5 Strategi Bisnis Yang Sukses Karena “Tidak Waras”

Strategi bisnis

Bisnis di abad 21 ini telah memasuki era yang baru. Era dimana setiap pebisnis yang ingin meraih sukses, wajib untuk terus-menerus menghasilkan ide-ide yang kreatif untuk memenangkan persaingan ketat dengan kompetitor lain.

Persaingan untuk pasar domestik saja sudah sangat ketat, apalagi bila membicarakan pasar international yang jauh lebih besar. Tentu jauh lebih “berdarah-darah”.

Tapi 5 bisnis berikut punya cara yang “Tidak Waras” alias “Gila” untuk meraih perhatian konsumen dan memenangkan persaingan dengan kompetitor. Tidak tanggung-tanggung, strategi bisnis GILA dari mereka ini mampu membawa beberapanya sukses Go International. Berikut 5 usaha tersebut.

1. Pocari Sweat

April 1980 penjualan pertama minuman Pocari Sweat dimulai. Tim marketing yang dipimpin Jiro Tanaka mengunjungi toko-toko pengecer langganannya. Namun ketika para pengecer mencoba rasa Pocari Sweat mereka menolak karena rasanya tidak lazim. Tim Marketing juga mencoba membuat kios diberbagai event dan menjualnya langsung kepada konsumen. Namun dengan cara seperti ini pun gagal. Reaksi konsumen sangatlah negatif.

Tim marketing pun tentu saja terpukul dengan kondisi ini. Presiden Direktur Akihiko berpikir keras  dan membuat keputusan yang cukup “Gila”, yaitu meminta tim marketing membagikan Pocari Sweat secara gratis dengan jumlah tidak terbatas.

Akihiko mengatakan bahwa keunggulan Pocari Sweat tidak bisa dirasakan kalau tidak diminum berulang-ulang. Jangan menghitung kerugian dulu, yang penting  mensosialisasikan konsep produk secara tepat daripada menjual produk. Dan benar saja, startegi itu kini telah menempatkan Pocari Sweat sebagi merek yang mendunia.

2. SalesForce

Salesforce, sebuah perusahaan cloud computing, mendapat predikat dari Forbes sebagai perusahaan paling inovatif di Amerika. Semua ini berkat Sang founder, Marc Benioff yang terkenal dengan teknik pemasarannya yang gila. Dia pernah menyewa demonstran palsu untuk mengganggu konferensi saingannya dan mengkomandoi semua taksi di acara tersebut untuk memberikan para tamu undangan 45 menit tur lapangan tentang Salesforce.

3. Paypal

Layanan pembayaran uang online PayPal sekarang berhasil mengalirkan transaksi sebesar $315.300.000 per hari. Tapi ketika perusahaan pertama kali berdiri, para pendirinya harus membayar pengguna baru sebesar $10 untuk bergabung demi menarik minat pengunjung terhadap jasa mereka. Tapi strategi ini akhirnya terbayar ketika kemudian mereka sukses membukukan 1 juta pengguna hanya dalam waktu satu tahun keberadaannya.

4. Alibaba

Jack Ma, sang pendiri situs e-commerce asal Tiongkok, Alibaba.Com tidak kalah gila. Jack yang hanya seorang tenaga pengajar bahasa Inggris memutuskan untuk berbisnis di pasar internet karena potensinya yang besar. Anehnya, Jack sendiri tidak pernah bersentuhan dengan teknologi, bahkan ia sama sekali tidak pernah menyentuh keyboard. Tapi karena keyakinan dan semangat pantang menyerahnya yang amat besar, ia pun berani merilis bisnis awal yaitu China Pages yang ternyata gagal total.

Tapi kecintaannya yang besar pada dunia internet, ia tidak putus asa. Ia pun membuat Alibaba.Com yang menerapkan konsep Business To Costumer (B2C). Kini Alibaba.Com telah menjadi perusahaan besar bernilai kurang lebih  sekitar USD 168 miliar dengan 10 juta penjual yang bergabung dan membuka kurang lebih 100 juta lapangan kerja bagi bisnis-bisnis yang bermitra dengan mereka. Di sini yang bisa dipelajari adalah keberanian untuk memulai suatu bisnis meski tidak memiliki keahlian di bisnis yang hendak digeluti.

Alibaba adalah napas dari 10 juta perusahaan di China, dengan 100 juta lapangan kerja yang berkaitan dengan mereka – See more at: https://studentpreneur.co/from-zero-to-hero-penciptaan-bisnis-e-commerce-terbesar-di-dunia/#sthash.daVYifYk.dpuf

5. Aqua

Kalau bicara air mineral dalam kemasan, pikiran Anda pasti langsung tertuju pada Aqua. Ya sekarang Aqua begitu terkenal di berbagai daerah, bahkan hingga ke pelosok-pelosok Indonesia. Tapi tahukah Anda bahwa awalnya, produk Aqua ini diremehkan oleh banyak orang ? Tahun 1974 sampai 1978 adalah masa-masa sulit bagi perusahaan ini. Apalagi permintaan konsumen masih sangat rendah. Masyarakat kala itu masih “asing” dengan air minum dalam kemasan. Apalagi harga Aqua juga tergolong mahal.

Tapi pemilik Aqua, Almarhum Tirto Utomo tidak menyerah. Dia yakin ide air dalam kemasan ini bisa berhasil meski dianggap ide gila. Hal ini dikarenakan saat itu, belum ada kompetitor lain yang menjual air mineral di Indonesia.

Dengan berbagai upaya dan kerja keras, akhirnya Aqua mulai diterima masyarakat luas. Bahkan tahun 1978, Aqua telah berhasil Balik Modal dan meraih kesuksesannya hingga kini. Bahkan sejak 1987, produk Aqua telah sukses diekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, Fillipina, Australia, Maldives, Fuji, Timur Tengah dan Afrika.

Semoga kisah-kisah pebisnis diatas bisa memberi Anda inspirasi, motivasi dan bahkan ide bisnis baru inovatif dan tidak biasa. Sekian

 

Motivasi Hari Kebangkitan Nasional : Inilah 5 Brand ASLI Indonesia Yang Sukses Mendunia!

Motivasi Hari Kebangkitan Nasional

Tanggal 20 Mei 2014 ini,  kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang Ke-106  Tahun. Spesial sebagai motivasi hari kebangkitan nasional dan untuk menumbuhkan semangat kemandirian bangsa dalam bidang kewirausahaan, saya sajikan artikel berikut yang akan membahas  5 brand ASLI Indonesia yang sudah mendunia. Penasaran kan? Ini dia daftarnya.

1. GT Radial

Banyak yang belum mengetahui jika  GT Radial adalah produsen ban asli Indonesia. Kata GT sendiri bukanlah singkatan dari Gran Turismo, melainkan kependekan dari kata “Gajah Tunggal”. Sejak muncul pada tahun 1951 sampai dengan sekarang PT Gajah Tunggal Tbk selalu melakukan peningkatan kualitas dan inovasi, agar mampu meraih kesuksesan seperti sekarang.  Ban mobil keluaran GT Radial sudah dipercaya sebagai Original Equipment Manufacturer (OEM) oleh beberapa produsen besar mobil di Indonesia seperti Toyota dan Daihatsu.

Strategi lainnya yang GT Radial untuk menaklukan pasar global adalah memenuhi berbagai standarisasi serta sertifikasi kualitas produk  internasional seperti: E-Mark (Eropa), TUV CERT (Jerman), Inmetro (Brazil), PAI (Kuwait) SASO (Arab Saudi), BVQI (Kolumbia) dan BPS (Filipina).

2. Magno

Magno adalah creative product  berupa radio kayu asli buatan Indonesia. Singgih Susilo Kartono berkreasi dengan kayu karena menurutnya, suatu produk haruslah unik jika ingin bersaing di pasar global saat ini. Dari situlah muncul untuk membuat radio dari kayu, konsep lain yang ditawarkan Magno adalah produk di-finishing dengan minyak kayu, bukan pernis.

Selain itu Magno juga mendayagunakan barang-barang daur ulang sebagai bahan dasarnya. Sekarang produk magno ini sudah dipasarkan hingga ke Jepang, Amerika Serikat, Finlandia, Inggris dan Prancis.

Radio kayu bermerek Magno itu juga pernah beberapa kali memenangkan penghargaan, seperti lomba desain di Seattle, AS, tahun 1997 dan sukses juga menjadi pemenang Good Design Award 2008 di Jepang untuk kategori Innovation/Pioneering & Experimental Design.

3. Polygon

Polygon merupakan merek sepeda ASLI Indonesia. Meski demikian, pangsa pasar ternyata tidak hanya di Indonesia, tapi telah sukses menaklukan pasar pasar sepeda di Eropa.PT Insera Sena yang memproduksi Polygon berdiri tahun 1989 dan berproduksi di Desa Wadungasih, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Saat itu produk sepedanya sudah diekspor ke sekitar 17 negara, mayoritas adalah negara-negara di benua eropa.

Polygon sendiri konsisten dalam berinovasi dan mengembangkan teknologi produk sepedanya. Pertumbuhan bisnisnya pun terus naik. Produk Polygon saat ini, 60% nya diekspor ke Eropa dan 40 % nya diperuntukan bagi pasar Indonesia.

4. Radix Guitar

Radix Guitar merupakan merek gitar elektrik karya Toien Bernadhi Radix Akassa.
Sejak 2003 Toien mulai menggeser pekerjaan utamanya, dari pembuat jam dinding kemudian membuat gitar dengan merk Marlique. Namun tahun 2009  ia mengganti merek gitarnya dengan merek Radix. Ia sendiri tidak pernah memiliki pengalaman dalam membuat guitar. Semua ilmunya itu ia peroleh secara otodidak lewat internet dan itupun sempat gagal, tapi kini ia sudah meraih kesuksesan.

Untuk mempromosikan brand Radix agar cepat dikenal di pasar dalam negeri, Toien melakukan kerjasama dengan beberapa musisi lokal dan mancanegara, diantaranya adalah Bluey INCOGNITO, Jan Akkerman (Gitaris blues asal Belanda),Stuart Marshall(gitaris asal Australia), salah satu band asal Filipina, Buluk SUPERGLAD, Edwin COKELAT, Farri Icksan THE S.I.G.I.T, Iwan SAINT LOCO, Rama NIDJI, Sony J-Rocks .

Produk gitarnya kini tidak hanya dminati oleh pasar Indonesia saja, tapi sudah diekspor ke Inggris, Norwegia, Swedia, Finlandia, Hongkong, Taiwan, Filipina, Singapura  dan Malaysia.

5. Polytron

Coba cek di rumah Anda, Apakah ada produk TV, Kulkas, Mesin Cuci, Radio Tape atau alat elektronik lain yang bermerek Polytron? Tahukah Anda, bahwa Polytron adalah brand asli dari dalam negeri? Ya, pasti banyak yang mengira ini adalah merek dari luar negeri, tapi kenyataannya mereka adalah produsen asli dari Indonesia yang telah sukses mendunia. Kualitas produknya pun sudah diakui secara global. Perusahaan ini mempunyai pabrik  di Kudus dan Semarang . Produk pertamanya adalah TV hitam putih 20 inchi yang lahir pada tahun 1978.

Mereka pun terus berekspansi dan mempromosikan brand mereka di pasar dunia. Salah satu strategi terbaru mereka adalah menjalin kerjasama  sponsorship resmi dengan klub Premier League Inggris, Everton FC sejak 6 November 2013.

5 brand diatas hanyalah sebagian kecil saja, karena ada ratusan merek lain asal Indonesia yang juga sudah sukses ‘menaklukan’ pasar internasional. Dari perusahaan besar hingga ke Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Seperti Niluh Djelantik, Sabatha, dan masih banyak lagi. Semoga artikel ini menginspirasi kita untuk mandiri dan berani menjadi wirausahawan/wati yang mendunia. Sekian.