Marketplace vs Toko Online, Mana yang Terbaik untuk Bisnis Anda?

Di era digital ini, semuanya bergerak dengan cepat. Tak terkecuali dunia bisnis. Bisnis yang tadinya dijalankan offline pun harus segera bergerak dan mempersiapkan strateginya juga secara online. Dulu, menjual produk hanya bisa di daerah tertentu di sekitar tempat bisnis Anda saja, tapi sekarang menjual produk ke luar kota atau bahkan ke luar negeri sudah menjadi hal yang lumrah.

Sebagai pebisnis, Anda harus bisa menentukan bagaimana Anda akan menjual produk secara online. Apakah lewat marketplace? Atau menjualnya di toko online milik Anda sendiri? Berikut perbandingannya:

1.    Ramainya Traffic

Marketplace

Marketplace diibaratkan seperti sebuah mall, dan toko Anda adalah stand pamerannya. Traffic di marketplace sangat ramai karena banyak orang yang mengunjunginya dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Tetapi meskipun ramai, Anda masih harus bersaing dengan merchant-merchant lainnya jika Anda menjual produk sejenis.

Toko Online

Traffic di toko online harus didatangkan dengan cara menulis artikel dengan SEO yang baik, mempromosikan halaman menggunakan Facebook Ads, mengiklankan website di google, dan lain-lain.

2.    Promosi Gratis

Marketplace

Berjualan di marketplace memiliki keuntungan karena produk Anda bisa diiklankan secara gratis. Biasanya marketplace banyak mengiklankan melalui google pencarian juga Facebook Ads.

Toko Online

Anda harus mempromosikan produk di toko online Anda sendiri melalui Google Ads atau Facebook Ads. Keuntungan dari mempromosikan produk Anda sendiri adalah, Anda akan mendapatkan data berupa pixel dari Facebook yang bisa Anda gunakan sewaktu-waktu jika Anda ingin mengiklankan produk Anda dengan pembeli yang sudah tertarget.

3.    Adanya rekening bersama

Marketplace

Setiap transaksi yang dilakukan di marketplace terlebih dahulu melewati verifikasi lewat rekening bersama. Dana yang dikirim pembeli tidak akan diteruskan ke penjual jika barangnya belum sampai. Dengan adanya rekening bersama, keamanan bertransaksi di marketplace pasti terjamin.

Toko Online

Sayangnya, tidak semua toko online memiliki rekening bersama. Dari sekian banyak toko online, salah satu yang menyediakan rekening bersama adalah Yukbisnis.

4.    Ongkos kirim gratis

Marketplace

Hampir semua marketplace menyediakan gratis ongkos kirim dengan syarat dan ketentuan tertentu. Gratis ongkos kirim dapat memperbesar konversi karena harga produk tidak bertambah.

Toko Online

Fitur gratis ongkos kirim bisa Anda atur sesuka hati jika Anda menggunakan toko online. Baik hanya untuk di lokasi tertentu maupun dengan ketentuan minimal order.

5.    Banting-bantingan Harga

Marketplace

Banyaknya penjual barang yang sejenis, membuat banting-bantingan harga tidak dapat dihindarkan di marketplace. Sehingga margin profit yang Anda ambil tidak bisa terlalu besar. Jika Anda mengambil margin profit terlalu besar, maka dijamin pelanggan akan membeli dari merchant lain.

Toko Online

Di toko online Anda, hanya Anda penjualnya. Jadi Anda bebas menentukan besaran margin profit yang akan diambil tanpa harus banting-bantingan harga.

6.    Jaminan Keberlangsungan Bisnis

Marketplace

Mungkin sekarang marketplace sedang merajai traffic penjualan secara online, tapi tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan. Kesuksesan marketplace saat ini, bukan berarti mereka tidak bisa bangkrut. Buktinya, beberapa tahun silam ada marketplace yang gulung tikar di Indonesia.

Toko Online

Karena lebih eksklusif, beberapa toko online bahkan memiliki server khusus. Jadi selama domain dan server aktif, Anda bisa terus menggunakan toko online Anda. Pengguna toko online biasanya juga memiliki sosial media yang terus dipublikasi dan dipromosikan. Jika website toko online sedang maintenance, pelanggan dapat mengontaknya lewat sosial media.

7.    Kebebasan Mengontrol Bisnis

Marketplace

Marketplace memiliki ketentuan yang harus dipatuhi penggunanya. Sebagai merchant tentunya kita tidak memiliki hak untuk mengatur ketentuan apa saja yang berlaku.

Toko Online

Karena Anda pemiliknya, maka Anda lah yang menentukan ketentuan apa saja yang Anda inginkan untuk berlaku di toko Anda.

8.    Branding

Marketplace

Perbedaan tentang branding mungkin paling mencolok jika disandingkan dengan toko online. Di marketplace, orang-orang biasanya hanya mencari produk yang mereka inginkan/butuhkan tanpa mengingat toko pengirimnya. Dengan kata lain, amat sulit jika branding hanya dilakukan melalui marketplace karena dengan mudahnya pelanggan akan beralih ke tempat lain jika ada yang menawarkan harga lebih murah.

Toko Online

Branding produk Anda dengan menggunakan toko online sudah pas. Orang-orang akan mengingat brand Anda, dan jika mereka menyukainya mereka akan melakukan repeat order dari toko online Anda.

9.    Kecepatan Pembayaran

Marketplace            

Adanya rekening bersama membuat pembayaran tertahan di pihak marketplace hingga pelanggan menerima barang yang dipesan. Akibatnya merchant tidak akan bisa mendapatkan pembayaran secara real time.

Toko Online

Anda bebas memilih, mau menggunakan rekening bersama atau tidak. Jika tidak menggunakan rekening bersama, maka Anda dapat menerima pembayaran secara real time jika produk Anda terjual.

10.   Database

Marketplace

Database bisa berupa email, nomor telepon, pixel Facebook, cookies dan sebagainya. Database ini tidak akan menjadi sepenuhnya milik Anda jika Anda menggunakan marketplace. Anda juga tidak bisa mengoptimalisasi database yang ada karena marketplace tidak menyediakan fiturnya.

Toko Online

Anda mengelola sendiri semuanya sehingga database pelanggan pun sepenuhnya menjadi milik Anda dan dapat Anda gunakan sebagai target iklan Anda. Database adalah aset bagi bisnis Anda. Anda bisa mempromosikan produk Anda dengan menggunakan SMS blast, Email marketing, retargeting di Facebook juga di Google. Dan fitur seperti SMS blast dan email marketing biasanya disediakan oleh platform toko online.

Setelah membaca perbandingan marketplace versus toko online, apakah Anda sudah mendapat gambaran yang terbaik untuk bisnis Anda? Jika Anda masih bingung, mungkin Anda ingin mencoba membuat toko online sendiri. Toko online paling lengkap dan dengan biaya yang terjangkau bisa Anda coba DI SINI >>> TOKO ONLINE

Mengapa Orang Belum Mau Membeli Produk Anda?

Bayangkan, Anda sedang membutuhkan botol thermos untuk bepergian agar minuman Anda tetap panas/dingin. Saat melihat harganya, tertera 250.000 dan Anda berpikir ulang untuk membelinya dan memikirkan alternatif lain seperti botol minuman biasa.

Di lain kesempatan, Anda melihat thermos yang sama sedang diskon 50% dan HANYA berlaku pada hari itu. Padahal Anda sudah tidak memerlukan botol thermos lagi. Apakah Anda akan membelinya?

Orang tidak membeli karena harganya di kondisi tertentu. Bisa jadi ketika harganya diturunkan, yang tidak perlu akan jadi membeli.

#Copywriting bukan ilmu untuk menipu orang. Copywriting adalah ilmu bagaimana menyampaikan informasi hingga dimengerti oleh calon konsumen sejelas-jelasnya.

Sebagai pebisnis, ada kalanya kita merasa bingung untuk menentukan harga dari suatu produk. Sebenarnya, ada formula untuk menentukan harga jual yaitu biaya (yang dikeluarkan) = benefit (yang diharapkan).

Biaya mencakup uang yang dibutuhkan, waktu yang diperlukan dan usaha yang dibutuhkan. Sedangkan benefit terbagi menjadi dua: Rasional (fungsi, konten, bahan) dan emosional (gengsi, konteks, merk). Jika dua hal tersebut di rasa sebanding atau bahkan lebih, maka pelanggan akan merasa puas.

Syarat kepuasan pelanggan adalah biaya yang lebih kecil dari benefit. Misalnya pelanggan mengeluarkan Rp. 150.000 dan benefit yang diharapkan 9. Tentu saja jika pelanggan mendapatkan benefit lebih dari 9, maka pelanggan akan puas.

Kenapa seseorang MAU membeli? Jawabannya, karena KEBUTUHAN dan KEINGINAN. Kebutuhan sifatnya wajib dipenuhi, sedangkan keinginan tidak wajib dipenuhi, tapi jika tidak terpenuhi membuat Anda gelisah.
Alasan lain yang memotivasi orang untuk membeli adalah pain (rasa sakit) & pleasure (iming-iming).

Kenapa seseorang BELUM MAU untuk membeli? Karena ada alasan, penundaan, dan sebab. Semuanya menjadi HAMBATAN. Buatlah copywriting produk Anda agar menangkis semua hambatan yang ada dengan kemudahan yang diberikan.

Penjualan bisa terjadi karena problem yang dimiliki + daya ungkit + solusi + kemudahan lebih besar daripada hambatan yang ada.

#Problem adalah rasa sakit, ketidakpuasan, ancaman, keresahan terhadap kondisi sekarang, yang dibiarkan akan bertambah parah (sakitnya), bahkan bisa menyebabkan kematian (jika dalam arti yang sudah sangat mendesak). Contoh: Kegemukan, miskin, penuaan, pendek, rugi, kurang modal, bosan, tidak pede, hutang, jerawat, boros, bangkrut, bingung, kelelahan.

#Daya_Ungkit bisa jadi seseorang, beberapa orang atau sesuatu yang membuat dia ingin dan harus berubah segera. Contoh: Ayah, ibu, istri, anak, kakak, adik, diri sendiri, Tuhan, institusi (orang-orang tercinta).

#Solusi adalah jawaban dari masalah yang dialami. Jika dilakukan, dibeli, dipraktekkan, maka akan membawa perubahan dan kebahagiaan. Contoh: Langsing, kaya, pede, bugar, untung, pede, mulus, awet muda, hemat, tahan lama.

#Kemudahan Kemudahan mendapatkan solusi, yang menjadi jawaban dari hambatan yang ada. Contoh: Diantar, tidak perlu beranjak dari tempat tidur, diskon 50%, sangat mudah, bisa dicicil, dengan cara yang menyenangkan, sangat mengasyikkan.

#Hambatan adalah kesulitan untuk mendapatkan solusi, bisa karena keadaan, bisa juga karena alasan (psikologis), waktu, tenaga atau upaya. Contoh: Malas, jauh, repot, rumit, terlalu lama, mahal, tak punya uang, membosankan, menjengkelkan.

Jika Anda masih bingung untuk mengaplikasikannya, berikut ini adalah pertanyaan yang dapat membantu Anda:

  • Apa problem yang mereka hadapi? Seberapa besar?
  • Dalam konteks tertentu, siapa atau apa yang membuat mereka mau berubah?
  • Seberapa besar rasa sakit terhadap kondisi sekarang, jika didiamkan?
  • Bagaimana rasanya senang, jika solusi didapatkan sekarang?
  • Sebutkan hambatan-hambatan untuk mendapatkannya?
  • Adakah bukti-bukti dan keberhasilan sebelumnya?
  • Apa lagi alasan-alasan yang mungkin mereka paparkan?
  • Apa yang bisa menangkal alasan mereka?
  • Kenapa harus sekarang? – Kenapa harus action?

Dan berikut ini adalah Anatomy Sales Script yang Anda butuhkan untuk menulis copywriting.

Sedikit jurus, banyak praktik! Ulasan lebih lengkap mengenai ANATOMY SALES LETTER bisa Anda tonton DI SINI >>> Anatomy Sales Letter