Online shop memang menjadi alternatif utama dalam berbisnis, karena selain tak usah punya modal terlalu besar, promosinya pun mudah, salah satunya melalui social media dan SEO. Bisa jadi karena kesulitan mencari supplier tangan pertama atau tidak ingin repot merancang produk sendiri, banyak yang memilih menjadi reseller atau bahkan dropship.
Sebelumnya, saya pernah membahas perbedaan sistem dropship dengan reseller dalam posting berikut. Sebagai gambaran umum, sistem dropship lebih ‘mudah’ dijalankan ketimbang sistem reseller. Dropship memungkinkan Anda mendapatkan penghasilan bahkan tanpa harus keluar rumah. Anda melakukan semuanya di depan laptop dengan koneksi internet. Bahkan, ada yang berani bilang dengan sistem dropship ini, Anda tidak mungkin akan rugi.
Berbeda dengan reseller, kadang Anda harus membeli putus barang dengan jumlah tertentu. Anda melakukan semuanya, mulai dari mencari order hingga mengirim barang pesanan. Kesamaan reseller dan dropship adalah: keduanya sama-sama menerima barang dari supplier.
Karena kemudahan-kemudahan yang dimilikinya (stok barang dan pengiriman sepenuhnya tanggungan supplier), banyak yang tertarik untuk mulai berbisnis dengan sistem dropship. Namun sebelum itu, Anda harus membaca dulu infografik di bawah ini. Mark Hayes dari Shopify telah merangkum berbagai hal tentang dropship dari A sampai Z. Continue reading →