The Power of Ngeyel

The Power Of Ngeyel

Saya pernah berbisnis dengan Mas Ippho Santosa, “Flag Donut” namanya, sekitar tahun 2005.

Lokasi adalah kunci kesuksesan bisnis retail. Dari semua mal di Batam, ada 1 tempat yang paling kami anggap terbaik untuk outlet pertama kami.

Kemudian kami mendatangi mal tersebut, karena pengurusnya sibuk, kami hanya bicara via telepon, Pak Agus namanya.

  • Kami : Pagi Pak, kita mau buka konter donut yang punya konsep dijamin berbeda dengan yang lain. Dan kami yakin akan menjadi daya tarik buat mal Bapak juga. Bisa kami minta tempat yang strategis?
  • Agus : Wah sorry Pak, pengin banget Bapak bisa kami terima, tapi saat ini sudah tak ada tempat lagi.
  • Kami : Masa’ sih Pak, kami lihat masih banyak yang kosong koq disini.
  • Agus : Gak mungkin Pak Jaya, kalo ada, pasti udah kami kasih ke Bapak.
  • Kami : Gini aja, boleh gak Bapak turun dan temuin kami sebentar? Kalo beneran gak ada tempat, kami akan pulang.
  • Agus : Oke deh Pak, sebentar aku turun..

Setelah berjumpa, kami menunjuk 1 lokasi di pintu masuk samping..

  • Kami : Nah, disini nih Pak.
  • Agus : Gak mungkin donk Pak, ini kan pas jalan masuk.
  • Kami : Pak, dulu semuanya juga gak mungkin, tapi terjadi juga. Jadikan kita yang pertama.
  • Agus : Gak bisa Pak, tempat lainnya aja.

Kemudian kami menunjuk lokasi ATM BCA..

  • Kami : Nah, disini aja Pak.
  • Agus : Yee, itu kan buat ATM BCA.
  • Kami : Pak, ATM BCA ditaruh dimana aja, dicari orang Pak.
  • Agus : Gak bisa Pak.

Tak mau menyerah, kami menunjuk di bagian dalam pintu masuk depan.

  • Kami : Nah, kali ini pas Pak Agus. Kosong lagi.
  • Agus : Gak boleh Pak, ada perjanjian, radius 5 meter dari konter es krim Mc D gak boleh jual makanan atau minuman.
  • Kami : Hmm… (mikir keras, sambil tengak tengok sekitar..)

Aha, ada konter taxi di depan pintu masuk.

  • Kami : Coba Bapak lihat. Dimana-mana konter taxi itu pas orang mau keluar Pak, bukan orang mau masuk. Tukeran aja, konter taxi bagian dalam ber-AC, kita bagian luar.
  • Agus : Waduh, tempat ini gak boleh buat jualan Pak, apalagi makanan.
  • Kami : Kalo gitu kita akan jadi yang PERTAMA Pak. Ayo Pak, yang satu ini Bapak nothing to lose juga nyobanya. Toh kita bayar sewa..
  • Agus : Hmm.. (mikir agak lama..).. Okedeh, kita coba Pak.

Jadilah konter donut kita yang pertama jualan makanan di lokasi itu. Setelah itu sisi kiri juga disewakan untuk makanan, hingga sekarang.

Donutnya masih ada? Sudah tutup, mis-manage.. hehe..

Jangan cepat menyerah dengan penolakan..! Ngeyel sedikit gak masalah, Apalagi ‘nunjuk’ aja gak menyebabkan kematian..

F!GHT

Marketing Lewat Jempol

Marketing Lewat Jempol

Siapa yang masih ngiklan di media cetak?
Siapa yang masih suka nyebar brosur?
Apakah ada yang masih jualan retail door to door?
Adakah yang masih presentasi pakai kertas?

Ntah kapan terakhir kali saya iklan di media cetak..
2 tahun lalu, saya juga masih ngeyel membeli majalah cetak dibanding digital. Sudah setahun ini saya nyaris tak pernah beli majalah cetak, semua via aplikasi Scoop dan membaca di tablet saya. Disamping lebih murah, juga semua koleksi bisa dibawa kemana-mana. Praktis..!

Seperti pepatah, “Datangnya cinta karena terbiasa..”, tambahan lagi “..meski awalnya harus dipaksa..”, hehe…

Mau bukti nyata lagi? Tanyakan saja kawan Anda yang berusia 17 – 35 tahun, pendidikan minimum SMU, apakah mereka pernah BELANJA ONLINE? Maka Anda akan menemukan 50% lebih akan menjawab “IYA..!”

Wake Up Bro, Sis..

Masih ingat quote ini:
“You can not live with yesterday standard and expect extraordinary income today..”

Media Pemasaran sudah bergeser dari cetak ke digital. Sudah gak jamannya dari mulut ke mulut lagi, tapi dari jempol ke jempol. Kecuali target pasar Anda bukan NETIZEN atau bukan pengguna internet.

Kecerdasan Berbicara juga bergeser menjadi Kecerdasan Menulis (copywritting).
Marketing One to One, sudah menjadi Many to Many.
Sekali posting:
>> Kawan-kawan Anda melihat dan mereka berbagi (share).
>> Kawannya kawan dan kawan kawannya kawan pun ikut berbagi.
>> Pembeli datang dari mata air yang tak disangka-sangka.

Bandingkan dengan biaya brosur cetak, yang linier dan kringetan membaginya.

Maka jangan kaget jika melihat anak-anak muda yang tak berkeringat saat kerja, tapi hasilnya miliaran sebulan. Itulah akibat Jempol Quotient (Kecerdasan Jempol).

Apa langkah kongkritnya? Belajarlah ilmu menjual dengan ketikan alias copywritting..

Pelajari ilmu SEO (web), social media dan aplikasi pembantunya. Hemat waktu, hemat biaya, omzet meroket… Gak pakai kringetan..!

Pemuda dan Mutiara

Pemuda dan Mutiara

Suatu hari di pantai yang indah, berkelana seorang anak muda yang mencari jati dirinya. Kemudian ia melihat seorang saudagar, dengan pakaian yang sederhana, sedang memilah-milah mutiara yang barusan dipanennya.

Melihat kilau mutiara-mutiara yang besar tersebut, pemuda itu silau dan memberanikan diri bertanya, “Tuan… cantik sekali mutiaranya. Pasti mahal harganya. Bolehkah saya minta?”.

Tanpa pikir panjang, saudagar itu memberikan 3 butir mutiara yang cukup besar. Sontak pemuda itu girang, karena begitu mudahnya dia mendapat ‘rejeki’ di hari itu, dari seorang yang barusan dikenalnya. Ia pun melanjutkan perjalanannya, penuh dengan senyuman.

Beberapa saat kemudian, ia terhenti dan berfikir:

  1. Kenapa saudagar itu ringan tangan memberikan kepadaku?
  2. Jika aku menjual mutiara ini dan menghabiskan uangnya, apa aku bisa mendapatkannya lagi?

Kemudian pemuda itu putar haluan, bergegas menemui sang saudagar. Untung saja saudagar itu masih berada di tempat semula. Kemudian dia berkata,

“Tuan, terimakasih atas kemurahan hati Tuan. Saya ingin mengembalikan mutiara ini kepada Tuan..”

Kemudian saudagar itu bertanya, “Kenapa?”.

Pemuda itu menjawab dengan pernyataan dan permintaan,

“Jika Tuan dengan ringan tangan mau memberikan mutiara itu kepadaku, pasti Tuan memiliki mutiara yang terpendam dalam diri Tuan. Jika Tuan bisa mendapatkan mutiara sebanyak itu, mempekerjakan penduduk sekitar, pasti Tuan bukanlah orang biasa. Maukah Tuan mengajarkanku KEILMUAN untuk mendapatkan itu semua..?”

Ilmu atau Kemudahan?

Ada 2 poin pelajaran pada cerita tadi:

  • Pertama, seringkali dalam kondisi terhimpit hutang dan kebutuhan, kita datang ke orang ‘sukses’ untuk meminjam atau bahkan meminta uang, bukan meminta ilmu untuk mendapatkan uang atau menyelesaikan masalah. Di benak kita sudah terkhotomi oleh “uang saat ini = solusi”. Padahal bisa jadi ada solusi lainnya.
  • Kedua, begitu juga kepada Sang Pencipta, Yang Maha Kaya, kita (termasuk saya) sering meminta kemudahan datangnya rejeki tiba-tiba. Saat kita mendapatkan rejeki itu dan kita manfaatkan untuk menyelesaikan masalah kita saat itu, kita tak mendapatkan keilmuannya. Hingga saat kita berjumpa dengan masalah yang serupa lagi, kita mengulang ‘pola’ yang sama.

Minta mana: Keilmuan atau Kemudahan?

“Yaa Rab, tambahkanlah keilmuanku dan berikan aku ‘rejeki’ untuk memahaminya.

Khusus Reseller, Kenapa Saya Gagal Menjual?

Khusus Reseller, Kenapa Saya Gagal Menjual

Sebagai Reseller lebih mudah mana: menjual banyak macam produk atau 1 macam produk? Banyak macam produk seperti: baju, hijab, herbal, sepatu, tas, alat tulis, sepeda, elektronik, dan lainnya.

Kalau belum praktik, mungkin Anda akan bilang “lebih mudah menjual banyak produk donk, kan ada pilihan..”. Pada kenyataannya, saat Anda diberi banyak pilihan Anda akan:

  1. Menjual keseluruhan secara bersamaan.
  2. Memilih salah 1 produk dan menjualnya, jika gagal, akan mencoba produk lainnya.
  3. Menentukan 1 produk dan fokus berusaha menjual produk tersebut sampai berhasil.

Pilihan 1 dan 2 terbanyak, jarang sekali yang melakukan pilihan 3.

Kenapa gagal?

Gagal sebetulnya hal biasa, karena itu proses belajar. Hanya saja kebanyakan orang menyerah atau menyalahkan sebab diluar dirinya. Hal itulah yang membuatnya tak menemukan ‘sebab utama’ atas kegagalannya.

Menjual banyak produk bersamaan membuat otak tidak fokus. Masalah yang akan timbul:

  • Mana yang mau ditonjolkan?
  • knowledge mana yang akan dipelajari lebih dalam?
  • Target pasar mana yang akan dibidik?
  • Apakah target pasarnya sama?
  • Apa nama toko yang akan Anda gunakan? PaLuGaDa atau Doraemon?
  • Berapa banyak tim yang Anda perlukan untuk mengurusi penjualan multi produk?

Tak menjadi masalah jika tim Anda kuat. Namun jika Anda mulai dari diri Anda sendiri, Anda akan kelimpungan dan hasilnya minim.

Tak menjadi masalah juga jika Anda membuka supermarket di hutan. Namun jika sekitar Anda sudah berjamur supermarket, Anda harus masuk ke ‘spesial’ market.

 

Memilih 1 (macam) produk diantara banyak pilihan produk. Hal ini adalah pilihan yang tepat di iklim persaingan. Hanya saja sering terjadi: Jika gagal menjual, akan beralih ke produk berikutnya. Kenapa begitu? Iya kalau saat menjual langsung tokcer, kalau gak laku-laku? Akan timbul pemikiran, “Apa mungkin salah pilih produk yaa..?”. Padahal bisa jadi:

  • Cara menjualnya yang salah.
  • Pengetahuan detail produk kurang.
  • Pemilihan target pasar yang keliru.
  • Kompetisinya terlalu tinggi (diferensiasi kurang).

Selain alasan yang terakhir, tak ada alasan untuk mengganti produk. Tidak ada salahnya mengganti produk, tapi jangan biasakan diri Anda menyerah apalagi menyalahkan saat terjadi kegagalan.

“Sukses berpola, Gagal juga berpola”

Apalagi jika ada orang yang telah terbukti berhasil menjual produk yang serupa. Artinya bukan produknya yang salah, tapi ikhtiar Anda yang kurang sempurna.

Fokus 1 produk sampai berhasil..! Hal ini adalah pilihan terbaik, kecuali dalam 1 kondisi: terlalu banyak pesaing dan sensitive terhadap harga. Mindset fokus terhadap 1 produk, membuat Anda melakukan upaya serius untuk mempelajari seluk beluk produk tersebut.

“Semakin belajar, semakin tahu seluk beluknya.. Semakin tahu, semakin mampu menjelaskan dan menjawab pertanyaan, semakin percaya diri..”

Percaya diri yang dibentuk dari pengetahuan yang mendalam menghasilkan tipe penjual yang ahli, bukan sekedar ‘ngecap’.

Mindset serupa juga kami tekankan kepada para reseller Yubistore (Yubi Juragan). Meski banyak pilihan produk di Yubistore, pilihlah hanya 1 produk penetrasi. Fokus dan pelajarilah seluk beluknya. Siapa yang membutuhkan? Dimana mereka biasa berkumpul? Kenapa mereka harus membeli produk Anda? Bagaimana cara menyampaikan pesan yang benar?

Anggaplah seolah Anda hanya memiliki 1 produk itu saja, cintailah dia, jualah dengan hati..

“Semua produk bagus, asalkan ditekuni dengan serius. Menjual kacang saja bisa jadi miliarder..” Terbukti..!

Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Memulai Email Marketing untuk Bisnis Anda!

Email Marketing

Di tahun 2015, 72,7 juta penduduk di Indonesia sudah aktif menggunakan internet.

Sesuai dengan data yang saya kutip dari Tech in Asia, hampir sepertiga dari jumlah penduduk Indonesia secara aktif menggunakan internet; baik untuk mencari informasi hingga untuk berkomunikasi. Tidak heran jika semakin banyak pula pebisnis yang mengalihkan kegiatan marketingnya dari offline menjadi online.

Apalagi jika melihat tingginya pengguna email untuk berkomunikasi di Indonesia, pastinya media komunikasi seperti email dianggap sebagai media yang paling cocok untuk melakukan kegiatan marketing. Selain mudah, pengiriman email massal juga dapat ditujukan secara personal sehingga banyak marketer yang menjadikan email marketing sebagai channel marketing yang efektif.

Berbagai email marketing tools canggih seperti MailChimp, CakeMail (saya menggunakan CakeMail untuk Sribulancer :D ), dan GetResponse kini sudah semakin dikenal dan dikuasai penggunaannya.  Namun, email marketing tools yang canggih tersebut tentu tidak akan berguna jika Anda tidak mengirimkan email dengan cara yang tepat. Alih-alih menaikkan angka sales, jumlah unsubscribe yang tinggi malah akan terjadi jika Anda mengirimkan email yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Maka dari itu penting bagi pemilik bisnis dan online marketer untuk mengirimkan email yang tepat untuk klien.

 

Apa yang Harus Dilakukan untuk Membuat Email yang Tepat?

Membuat Email yang Tepat

Agar email yang Anda kirimkan memiliki open rate dan click rate yang tinggi, Anda tentu harus mempersiapkan beberapa hal sebelum mengirimkan email massal tersebut. Saya memiliki beberapa tips untuk Anda yang ingin mencoba menggunakan email marketing tools untuk menjalankan kegiatan marketing Anda:

1. Tetapkan objektif dari kegiatan email marketing Anda

Sebelum memulai email marketing, Anda sebaiknya menetapkan tujuan Anda; apakah itu untuk meningkatkan angka sales Anda, ataukah untuk memperkuat brand awareness bisnis Anda?

Sesuaikan tujuan Anda dengan awal dari kegiatan email marketing Anda. Anda bisa memulainya dari semenjak mereka register dari website Anda, ataupun dari landing page yang Anda miliki. Susun pesan utama dari masing-masing email marketing tersebut sehingga Anda bisa melanjutkan ke detail isi email marketing tersebut.

Pada saat saya menjalankan email marketing untuk Sribulancer, saya memiliki tujuan untuk meningkatkan angka sales Sribulancer. Sehingga email-email yang saya kirimkan pasti saya sisipkan sisi soft-selling di dalamnya.

 

2. Berikan hal berharaga kepada penerima email

Puluhan hingga ratusan email masuk setiap harinya ke inbox klien/subscriber Anda. Tentu mereka tidak akan membuka semua email yang didapatkan setiap harinya. Mereka akan memilih-milih, email mana yang sekiranya bermanfaat untuk mereka.

Penting bagi marketer untuk mengetahui hal ini karena jika marketer hanya sekedar mengirimkan email dengan judul ataupun gimmick yang menarik, tentu klien bisa saja berubah pikiran, dan tujuan dari email marketing yang Anda jalankan menjadi tidak efektif.

Salah satu penulis pada blog Sribu yang saya kelola juga telah membagikan tips untuk menjalankan email marketing yang efektif di sini. Saya percaya bahwa setiap kegiatan marketing yang dijalankan sesuai dengan research yang baik dan tereksekusi dengan sempurna akan membawakan hasil yang sesuai.

 

3. Ingat, subscriber Anda juga manusia!

Subscriber Anda sama seperti Anda. Mereka tidak ingin membuang waktu mereka untuk melihat hal yang tidak bermanfaat untuk mereka. Mereka juga tidak suka dikejar-kejar melaui email beruntun seperti Anda. Jadi, berikan email yang sesuai dengan kebutuhan ataupun topik pembahasan yang mereka minati.

Ketika menjalankan email marketing untuk Sribulancer, saya tentu tidak melulu memberikan catalog berupa kategori pekerjaan yang Sribulancer layani, tetapi juga membagikan tips maupun artikel seputar bisnis dan marketing yang bermanfaat untuk klien/subscriber Sribulancer. Saya juga memastikan periode pengiriman email dalam seminggu tidak lebih dari 3x sehingga klien/subscriber tidak terganggu dengan email dari Sribulancer.

 

4. Bicaralah secara personal, bukan massal

Apakah Anda suka jika dipanggil dengan panggilan “klien” ataupun “subscriber”? Tentu tidak.

Bicaralah secara personal, bukan massal

Alangkah baiknya jika Anda menggunakan fitur yang umumnya disediakan oleh email marketing tools sehingga Anda bisa menyapa klien/subscriber Anda dengan nama mereka. Jika Anda memiliki resource yang memadai, Anda juga bisa mempraktekkan behavioral email marketing sehingga email yang dikirimkan kepada klien/subscriber Anda sesuai dengan behavior mereka.

 

5. Pilih HTML dan plain text email dengan bijak

Ketika Anda menggunakan email marketing tool, Anda akan dihadapkan dengan 2 pilihan; menggunakan HTML, atau plain text email?

HTML atau Plain Text

Biasanya saya menggunakan HTML jika saya ingin membagikan catalog untuk Sribulancer, sedangkan plain text saya gunakan untuk memberikan pemberitahuan yang sifatnya sangat formal.

 

Bagaimana dengan Anda?

Email Marketing

Saya telah menerapkan email marketing untuk Sribu dan Sribulancer. Dengan menerapkan email marketing tersebut, saya berhasil meng-convert subscriber menjadi paid client dan juga maintain relation dengan klien yang saya miliki. Segeralah rencanakan email marketing dengan tim Anda dan rasakan sendiri manfaatnya. Good luck!

 

P.S. Jika Anda tidak memiliki tim digital marketing untuk handle email marketing project yang Anda inginkan, Anda bisa merekrut online marketer freelance melalui Sribulancer untuk melakukannya.

Cara Kreatif Menjual Hijab, #Yubinar Episode-10

YUBINAR 10 (1)

 

Jualan hijab sepertinya semakin ngentrend belakangan ini, namun saya disini bukan untuk membahas apakah ini akibat keimanan kaum muslimah di Indonesia semakin bertambah, aamiin kalau bener..

Namun pertanyaan yang terus muncul didalam hati saya mengenai bisnis hijab: kenapa satu produsen hijab bisa menjual lebih banyak dari yang lain? Dan bagaimana mereka melakukannya?

Karenanya di Yubi Online Seminar #Yubinar episode ke-10 ini kita akan membahas jualan hijab dengan judul:

Cara Kreatif Menjual Hijab

Bersama Ayu @Momalula owner dari @HijabSallyHeart, kita akan membongkar rahasia bagaimana setiap kali Ia membuat evet bisa lebih dari 2000 orang muslimah yang hadir. Seperti biasa, seminar online ini gratis dan bisa Anda tonton darimana saja selama Anda memiliki koneksi internet yang memadai.

Silahkan daftarkan diri Anda dibawah ini:

 

Nama Panggilan


 

Penyakit Pengusaha Pemula

Penyakit Pengusaha Pemula

Sebelum jadi pengusaha, biasanya calon pengusaha akan ragu atau takut nyemplung ke dunia usaha. Banyak ‘kalau kalau’, bingung mau ngapain pertama kali, usaha apa, banyak keraguan muncul dalam benaknya.

Setelah melangkah, ehh gak seperti apa yang dipikirkan. Ternyata mudah yah jadi pengusaha. Asik..! (awalnya…). Seperti anak kecil yang dapat mainan baru, exited..! Terbukalah ‘cakra’ pengusaha mereka. Dunia pengusaha jadi ‘tampak’ mudah.

Saat bisnis mulai berjalan dan menghasilkan income, yang mungkin tak disangka.., mulailah dia tergoda membuka usaha baru lainnya. Dengan dalih usaha pertama sudah jalan dan ada yang menjalankan, ia mulai pecah focus mengurus usaha kedua.

Saat usaha kedua (baru) mulai kelihatan hasilnya, ada tawaran lagi untuk join buka usaha (ketiga) bersama kawannya, “Peluang nih..!”, gumannya. PELUANG BARU. Iya BARU.. lagi Happening..! Assiiikk.. kali ini beneran gak perlu modal, cuma pake dengkul teman, berhadiah ribuan dollar perbulan. PELANGI..!

Sebulan.. dua bulan.. tiga bulan.. gak jalan-jalan juga.. sementara kedua bisnis sebelumnya ‘nungging’ meninggalkan segudang HUTANG kerugian dan cashflow yang macet. Karena serbuan tagihan bertubi-tubi, ia pun kelimpungan. Bisnis terakhir tak kunjung menghasilkan. Oh pelangi, hanya ilusi..

Tepat 2 tahun 4 bulan, nyerah deh dia.. katanya: Bisnis itu susahh..! NYERAH… K.O.. the end.

Penyakit pengusaha pemula, begitu terbuka ‘cakra’ pengusahanya, apa saja pengin dipegang. Ujung-ujungnya gak ada yang jalan atau tetap akan tersisa 1 saja yang eksis.

 

Setidaknya ada 3 alasan pengusaha pecah fokus:

  1. Merasa bisnis yang sekarang sudah ‘AUTO PILOT’, buru-buru buka usaha lain di luar lini yang sekarang.
  2. Merasa bisnis yang sekarang ‘JALAN di TEMPAT’, mencoba alternatif lain.
  3. BOSAN..!

 

Kapan boleh ekspansi? Gak ada yang gak boleh atau benar salah. Adanya konsekuensi atau sebab akibat saja.

 

Auto Pilot

Beneran sudah auto pilot? Berapa lama dan berapa cabang buktinya? Jika masih seumur jagung sudah bisa ditinggal, hebat euy..! Kecuali beli (full) franchise dengan sistem yang sudah teruji atau akuisisi perusahaan sekelas ASTRA.

Mungkin usaha Anda sudah bisa BERJALAN tanpa Anda, tapi yakin bisa BERTUMBUH tanpa Anda?

Apa benar BUDAYA perusahaan yang Anda tularkan merasuk ke setiap lini di jajaran organisasi Anda?

Apakah grafik omzet dan profit saat Anda tinggalkan cenderung naik (melebihi inflasi), sama atau menurun?

 

Jalan di Tempat

Adakah pengusaha serupa yang pernah berhasil? Coba investigasi proses dia dari awal hingga sekarang. Berapa lama? Apa saja kesalahannya? Apa POLA suksesnya?

Apakah benar pasarnya sudah jenuh dan berdarah-darah kompetisinya?

Adakah mentor sukses yang mendampingi Anda?

Apakah ilmu bisnis Anda up to date?

Apakah Anda mempraktikkan keilmuan yang Anda dapatkan sesuai tuntunan?

Rumput tetangga terlihat hijau, padahal sintetis.

Bisnis tetangga terlihat untung, padahal sedang buntung.

 

Bosan

Apakah ada orang sukses tanpa ketekunan?

Benarkah Anda ‘bosan’ karena itu bukan passion Anda atau itu POLA gagal Anda?

Tak ada kesuksesan tanpa ketekunan mengalahkan kebosanan..

“1 bisnis yang dikerjakan dan dipikirkan dengan sepenuh hati, akan menemukan inovasi-inovasi yang tak terfikirkan sebelumnya.. tiada henti..”

 

Kapan saatnya ekspansi ke bisnis lain? Tenang.. semua ada saatnya dan ada ilmunya. Jangan buru-buru poligami..

F.O.K.U.S satu dan besarkan..!

Cara Membuat Toko Online Gratis di Yukbisnis.com

Berikut ini adalah tutorial cara membuat toko online gratis di yukbisnis.com :

1. Pertama-tama bukalah halaman yukbisnis.com pada browser Anda dan klik pada tombol daftar seperti pada gambar.
Cara Membuat Toko Online Gratis

2. Setelah itu Anda akan dibawa menuju halaman seperti di bawah ini.
Cara Membuat Toko Online Gratis di Yukbisnis

3. Pertama-tama yang harus kita lakukan adalah mencari username dari akun yukbisnis.com kita. Kita masukkan username (tanpa spasi) yang kita inginkan, kemudian klik tombol CEK USERNAME. Jika username Anda masih available maka akan muncul pemberitahuan seperti gambar di bawah ini.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (3)

4. Setelah itu silakan isi data-data di bawahnya dengan lengkap seperti nama, email, nomor telepon dan password.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (4)

5. Kemudian kita harus mengisi nama domain dari toko online kita. Sebagai contoh, saya menggunakan domain daftar.yukbisnis.com dan setelah itu jangan lupa klik CEK DOMAIN untuk memastikan domain tersebut masih tersedia.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (5)

6. Dan paling terakhir adalah kita harus mengisi Tampilan Nama Bisnis kita. Untuk sebagai contoh saya menggunakan nama “Cara Daftar YukBisnis” dan jangan lupa masukkan verifikasi kode dan klik tombol daftar.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (6)

7. Kemudian Kode Aktivasi akan dikirim ke nomor handphone yang sudah dimasukkan sebelumnya.Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (7)

8. Dan akhirnya kita sudah terdaftar di yukbisnis.com dan kita bisa login dengan menggunakan email kita.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (8)

9. Setelah kita sudah terdaftar, silakan login menggunakan email yang tadi sudah kita gunakan.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (9)

10. Pada saat kita pertama kali masuk, kita akan diminta untuk mengisi informasi lokasi asal pengiriman barang. Maka itu kita isi dari mana barang kita akan dikirim. Setelah selesai mengisi klik tombol SIMPAN.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (22)

11. Karena kita ingin berjualan di yukbisnis.com, kita haru memasukkan barang atau jasa yang ingin kita jual. Untuk memasukkan barang atau jasa tersebut kita klik Katalog seperti gambar di bawah ini.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (15)

12.Pada halaman katalog kita klik tombol Tambah Produk seperti yang ditunjukkan pada gambar.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (16)

13. Setelah itu kita akan dibawa menuju halaman yang berisi informasi produk. Kita isi mulai dari kategori, sub kategori, nama produk sampai kita pilih gambar produk kita. Setelah selesai mengisi jangan lupa untuk klik tombol SIMPAN.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (17)

14. Ini adalah tampilan dari katalog kita. Untuk tutorial ini saya contoh dengan produk Buku Belajar Jualan di Yukbisnis.com dengan harga Rp1,-
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (18)

15. Setelah itu kita bisa klik Check All dan klik Tampilkan didepan, tujuannya adalah untuk menampilkan produk kita pada halaman pertama yukbisnis.com.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (25)

16. Berikut ini adalah tampilan produk terbaru di halam utama yukbisnis.com dan akan terlihat produk kita.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (19)

17. Jika kita klik produk tersebut, kita dibawa menuju halaman produk kita seperti ini.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (20)

18. Kemudian kita kembali ke halaman utama dari Bisnisku dan klik pada bagian BANK seperti ditunjukkan pada gambar.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (100)

19. Masukkan nama bank, nomor rekening dan nama rekening kita dan jangan lupa untuk menyimpan data kita.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (21)

20. Dan bagian yang PALING PENTING adalah mendaftar di YUBI SAKU. YUBI SAKU bisa diakses pada halaman HOME seperti digambar.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (230)

21. Setelah itu akan muncul syarat dan ketentuan yang harus kita setuju. BACA BAIK-BAIK sehingga dikemudian hari tidak terjadi kesalahpahaman. Jika sudah setuju, tekan AKTIFKAN YUBISAKU pada tombol di bawah.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (12)

22. Akan muncul tampilan dialog yang memastikan kita sudah menyetujui syarat dan ketentuan tersebut.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (13)

23. Berikut ini adalah tampilan setelah kita selesai mendaftar di Yubisaku.
Tutorial Cara Daftar dan Berjualan di YukBisnis (14)

Semua tadi adalah tutorial cara membuat toko online gratis di yukbisnis.com.

 

Semoga sukses!

Terjebak Teori Bisnis yang Membangkrutkan

Terjebak Teori Bisnis yang Membangkrutkan

Kalo mendengar seorang pengusaha pemula ngeyel menjaga ‘prestise’ branding-nya sedangkan modalnya pas-pasan, jadi teringat kisah kebangkrutan saat membuka rumah makan di tahun 2002-2003.

Saya tak akan cerita tentang rumah makan saya, karena lengkap ada di buku Kitab AntiBangkrut.

Kenapa pengusaha yang berhasil justru kebanyakan yang ‘biasa-biasa’ saja ilmu bisnisnya? Sedangkan para ex-profesional perusahaan besar atau akademisi banyak yang gagal dalam bisnisnya?

Inilah yang disebut “Idealis yang tak realistis..”..!

Para profesional pemasaran yang terbiasa bekerja di perusahaan besar dengan bujet promosi yang besar, tentu tak mudah menyesuaikan diri saat menjadi pengusaha dari nol.

Atau para manajer yang terbiasa bekerja dengan manajemen yang mapan, biasanya akan terkotaki pemikirannya untuk menyempurnakan sistem dibanding fokus ke penjualan dahulu.

Atau para akademisi dan kutu bukuers yang terkotomi oleh hukum-hukum pemasaran, cenderung kurang fleksibel saat praktik di lapangan.

Jika Anda pernah membaca artikel atau materi YEA Virtual tentang “5 Tangga Bisnis”, saya menyebutkan bahwa tangga pertama (STARTING) adalah Fokus ke OMZET dan CASHFLOW.

Teori bisnis itu tak berlaku jika Modal atau WARISAN Anda besar. Sak karepmu (terserah Anda) mau ngapain..

Kalo modal cekak, jangan banyak ngomong “Brand Image” dan Konsep yang melangit dahulu. Tampar pipi Anda biar sadar. Kebanyakan teori bisnis yang ada adalah untuk perusahaan multinasional, bukan UKM. Silakan praktekkan dan Anda akan bangkrut..!

Terpenting di Tangga Pertama: Bagaimana DAPUR Anda NGEPUL, ada duit untuk operasional perusahaan. Makanya saya katakan: Push di OMZET (Profit Tipis gak papa) dan CASHFLOW yang Lancar.

Strategi Harga: buatlah insentif besar untuk para distributor atau reseller yang mau menjualkan dan membayar tunai. Ratakan distribusi secepat mungkin.

”Tapi kalo harga dibanting, image kan turun Mas J?” >> Harga sesuai standar, diskon yang dibesarkan, supaya reseller mau nge-PUSH produk Anda.

”Kalo dijual bukan di estalase yang keren, akan menurunkan image Mas J!” >> Siapa bilang? Itulah jebakan teori bisnis jadul yang Anda pelajari.

Brand besar sekarang juga banyak pakai komunitas rumahan untuk memasarkan produknya. Low Cost High Impact. Bicara ‘image’ kelebihan, kalo bisnis gak bisa survive juga percuma. Seperti nafsu besar tenaga kurang. Banyak brand besar yang mulai dari jual ‘ketengan’, baru kemudian membangun boutique-nya kemudian.

Semoga menyadarkan Anda yang terjebak jebakan teori bisnis dan melupakan pertumbuhan Anda yang stagnan. WAKE UP BROH..!

“Stay focus on your target, but be flexible on your approach..”

Tertipu Oleh Diri Sendiri

Tertipu Oleh Diri Sendiri

Belasan tahun yang lalu, saat saya masih duduk di bangku kuliah di Surabaya, saya sempat mengikuti pengajian rutin, yang dikelola oleh sebuah pondok pesantren ternama di Jawa Timur.

Bukan keilmuan agama yang akan saya bicarakan disini. Tapi ada suatu pelajaran yang sangat berharga bagi saya tentang ‘kesombongan’! Seperti kebanyakan orang yang baru keluar dari ‘sekolah’ dengan segudang idealisme, perilaku sayapun berubah drastis.

Setiap melihat suatu kejadian yang tidak ‘agamis’, spontan saya ‘nyebut’ kalimat Allah. Ada seorang (wanita) primadona kampus, sebut saja Susi (bukan nama sebenarnya). Saat itu, ia sedang berpakaian seronok dan bercengkerama mesra dengan pacarnya, yang tentu saja bukan muhrimnya.

Begitu saya melihat kejadian itu, langsung keluar dari mulut saya ”masya Allah (kata yang sering diucap saat melihat sesuatu yang buruk)…!” Lepas dari kesalahkaprahan saya menggunakan kata itu (harusnya untuk suatu kekaguman), dalam hati kecil saya, terbesit anggapan bahwa ”Dia itu MAKSIAT, sedangkan saya lebih baik dari dia”.

Suatu saat…
…Susi datang bersama kawan-kawan yang lain (yang berjilbab), untuk belajar dengan saya guna menghadapi ujian semester yang segera datang. Baru kali itu Susi datang belajar ke tempat saya. Seperti biasa, pakaian Susi tergolong ketat, membuat saya istighfar terus, (kembali lagi) sambil mencemooh dirinya di hati saya.

Pertemuan hari pertamapun selesai. Mereka berjanji akan melanjutkan belajar dengan saya di rumah kos saya esok harinya. Bak Fahri (dalam Ayat-ayat Cinta), Jayapun jadi idola wanita saat itu, narsis euy!

Keesokan harinya, tak disangka, Susi datang ke tempat kos saya mendahului kawan-kawan lainnya. Setelah sejenak terdiam karena canggung, Susi berkata,”Jay, sebenarnya dari dulu aku pengin belajar sama kamu, tapi…!” Karena penasaran, saya tanya,”Tapi kenapa?” Dengan wajah tertunduk malu dan suara lirih ia menjawab,”Aku malu ketemu sama kamu! Aku merasa diriku ini ’kotor’, sedangkan kamu itu ’bersih’ dan alim”.

”Astaghfirullah Al’Adziim”, saya nyebut dalam hati dengan muka saya yang memerah, air mata yang hampir menetes. Sejenak saya berfikir,”Seandainya saat itu Allah mencabut nyawa kita berdua, mungkin sayalah yang pantas masuk neraka dan dia yang pantas masuk surga!” Koq bisa begitu? Ya, karena dibalik ’baju alim’ saya, terdapat ’kotoran hati kesombongan’. Sebaliknya, Susi yang merasa dirinya ’kotor’ tidak memiliki pikiran kotor terhadap orang lain. Jadi menurut saya, Susilah yang lebih ’suci’ dari saya.

Bukankah semua agama mengakui bahwa iblis, yang hampir sepanjang hidupnya taat, tidak dapat masuk surga karena ’kesombongannya’, karena merasa dirinya lebih unggul dari makhluk Tuhan lainnya? Sementara Nabi Adam, meskipun berbuat dosa, diijinkan masuk ke surga karena kerendahan hatinya?

Guru saya pernah memperingatkan untuk berhati-hati terhadap suatu penyakit, yang disebut ’Tertipu oleh diri sendiri’. Penyakit ini justru akan muncul saat kita bertambah ilmu dan bertambah amal. Tapi ilmu dan amal itulah yang membuat kita terjerumus. Semoga kita terhindar dari hal yang demikian!

”Daripada sibuk melihat aib orang lain, sibuklah melihat aib sendiri!”

8 Nilai Berpartner Dalam Bisnis

8 Nilai Berpartner Dalam Bisnis

Kenapa harus berpartner atau bermitra?
Kenapa tidak ambil sebagai karyawan saja? Itulah pertanyaan mendasarnya..

Berpartner dalam artian membagi saham (kepemilikan) seperti menikah dengan seseorang. Mereka hadir dalam kehidupan kita.

Jika tak cocok, tak bisa begitu saja dipecat, karena ada kepemilikan saham yang harus kita beli balik. Itu pun kalo dia mau.

Meski Anda memberi saham kosong (tanpa bayar), jika sudah masuk di akte notaris pendirian perusahaan, artinya sah sebagai pemilik.

Banyak bisnis yang bagus, namun gagal bertumbuh karena ada 2 (atau lebih) Jendral dalam 1 peperangan.

Atau berpartner dengan orang yang tidak kompeten atau komplimen (melengkapi) skill Anda. Hanya sekadar karena gak enak atau keceplos.

Parahnya kesepakatan bagi saham adalah Rata, tapi saat kerja Tak Rata. Ribut lagi..

Karena merasa tak mendapat Keadilan semangat mengembangkan bisnis pun pudar, tutup kemudian.. Buka sendiri-sendiri..

Atau.. berujung di pengadilan, baik perdata atau dicari-cari pidananya. Dulu kawan, sekarang lawan. True story..

“Jadi Mas J menyarankan untuk tidak berpartner?”

>> Tak ada 1 pun bisnis saya yang saya miliki sendiri. Nah loh.. terus..?

 

Inilah saran saya untuk menghindari hal-hal tadi saat berpartner..

  • Kompromi : Berpartner itu seperti menikah, tak selalu sesuai dengan keinginan kita. 1 + 1 kadang jadi 1,75 sebelum bertumbuh menjadi 3 bahkan 10. Ada yang dikompromikan untuk menuju kemenangan bersama. Yang masih jomblo pasti susah bayanginnya.
  • Teruji : Jangan buru-buru mengangkat seseorang sebagai pemegang saham. Bisa mulai dari konsultan, staff atau manager, setelah teruji dengan waktu, baru masukkan sebagai pemegang saham.
  • Melengkapi : Pilihlah partner karena melengkapi skill yang tak Anda miliki. Misal Anda lemah di manajemen, cari yang jago manajemen.
  • Jelas : Ada kejelasan Wewenang dan Kerjaan. Jelas juga siapa jendral yang memutuskan, siapa yang mentaati.
  • Komitmen : Masih seperti menikah, sebisa mungkin memegang komitmen untuk tetap bertahan. Jangan sedikit-sedikit bilang ‘talak’. Kapan dewasanya…?!
  • Legowo : Keadilan menurut siapa? Kebenaran menurut siapa? Masing-masing punya versinya. Berbesar hatilah untuk mencapai tujuan yang besar. Mengalah bukan berarti kalah.
  • Sportif : Akui kesalahan, wong namanya juga manusia. Anggap dia saudara sendiri. Saling mengingatkan dengan cintaaahh..
  • Pisah Baik-baik : Kalo memang tetap harus berpisah, hindari keributan. Mungkin dia bukan partner sampai tujuan, tapi partner Anda dalam perjalanan.

 

Angkatlah persaudaraan diatas uang. Jangan terbeli oleh uang dan membuat pembenaran nurani dalam kesalahan.

Berpartner tak harus sampai akhir, mungkin cukup sampai beberapa pulau ke depan, kemudian pisah dengan kenangan yang indah..

Let’s Grow Together.. with LoVe..

Yubi Online Seminar Episode-9: Kaya Dari Menulis

YOS-penulis

 

Alhamdulillah..

Yubi Online Seminar sudah memasuki episode ke-9. Artinya sudah 9 minggu ini kita belajar dari pebisnis, praktisi, dan trainer bisnis yang sudah teruji.

Dan setiap minggu pula saya bersama tim YukBisnis dan teman-teman komuniatas selalu mengevaluasi untuk menjadikan Yubi Online Seminar menjadi lebih baik lagi.

Saya pribadi selalu menonton ulang rekaman setiap episode, bukan hanya untuk belajar, namun juga untuk melihat dan mendengar apa yang tidak saya temukan saat seminar sedang berlangsung secara LIVE.

Dari masukan yang Anda dan penonton lain kirimkan melalui email [email protected] maupun melalui akun Twitter pribadi saya: @fikryfatullah, saya mendapatkan banyak sekali masukan berharga.

Salah satunya adalah dengan mengganti hashtag akan kita gunakan untuk Yubi Online Seminar. Setelah diskusi dengan tim dan melakukan voting kecil-kecilan, maka kami memutuskan mengganti hashtag Yubi Online Seminar dengan:

#Yubinar

Mulai dari episode-9, Anda dapat mengirimkan pertanyaan saat acara berlangsung dengan menggunakan hashtag diatas.

Dan kabar gembiranya lagi, #Yubinar kedatangan tamu spesial di episode ke-9 ini. Seorang penulis muda, saat berusia 19 tahun sudah menulis hampir 30 judul buku dan memberikannya penghasilan pasif hingga ratusan juta rupiah.

Anak muda tersebut adalah**Jefferly Heliantusonfri**, dan tema #Yubinar untuk episode-9 adalah:

Kaya Dari Menulis

Sesuai judulnya, kita akan membongkar bagaimana membangun karir sebagai penulis dan berhasil mendapatkan pemasukan yang tidak sedikit. Mungkin Anda pernah mendengar orang berkata: “kalau mau kaya jangan jadi penulis.”

Namun Jefferly berhasil membuktikan sebaliknya.

Untuk Anda yang tidak bercita-cita menjadi penulis pun, di era digital ini Anda akan dituntut untuk bisa menulis dengan baik karena setiap harinya Anda akan berkomunikasi melalui tulisan, baik itu via aplikasi pengirim pesan seperti BBM, Whatsapp, atau LINE, atau saat Anda mempromosikan bisnis Anda melalui Facebook dan Twitter.

Karenanya skill menulis sangat penting untuk Anda kuasai saat ini.

Seminar ini bisa Anda tonton darimana saja selama Anda terhubung dengan internet, dan seperti biasa: tetap GRATIS!

Silahkan daftarkan diri Anda dibawah ini:

 

Nama Panggilan:


Ketulusan Berbuah Kekayaan

Ketulusan Berbuah Kekayaan

Di suatu malam yang hujan lebat, di penghujung abad 19, ada seorang lelaki tua dan istrinya masuk ke sebuah lobi hotel kecil di Philadelphia untuk mendapat tempat bermalam. Terjadilah percakapan antara lelaki tua itu dengan resepsionis hotel bernama George C. Boldt.

Tamu : Anak muda, adakah kamar untuk kami bermalam?

George : Maaf Tuan, seperti tuan ketahui, ada 3 konvensi besar di kota sekecil Philadelphia ini. Semua hotel sudah penuh, begitu juga dengan hotel ini.

Kemudian George sejenak merenung, dia tak akan mengijinkan pasangan elegan tersebut menunggu di lobi hotel hingga esok atau mencari hotel lain di lebatnya hujan..

George : …tapi Tuan, saya tak tega membiarkan pasangan seperti Anda mencari hotel di lebatnya hujan pukul 1 dini hari. Maukah Tuan dan Nyonya menempati kamar saya? Mungkin tidak pantas untuk Tuan, namun cukup untuk istirahat dan saya akan segera bereskan.

Tamu : Baiklah…

Keesokan harinya saat mengantar pasangan tersebut menuju taxi, lelaki itu berkata, “George,suatu saat nanti, akan aku bangun sebuah hotel termegah di dunia dan kamu akan menjadi manajer pertama disana”.

Mereka bertiga tertawa..

George tak pernah menganggap serius perkataan tamu itu, bahkan dia sudah melupakannya. Karir George terus menanjak hingga menjadi manajer di hotel itu, karena kebiasaan produktif dan ketulusan bekerja yang ia lakukan.

2 tahun kemudian…

George mendapat sebuah surat berisi undangan dari ex-tamu tersebut dan tiket pulang pergi ke New York. Mobil penjemput George mengantarkannya ke sebuah kafe kecil di sudut Fifth Avenue and 34th Street, New York, untuk berjumpa dengan lelaki tua itu.

Setelah beramah-tamah, lelaki itu mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar pengetahuan George tentang bisnis perhotelan dan pelayanan yang istimewa.
Kemudian lelaki tersebut mengajak George keluar dari kafe dan menunjuk sebuah bangunan megah yang hampir jadi.

Tamu : George, lihatlah bangunan megah itu. Hotel itu aku bangunkan untukmu dan kamu akan menjadi manajer pertama disana.

George : Ahh Tuan, Anda pasti sedang bergurau…

Tamu : Saya jamin tidak.

Nama hotel itu adalah Waldorf Astoria, hotel termegah di dunia saat itu. Dan lelaki tua itu adalah Sir William Waldorf Astor, salah satu pewaris kerajaan Inggris. Karir George terus menanjak, hingga ia mampu membangun hotel dengan desain puri yang mewah. (search: Boldt Castle)

Apa yang dilakukan George malam itu bukanlah suatu kebetulan, tapi kebiasaan bekerja dengan hati, bukan sekedar karena gaji dan tidak hitung-hitungan. Bisa saja George menolak tamu malam itu dengan alasan “kamar penuh” dan dia akan kehilangan kesempatan berharga itu seumur hidupnya.

“Kita tak pernah tahu, kapan ‘malaikat’ akan lewat…
…namun jika kita berbuat yang terbaik setiap saatnya, maka tak kan terlewatkan ‘malaikat’…”

Tips Mengetahui Seminar Yang Benar-Benar Membawa Anda Ke Jalan Sukses

Tips

Image Source : learningmindsgroup.com

Anda tentu sudah banyak mendengar tentang cara maupun tips-tips meraih sukses dalam karir dan hidup dari berbagai sumber. Mungkin Anda pun sudah kenyang mendengar banyak tips-tips tersebut yang sayangnya begitu Anda praktekan, justru kesuksesan yang Anda harapkan tidak kunjung datang.

Mungkin hal itu terjadi karena cara dan tips yang Anda lakukan hanyalah berdasarkan teori semata yang tidak jelas buktinya, apakah berhasil atau tidak.

Hal ini bisa terjadi karena sang motivator atau pembicara dalam suatu pelatihan/seminar hanya sekedar menyampaikan trik yang menurut pandangan si pembicara “akan berhasil”. Padahal, mungkin saja si pembicara sendiri bahkan tidak pernah mempraktekannya dalam kehidupan nyata. Tentu saja hal ini membuat Anda sebagai peserta training/seminar yang sudah berharap besar bisa meraih sukses merasa dirugikan dengan kondisi ini.

Lalu trik apa yang bisa membuat Anda memperoleh cara meraih sukses dalam hidup dan karir yang TERBUKTI berhasil dan bisa DIPERTANGGUNG JAWABKAN? Di sini akan kami berikan penjelasannya.

Cara paling mudah untuk meraih sukses adalah dengan merevolusi cara berpikir Anda terlebih dahulu. Karena banyak masalah dan rasa khawatir itu justru datang dari pikiran yang selalu negatif.

Jika pikiran Anda sudah berhasil di revolusi keaarah positif, Anda akan lebih cermat dna teliti dalam menilai sesuatu. Di sinilah Anda akan mulai mampu menemukan tips meraih sukses hidup yang sebenarnya dan bukan hanya sekadar teori omong kosong , tapi tips yang benar-benar terbukti berhasil.

Carilah training atau seminar yang memang menampilkan tokoh-tokoh dan pembicara yang benar-benar tokoh sukses dan pernah memiliki pengalaman hidup yang inspiratif. Setelah itu lihatlah nama-nama para pembicaranya, hapalkan dan carilah informasinya di Internet melalui mesin pencarian Google.

Jika informasi dari tokoh yang Anda cari di Google mudah ditemukan dan tersedia secara jelas dari berbagai sumber, maka bisa disimpulan bahwa seminar dengan pembicara tersebut bermanfaat dan berisi “DAGING” , bukan “ANGIN”.

Ya Di zaman digital saat ini, masyarakat seharusnya jauh lebih mudah terhindar dari praktik penipuan ataupun insiden “membeli kucing dalam karung” saat mengikuti suatu acara seminar karena semua informasi yang Anda perlukan tersedia secara gratis di Internet.

Salah satu informasi acara seminar dengan pembicara bonafide yang telah meraih sukses baik berskala nasional maupun internasional, yaitu :

                  Volution Conference 2015
Tema : “Inspiring People, Impacting The World”

 

Tema ini diangkat karena masih banyak masyarakat Indonesia yang merasa sulit untuk mengalami terobosan dalam hidupnya. Padahal di sisi lain, ada beberapa tokoh yang berhasil mengubah kehidupannya dari kondisi yang sangat terpuruk hingga berhasil di bidang bisnis mereka masing-masing.

Dimana ?

Aula Yustinus  lt 15 – Unika Atma Jaya

Jl. Jendral Sudirman  No. 51, Jakarta

Kapan ?

Sabtu, 30 Mei 2015

Jam 09.00 – 18.00 WIB

Siapa Saja Pembicaranya ?

  1. Wempy Dyoto Koto (CEO Wardour and Oxford)
  2. Dwi Krismawan (The Most Inspiring Speaker)
  3. Yeheskiel Zebua (CEO Volution Group & Penulis buku Nasional Best Seller “Rocket Marketing”)
  4.   Bams (Artis & Pemilik “Vie for Living”)
  5. Denny Santoso (Pakar Digital Marketing)

Manfaat yang bisa Anda dapat dengan mengikuti acara ini adalah :

  • Mendapatkan inspirasi & langkah praktis agar terjadi perubahan ke arah yang positif di masyarakat
  • Memperoleh network yang bermanfaat bagi para pembicara dengan para peserta maupun dengan sesama pembicara
  • Sarana bagi banyak orang untuk memperoleh ilmu yang komprehensif dan aplikatif dengan harga terjangkau

Untuk Mendaftar, Klik Di Sini 

Semoga informasi dan tips yang kami berikan bermanfaat. Sekian dan Salam Sukses Untuk Kita Semua.

Mengubah Lokasi Sepi Menjadi Tempat Usaha yang Strategis

Tempat Usaha Yang Strategis

Beberapa tahun yang lalu, seorang ibu jendral menanyakan kepada saya, “Mas J, saya punya 3 outlet franchise mie, 2 ramai sejak buka, yang 1 sepi sejak buka. Apa ya masalahnya?”

Hal paling sulit menganalisa suatu permasalahan adalah minimnya informasi. Untung saja budaya di Astra dulu mengajarkan saya untuk ‘Go See’.. alias lihatlah di lapangan atau blusukan..

Usai perbincangan dengan beliau, saya langsung meluncur ke lokasi untuk meninjau.

 

Inilah yang saya lakukan:

  1. Mengambil gambar (foto) 20 meter dari arah kanan, kiri, dan 5 meter depan.
  2. Posisi pemotretan harus senyata mungkin. Jika target pasar adalah pengendara mobil, maka harus foto dari mobil, tempat duduk depan dan belakang.
  3. Arah pemotretan menuju outlet dan atau sign board, karena itulah spot untuk komunikasi dengan calon pelanggan.
  4. Posisikan diri Anda sebagai calon pelanggan dan rasakan proses menjadi pelanggan. Catat hambatan-hambatan yang ada.

 

Yang saya dapatkan:

  1. Dari arah kiri, sign board terhalang pohon, sehingga tak kelihatan.
  2. Dari arah kanan, sign board terlihat meskipun kecil. Masalahnya adalah saat saya survei jam 6 sore, kondisi jalan macet 2 arah, sehingga cukup sulit untuk memotong jalan (belok kanan).
  3. Jika saya masuk untuk mengisi bensin dari arah kiri, kemungkinan kecil saya akan melihat outlet mie tersebut, karena posisinya sebelah kiri atas dan mojok. Coba saja gerakkan kepala Anda ke kiri-atas-belakang, pasti sulit, Artinya secara fisiologis tak memungkinkan untuk dilihat.

Jelas sekali bahwa pemilihan lokasi outlet tersebut SALAH, bukan tempat usaha yang strategis. Tapi sangat konyol jika saya menyerah begitu saja & memberi solusi “PINDAH LOKASI”.

 

Celah…

  1. Trafik pengisi bahan bakar sangat ramai.
  2. Ada tembok besar yang kosong, bisa dipakai untuk mengecoh calon pelanggan.

 

Inilah saran solusi saya:

  1. Membuat spanduk besar menutup tembok depan, bertuliskan: “Coba Tengok BELAKANG ATAS, Ada Apa disana?”
  2. Membuat Spanduk JAWABAN di belakang atas, bertuliskan: “Ada CWIMIE XXX disini..!!”
  3. Membagikan voucher 10 ribu setiap pembelian bensin 100 ribu rupiah.

 

Tugas menarik trafik untuk mencoba, selesai. Selanjutnya terserah Anda..

5 Cara Mengendalikan Emosi yang Hanya diketahui oleh Orang Sukses

Cara Mengendalikan Emosi ala Orang Sukses

Bisa dikatakan kita (terutama saya sendiri) sering terjebak dalam kondisi emosi. Dan ketika kita dalam kondisi emosi baik kita baik dan buruk, kita harus mengambil keputusan.

Ada pepatah yang mengatakan:

Don’t promise when you’re happy,

Don’t reply when you’re angry,

and don’t decide when you’re sad.

Yang berarti kita jangan berbuat janji ketika kita bahagia. Jangan membalas pembicaraan ketika kita sedang marah. Dan jangan mengambil keputusan pada saat kita sedih.

Berikut ini ada 5 cara mengendalikan emosi yang hanya orang sukses tahu.

1. Bagaimana Cara Menjadi Lebih Optimis5 Cara Mengendalikan Emosi yang Hanya diketahui oleh Orang Sukses optimis 1
BERHARAP
sesuatu yang indah terjadi setiap hari.
PERLAKUKAN orang layaknya kamu ingin diperlakukan.
JANGAN menghabiskan tenaga untuk hal yang tidak bisa kita rubah.
KONSENTRASI pada pekerjaan sekarang, jangan hasil yang kamu cari.
ASUMSI orang lain bermaksud baik.
HINDARI orang-orang depresi dan percakapan negatif.
MAKAN sesuatu yang enak setiap hari.
MATIKAN televisi yang menyala.
MENERAPKAN rasa syukur.
INGAT bahwa yang terbaik itu belum tiba saatnya.

2. Bagaimana Cara Menghilangkan Stress5 Cara Mengendalikan Emosi yang Hanya diketahui oleh Orang Sukses stress 1
TUMBUHKAN
rasa bersabar.
FOKUS pada apa yang kita lakukan daripada hasilnya.
JIKA kamu bekerja terlalu keras, berundinglah untuk mendapatkan jam kerja yang sesuai.
POTONG jam “bahagia” kita, yang sekitar 40 jam seminggu.
TEMUKAN tempat kamu bekerja yang tenang dan jauh dari gangguan.
MATIKAN berita-berita yang dirancang untuk membuat kita tidak tenang.
BIARKAN dulu proyek yang tidak bisa kita lakukan dengan baik.
BERHENTI berdebat dengan orang bodoh dan orang asing di dunia maya.
ATURLAH pekerjaan kita secara berurutan daripada kita multitasking.

3. Bagaimana Cara Mengatasi Rasa Takut5 Cara Mengendalikan Emosi yang Hanya diketahui oleh Orang Sukses rasa takut 1
HADAPI
rasa takut di kepala kita.
BAYANGKAN kita berdamai dengan ketakutan untuk membuat mereka kurang menakutkan.
INGAT bahwa rasa takut itu adalah kebahagiaan yang sedang menyamar.
GUNAKAN rasa takut untuk menghasilkan energi untuk berkerja lebih baik.

4.Bagaimana Cara Menghadapi Penolakan5 Cara Mengendalikan Emosi yang Hanya diketahui oleh Orang Sukses penolakan 1
SADARI
bahwa penolakan itu hanyalah perbedaan pendapat.
MENGERTI bahwa penolakan itu sakit karena kita membiarkan penolakan menyakiti kita.
INGAT bahwa setiap penolakan membawa kita lebih dekat pada tujuan kita.
JAGALAH kesempatan-kesempatan yang ada untuk kita bisa berpindah lebih cepat.

5. Bagaimana Bangkit dari Kegagalan
5 Cara Mengendalikan Emosi yang Hanya diketahui oleh Orang Sukses Gagal 1
CIPTAKAN
tujuan yang memotivasi kita untuk mencapai sesuatu yang masuk akal.
SELALU tulis tujuan, letakkan di mana kita bisa melihatnya.
PUTUSKAN dengan mengatakan “Saya HARUS…” atau “Saya AKAN…” daripada “Saya mau coba…”
SEDERHANAKAN tujuan besar kita menjadi tujuan-tujuan kecil yang lebih mudah dicapai.
LIHAT apakah kita bergerak menuju atau menjauh dari tujuan kita.
TERIMALAH kemunduran karena mereka akan membuat rencana kita lebih baik.
INGAT satu-satunya kegagalan adalah gagal untuk mengambil tindakan.

Yap.. begitulah 5 cara mengendalikan emosi ala orang sukses. Di mana emosi di sini adalah kita merasa kurang optimis, kita sedang stress, kita dihadapi rasa takut, kita takut dengan penolakan, dan kita takut gagal.

Semoga kita bisa belajar mengendalikan emosi kita seperti orang-orang sukses.

Bagikan artikel ini untuk membantu teman kita yang susah mengendalikan emosi.

Kemasan Kecil atau Besar?

Kemasan Kecil atau Besar

Coba perhatikan, apa esensi produsen membuat kemasan dengan beberapa ukuran, dari kecil ke besar? Hanya masalah ukuran kemasan saja, produk Anda akan BOOM atau jadi DEATH stock di saluran distribusi Anda.

Untuk mengetahui jawaban yang benar, POSISIKAN diri Anda sebagi CALON KONSUMEN >> belum beli lho.. Seandainya Anda batuk, kemudian pergi ke mini market terdekat. Kemudian disana berjajar merek obat batuk yang (anggap saja) SEMUA ASING, mana yang Anda pilih? Apakah Anda akan memilih kemasan yang besar atau cenderung memilih kemasan yang kecil? Anggap juga desainnya sama-sama menarik.

CALON konsumen akan berfikir, “Kalo aku beli yang BESAR, risiko kalo gak cocok, buang banyak donk..”. Kalo kemasan kecil, gak cocok, tinggal buang. Apalagi cuma 1 kali pake, “Glek aja langsung..” >> pionir kemasan kecil.

Nah, kemasan kecil itulah disebut sebagai Kemasan Trial, juga Kemasan Penggoda untuk Switching Brand dari kompetitor.

Jika sudah membaca ebook Buka Langsung Laris, maka Anda akan nyambung dengan istilah: “… celah kompetitor untuk merebut pasar Anda…!”. Semakin kecil HAMBATAN seorang Calon Konsumen untuk mencoba produk Anda, Semakin BESAR “Nilai KONVERSI” produk Anda.

Adapun, setelah mereka mencoba dan cocok, barulah mereka akan mencari kemasan yang lebih BESAR >> untuk LOYAL CUSTOMER (repeat order). Meski juga, ada yang membeli kemasan kecil karena alasan ‘handy’ atau jarang pakainya (seperti obat).

Jadi, sebelum launching produk Anda, pikirkan lagi, “Apa CALON PELANGGAN yang masih AWAM, mau mencoba dengan kemasan dan harga segitu?”. Hanya dengan mengubah ukuran kemasan atau menambah kemasan kecil, maka akan membuat “aliran darah” bisnis Anda menjadi lebih lancar..

Jadi Kemasan Besar atau Kecil yang lebih cocok untuk Produk Anda?

Teknik Terapi 3 Posisi, Cara Meredakan Emosi

Teknik Terapi 3 Posisi Cara Meredakan Emosi

Mungkin Anda pernah ‘merasa’ tertipu, dikhianati, ditusuk dari belakang, atau menjadi korban oleh seseorang?

Coba bayangkan hal itu seolah terjadi lagi, kemudian seolah sosok ‘lawan’ Anda ada di depan Anda saat ini. Bagaimana perasaan Anda? Merasa jengkel? Marah? Luapkan kemarahan Anda (dalam hati).

Kata-kata apa yang ingin Anda ucapkan kepada ‘dia’ yang telah merugikan Anda? Jika Anda dalam ruangan kosong, silakan luapkan.

Jika Anda benar pernah mengalaminya dan masih merasa sakit ‘disini’, ada baiknya Anda lakukan apa yang saya arahkan. Karena apa yang saya bagikan ini adalah TERAPI 3 posisi untuk mengurangi rasa sakit hati Anda, salah satu cara meredakan emosi.

Sudah…?

Jika belum memungkinkan untuk praktik, boleh simak dahulu, nanti praktikkan. Lanjut yaa..

Terbaik adalah Anda menggunakan 2 kursi berhadapan. PERAGAKAN Anda sedang duduk di posisi A, seolah dia duduk di posisi B (depan Anda) saat ini.

Bayangkan dengan nyata saat Anda mengungkapkan uneg-uneg itu, dia seolah benar-benar sedang berhadapan dengan Anda. Setelah ‘puas’ meluapkan uneg-uneg Anda, tetaplah bayangkan seolah dia sedang duduk di kursi B (depan Anda)…

….perlahan berdiri dan langkahkan kaki Anda menuju posisi tempat duduk B, sambil tetap (seolah) menatap dia.

….hingga kemudian Anda pun terduduk di kursinya… Sekarang posisi Anda seolah dia yang sedang memandang Anda.

Bagaimana perasaan Anda berada di posisinya? Mungkin agak aneh, mungkin juga sama saja, atau bagaimana? Mulailah rasakan Anda sekarang berada di posisinya dan seolah sedang memandang Anda yang membenci dirinya..

Jika Anda saat ini berada di posisinya, kira-kira apa ‘alasan’ atau penjelasan dibalik perbuatannya? Mungkin dia mengatakan, “Aku tak berniat menipumu koq. Aku juga tertipu/terdesak..” atau apa lagi penjelasannya? Coba buat setidaknya 3 kemungkinan alasan dia melakukan itu kepada Anda, yang bermaksud baik ataupun terpaksa…

Bagaimana perasaan Anda? Tentu hal ini akan berasa jika Anda mempraktikkan sesuai kondisi yang saya arahkan.

Setelah Anda menemukan kemungkinan penjelasan dan (seolah) mengungkapkan sebagai dirinya, bagaimana perasaan Anda saat ini? Mulai lega? Lebih tenangkah? Atau apa…?

belum selesai…. tarik nafas dahulu.. tahan 2 hitungan, hembuskan..

Sekarang tengoklah ke sebelah kiri Anda, berdiri dan perlahan langkahkan kaki Anda menuju posisi C (pengamat).

Jika sudah… Saat ini (seolah) Anda sedang melihat diri Anda (A) dan dirinya (B). Apa komentar Anda sebagai pengamat tentang kejadian itu? Apa penilaian obyektif Anda tetang kejadian yang menimpa Anda, dari sudut pandang sebagai pengamat yang NETRAL?

Amati juga alasan yang diungkapkan oleh B, pahami juga secara obyektif. Apakah Anda menemukan kesalahan dari keduanya? Apakah Anda sebagai pengamat juga menemukan kebaikan dari kejadian itu? Apa yang Anda pelajari?

Coba pikirkan dan renungkan…

Setelah Anda mempraktikkannya secara keseluruhan.. Bagaimana perasaan Anda? Lebih baikkah?

Teknik ini mungkin belum menyelesaikan masalah, tapi setidaknya menjadi pereda derita Anda dan melatih otot kebijaksanaan.

Terbaik jika Anda bisa berjumpa dengannya dan meminta penjelasannya dalam kondisi hati yang tenang.

Teknik ini tak hanya berlaku untuk terapi, namun juga melatih obyektifitas dalam memandang suatu masalah yang terjadi.

Semoga kita menjadi lebih dewasa..

“Bukan masalah yang menjadi masalah, tapi respon kita dalam menghadapi masalah yang sering menimbulkan masalah yang baru.”

Kebenaran sering memiliki versi yang berbeda. Carilah ‘kebaikan’ dari perbedaan itu. Alasan bisa beribu, sebab hanya satu. Jujur pada diri sendiri adalah kunci menemukan sebab, bukan alasan..

 

Cara Meredakan Emosi dengan Terapi 3 Posisi.