income dari internet ?
Kalau begitu Anda bisa mengetahuinya secar lengkap di ONE DAY WORKSHOP BILLIONAIRE COACH
SEMINAR BANGUN INCOME DARI INTERNET
BONGKAR RAHASIA MENDATANGKAN OMSET &
MEMBANGUN ASET DARI PRODUK DIGITAL
Disini Anda akan mendapatkan cara :
- Bagaimana Mempunyai ASET Yang Dapat Menghasilkan OMSET Setiap Saat
- Bagaimana Menemukan Pasar Yang Selalu HARUS MEMBELI Produk Anda
- Bagaimana Dapat Menemukan Ide dan Menjadikannya Mesin Uang Secara Digital
- Bagaimana Menemukan Cara Mudah dan Efektif Untuk Memasarkan Produk Anda Dengan Konsep Zero Budget Unlimeted Market
Pesertanya juga akan mendapatkan BONUS tambahan GRATIS, yaitu:
- Akses GRATIS ke web BisnisKursusOnline.com senilai Rp 400,000,-
- Akses ke Pivate Grup Facebook JagoanPassiveIncome.com senilai Rp 500,000,-
- Konsultasi seputar bisnis internet bersama Jefferly senilai Rp 1,500,000,-
TOTAL BONUS Rp 2,400,000,-
Info Lengkapnya, Klik Di Sini
Semoga tulisan ini bermanfaat. Sekian :)
5 Hal yang Membuat Kita Harus Malu dengan Habibie Afsyah
Habibie Afsyah, Pebisnis Tangguh dengan Keterbatasan Fisik
Kamu pernah dengar nama Habibie Afsyah? Sudah dengar maupun belum dengar mengenai Habibie kamu tetap harus melanjutkan membaca artikel ini. Habibie adalah seorang yang mengidap kelainan muscular dytrophy yang membuatnya hampir tidak bisa menggerakkan seluruh tubuhnya.
Ada 5 hal yang membuat kita malu sebagai pebisnis jika dibandingkan dengan Habibie Afsyah.
1. Habibie Afsyah Miliki Keterbatasan Fisik dan Membutuhkan Bantuan Orang Lain untuk Bergerak
Kita sangat beruntung saat ini jika masih bisa menggerakkan tangan, kaki, badan dengan leluasa. Tetapi apa yang dialami oleh Habibie adalah dia hampir tidak bisa menggerakkan seluruh bagian tubuhnya.
Dengan kondisi kita yang bisa menggerakkan semuanya, apakah kita sudah bersyukur dengan keadaan kita? Apakah kita selalu mengeluh jika terjadi sedikit luka pada kaki atau tangan kita?
Perlu diketahui bahwa Habibie menggunakan kursi roda dengan bantuan orang lain. Dengan kata lain Habibie tidak bisa menggerakkan kursi roda sendiri. Habibie membutuhkan bantuan orang lain. Sedangkan kita? Kita yang masih berjalan dan berlari malah menyusahkan orang saja.
2. Habibie Pebisnis Online yang Sudah Menghasilkan Ratusan Juta Rupiah
Sebagai pebisnis dan diberikan kondisi tubuh yang baik. Apakah kita sudah menghasilkan? Jika sudah seberapa banyak yang kita hasilkan?
Perlu diketahui bahwa Habibie dengan menggunakan internet dan komputernya, dia berhasil menghasilkan uang ratusan juta rupiah pada tahun 2011. Mungkin saat ini jika dijumlahkan totalnya sudah hampir miliaran. Dengan fisik yang baik dan tentunya leluasa bergerak, sudahkah kita menghasilkan 50 juta pada tahun 2011?
3. Fokus pada Kelebihan
Inilah yang membuat Habibie terus maju. Terkadang kita terlalu sibuk dengan melihat kekurangan kita, sehingga kita sibuk dengan kekurangan kita. Sedangkan Habibie fokus pada kelebihan dia. Saat Habibie belajar internet, kelebihannya cuma satu, yaitu cuma bisa menggerakkan telunjuk tangan kanan.
Iya, telunjuk tangan kanan yang bisa digerakkan Habibie adalah kelebihan yang masih Tuhan berikan kepada Habibie.
Sedangkan kita? Sibuk dengan kekurangan kita dan lupa akan kelebihan kita. Bukan berarti kekurangan kita dibiarkan saja ya. Melainkan porsi pemikiran kita terhadap diri kita. Saat ini kita sudah LEBIH dibandingkan dengan teman-teman yang lain seperti Habibie.
4. Habibie Afsyah Melakukan Apa yang Bisa dilakukan
Habibie telah melakukan apa yang bisa dia lakukan dengan baik. Dengan keterbatasan fisik saat mengoperasikan komputer, Habibie mencari uang melalui internet. Iya, mencari uang diinternet adalah hal yang bisa dilakukan saat bermain internet. Tidak disangka-sangka sudah ratusan juta yang dia raup dari internet.
Terus, apa yang bisa kita lakukan saat ini? Apakah kita masih malas-malasan? Apakah kita mengeluh dengan pekerjaan kita?
Ini adalah tamparan maut untuk kita dan kita lagi-lagi harus malu dengan Habibie.
5. Habibie adalah Orang yang Inspiratif
Dengan keterbatasan fisik, Habibie tidaklah berdiam diri. Habibie mendirikan sebuah yayasan sosial bagi orang-orang yang berkebutuhan khusus. Melalui yayasan tersebut Habibie memberikan inspirasi-inspirasi untuk orang-orang berkebutuhan khusus tersebut. Habibie selalu mengingatkan untuk selalu menggali potensi dalam diri sendiri, jangan menyesali keadaan.
Selain melalui yayasannya, Habibie juga sering membagikan inspirasi diberbagai stasiun televisi. Beberapa acara yang pernah mengundang Habibie adalah Kick Andy, Hitam Putih, dan lain-lain.
Sekarang, coba kita renungkan. Dengan kondisi tubuh yang baik, sudahkah kita menjadi sumber inspirasi untuk orang-orang sekitar kita? Atau kita menjadi seseorang yang tidak bisa menjadi panutan?
Yap, 5 hal tadi adalah yang membuat diri kita sebaiknya malu dengan Habibie Afsyah.
Bagikan artikel ini untuk mengingatkan diri kita dan teman-teman kita.
Perlukah Riset Pasar untuk UKM?
Tahun 2000-an, saya sangat haus keilmuan, terutama pemasaran. Karena pemasaran adalah jalurnya duit masuk. Sayangnya di Batam hampir tak pernah ada seminar tentang bisnis saat itu.
Majalah Marketing dan SWA jadi langganan makan bulanan. Tak ada mentor, majalah pun jadi..
Saat itu ada iklan training 3hari/2malam di Puncak: “The Right Way of Doing Powerful Marketing Research”. Jutaan rupiah pastinya, langsung ikut..!
Materinya bagus, apalagi yang membawakan Pak Handy Irawan (Frontier), favorit deh. Hanya saja pas giliran doktor statistik, puyeng deh.
Singkatnya, dengan bekal belajar marketing via training dan buku, ujung-ujungnya harus saya praktikkan di dunia bisnis nyata.
Sudah bisa ditebak, hampir semua materi pemasaran yang ada di pasaran, studi kasusnya adalah perusahaan multinasional.
Cara risetnya: membentuk Focus Group Discussion (FGD), sebar kuesioner, mendapatkan feedbak, merumuskan strategi, kemudian membuat iklan di media-media besar. 1 yang jelas: PERLU MODAL BESAR.
Saya ikuti deh alur-alurnya, hingga membuat Marketing Plan yang tebal dan detail, kayak mau skripsi gitu.. baru kemudin buka bisnis. Tentu tak sewa artis sebagai brand ambassador. Miskin..
Bukalah bisnis Rumah Makan (2002), 14 bulan tutup, rugi 170 juta, lumayan..
Saya tidak menyalahkan ilmu yang diajarkan, tapi saya menyalahkan diri saya yang mungkin masih banyak error saat riset dan lainnya.
Tak menyerah dengan 1 kegagalan, saya mencoba bisnis berikutnya (2002): import additif, kemas, branding dan distribusi sendiri.
Kali ini marketing plan yang saya buat cukup tokcer dan berhasil booming di 6 kota. Sayang banyak piutang yang macet, 250 juta gak tertagih, bangkrut lagi, hehe..
Setelah menjajal ilmu-ilmu pemasaran, saya menyimpulkan: Jangan gunakan Ilmu Pemasaran Multinasional untuk UKM. Gunakanlah strategi Perang Gerilya.
Setelah belajar dengan para ‘guru gendeng’, banyak ilmu-ilmu pemasaran praktis yang lebih cocok untuk UKM. Mau tau..?
6 Cara Praktis Riset Pasar Untuk UKM
1. Numpang Beken
Cari perusahaan besar yang setarget pasar dengan usaha Anda >> Buka disampingnya.
Misalnya Anda mau buka warung makan yang target pasarnya adalah karyawan setara perbankan, tinggal buka samping-sampingan dengan bank. Langsung laris..
2. Numpang Riset
Indomart dan Alfamart memiliki persyaratan kelayakan suatu lokasi. Baik dari segi kepadatan penduduk, jalur semut dan lainnya.
Karena mereka udah jelas riset sebelum buka di suatu area. Jadi Anda numpang saja. Buka lagi di sebelahnya..
3. Nyebrang Jalan
Daripada menghitung trafiknya brapa, coba aja jam tertentu (saat berjualan) menyeberang jalan 3 x bolak balik.
Kalau nyebrangnya pakai tengok-tengok, artinya jalannya ramai. Kalo tanpa tengok-tengok tetap selamat, artinya sepi, hehe.
4. Sebar Brosur
Siapa bilang harus ada bisnisnya baru pemasaran? Dari pada kuesioner, mending langsung action ajah, sebar brosur, beri nomor telepon pemesanan.
5. Pasang Iklan
Serupa dengan sebar brosur, tapi di media massa, bisa juga di media sosial, seperti fesbuk, instagram, twit dan lainya.
Misal, Anda mau buka rental mobil, tapi ragu “Ada gak pasarnya?”. Sebar brosur (sesuai target pasar) atau ngiklan saja. Banyak yang telepon gak?
Kalau banyak yang telpon, artinya banyak permintaan, tinggal buka kemudian.
“Mas J, trus kalo beneran mereka mau rental, tapi kita belum punya mobilnya gimana?” >> Tinggal bilang “Lagi KOSONG..”. Gak bohong kan? Emang lagi kosong koq.. Meski belum pernah isi juga, hehe..
6. Uji Ngangenin
Daripada Anda membuat kuesioner atau FGD (grupnya siapa juga?) yang ‘dipaksakan’, lakukan sesuatu yang NATURAL.
Misalnya, “Uji Lontong Arab Wan Abud” >> Potong kecil-kecil lontongnya, numpang sediakan snack di komunitas, pantau dari jauh, nambah gak?
Kalo nambah terus, artinya Laper itu orangnya, hehe.. Kalo yang lain juga nambah, artinya NGANGENIN. Gampang tho..!
Masih banyak cara-cara kreatif untuk riset pasar UKM yang ALAMI. Jelas Murah dan Tokcer, daripada yang njlimet dan nambah takut untuk action.
Sudah-sudah, praktek sono, jangan cuma baca tulisan riset pasar UKM saya aja, hehe..
Ringan Kaki, Ringan Tangan
Ringan Kaki, Ringan Tangan – Saya belajar dari guru-guru saya, meskipun level mereka adalah seorang kyai, namun mereka masih ringan kaki untuk menyambangi murid-muridnya. Terbesit dalam benak saya, jika mereka saja yang seorang guru ‘ringan kaki’, apa alasan saya untuk tak ringan kaki, jika mereka datang ke kota saya? Ayah saya juga mengajarkan, sebisa mungkin datangi ‘pernikahan dan kematian’ kawan atau kerabat.
Di jaman internet dan media sosial, terjadi pergeseran budaya. Banyak orang menjadi berat kaki, ringan jempol. Seolah semua bisa digantikan dengan media digital. Tunggu saja sampai Anda sakit, sendiri di kamar kos, dan kawan Anda hanya simpati via medsos, “GWS yaa..!”. Bahkan saat kematian, mereka hanya mengupload foto Anda dengan emoticon bercucur air mata, namun tak menghadiri pemakaman Anda. Begitukah seharusnya?
Saya salut dengan seorang anak muda bernama Habibie Afsyah. Saat pertama saya kontak dia via telepon, dia langsung menanyakan, “Kapan Mas J ke Jakarta? Aku samperin aja..”. Padahal orang Jakarta paling terkenal malas untuk ‘angkat pantat’ dari wilayahnya. Dan tahukah Anda, bahwa Habibie adalah seorang tuna daksa, jangankan berjalan, menggerakkan kaki, tangan dan badannya saja dia memerlukan bantuan orang lain. Tak hanya menyambangi orang, dia juga kerap menampung orang-orang berkebutuhan khusus yang dhuafa untuk menginap dan belajar internet marketing di markasnya. Masihkah ada alasan untuk kita?
Ringanlah kaki untuk melangkah. Jika ada kawan atau guru yang sedang datang ke kota kita atau hanya berjarak 1 hingga 2 jam perjalanan, sambangilah. Bukan sekadar untuk setor muka kepada kawan atau guru kita, tapi untuk olahraga jiwa kita. Jika Anda bisa pamer foto-foto Anda jalan-jalan keluar negeri, kenapa tidak pamer foto-foto bersama kawan Anda di luar kota. Musuh terbesar kesuksesan adalah 2 hal: Penundaan dan Alasan. Kalahkan mereka..! Tanpa ‘tapi’, tanpa ‘nanti’..!
Ringan tanganlah dalam memberi bantuan kepada orang lain. Janganlah semuanya dinilai dengan bisnis, “Untungku apa menolong dia?”. Anggap saja sedekah yang tak berbalas, jadi kita tak perlu berharap. Secara hukum alam (sunatullah), seseorang yang ringan tangan, selain ‘menabung’ kebaikan, juga menyehatkan jiwa, dan memancarkan aura positif di wajahnya. Tak heran jika rejeki mendatanginya..
Prinsip Dasar Bisnis Tanpa Modal
Bisnis Tanpa Modal. Siapa bilang gak punya modal gak bisa buka usaha. Yang ada adalah tak punya keberanian atau kurangnya ilmu. Mau ilmunya? Boleh, asal janji… dipraktekkan tanpa TAPI, tanpa NANTI..
Perhatikan bagan dibawah, yang menunjukkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap bisnis Anda:
- Supplier; bisa bahan baku atau produsen.
- Kontraktor; pembuat gerobak, renovasi, atau pemilik tempat.
- Pelanggan; yang membayar Anda karena produk/jasa Anda.
- Investor; institusi atau orang yang kelebihan duit, bingung ‘naruh’ dimana.
Anak panah menunjukkan aliran uang. Warna hijau adalah UANG MASUK ke Anda, warna merah adalah UANG KELUAR dari Anda.
Bisnis tanpa modal pada dasarnya memainkan TIMMING pemasukan dan pengeluaran uang. Nego BAYAR selama mungkin dan TERIMA pemasukan secepat mungkin.
Jika pembayaran ke supplier atau kontraktor bisa ditunda setelah pemasukan Anda terima, maka Anda tak perlu modal.
Bagaimana dengan investor? Jangan buru-buru melibatkan kalau tidak kepepet. Berlatihlah usaha secara mendiri, sembari melatih ilmu negosiasi Anda.
Contoh kasus:
Anda ingin buka outlet di mal, membutuhkan modal untuk:
1. Sewa tempat
2. Pesan gerobak
3. Stok produk
4. Operasional (Anda)
Langkah Kongkritnya:
1. Nego sewa gratis (3 bulan) selama masa percobaan. Jika tak mau barulah bayar mundur. Percayalah, saya sudah mempraktikkan ilmu ini dan berhasil. Pernah gratis selama 1 tahun.
2. Nego bayar 3 bulan ke pembuat gerobak (dan peralatan), bawa dia ke lokasi Anda agar lebih percaya. Jika tak mau? Nego 2 bulan. Gak mau lagi? Ya 1 bulan. Masih gak mau? Cari kontraktor lain, koq repot. Alternatif lain, cari gerobak seken, biasanya mau bayar mundur dan cicil, daripada nganggur. Tinggal dicat ulang.
3. Jika 2 hal tersebut sudah teratasi, biasanya masalah stok barang lebih mudah lagi. Nego bayar mundur 1 bulan atau 2 mingguan.
4. Jika langkah ketiga sudah deal, otomatis biaya operasional bisa menggunakan hasil penjualan tunai. Untuk jenis usaha tertentu, bisa nego ke pelanggan untuk bayar sebagian dimuka. Hal itu akan memberikan pasokan ‘darah’ dalam perusahaan Anda.
Apakah semudah itu? Tergantung dari cara bernegosiasi dan nama baik yang telah Anda tanam sebelumnya.
Bagaimana jika belum punya nama baik? Ya bangunlah saat ini juga. Belajar dari sejarah Nabi, beliau juga mulai dari penggembala domba ‘orang lain’. Dari situlah kredibilitas dibangun.
Prinsip dasar bisnis tanpa modal.
Grup Tempo Salah Satu Penyebab Kegagalan Bisnis
Sewaktu masih tinggal di Batam, saya punya 1 langganan martabak manis, namanya ATENG (nama bapak yang jual). Meski tak seenak Martabak Manis 43 Pecenongan atau San Fransisco, paling tidak bisa buat ‘obat kangen’.
Setidaknya sebulan 2 kali saya beli Martabak Manis si Ateng, kadang juga seminggu 2 kali.
Masalahnya..
Saat saya ngidam-ngidamnya, dia sering gak buka. Saat saya telepon, “Ko, coklat kacang spesial 1 loyang, siapin yaa..!”. Ehh.. jawabnya sering begini, “Aduh sorry, hari ini gak buka. Besok aja yaa..”. Lha namanya ‘ngidam’ itu kan paling gak enak tho kalo ditunda.
Suatu saat tanpa konfirmasi telepon, saya langsung ke TKP. Ternyata… TUTUP LAGI.. Apapun alasannya, saya gak peduli. Yang ada perasaan dongkol..! Pas kebetulan berkendara menuju pulang, hanya berjarak 500 meter dari situ, buka Martabak Alim (franchise), tempatnya lebih luas dan nyaman. Belum pernah nyoba sih, tapi apa salahnya juga, daripada pulang rumah tanpa hasil, beli deh..
Meski secara rasa tak seenak buatan Ateng, tapi bagi saya ‘acceptable quality’ alias “okelah..”. Sejak saat itu, saya jarang menuju ke tempat Ateng lagi. Saya sudah SWITCH ke merek Alim. Gak beberapa lama kemudian, Martabak Alim hampir selalu ramai dikerumuni pelanggan, sementara Martabak Ateng jadi sepi. Mungkin sekarang sudah tutup.
Pemirsah… Sebelum menyalahkan orang lain, kondisi atau penyebab luar kegagalan bisnis kita, tengoklah ke dalam. Jangan-jangan kita seperti Ateng, yang termasuk dalam GRUP TEMPO; Tempo-Tempo Buka, Tempo-Tempo Tutup, alias buka seenaknya sendiri. ISTIQOMAH dalam berjualan, kualitas dan pelayanan, yang membuat pelanggan ‘niteni’. Sukses Berpola, Gagal juga Berpola..