Rahasia Formula Copywriting pada Headline

Copywriting adalah ilmu yang tidak mudah, apalagi copywriting online. Copywriting online adalah misteri karena penjual tak bertatap muka dengan pembeli. Biasanya hanya melalui website, landing page, email, chat.

Dengan begitu artinya kita tidak bisa melihat secara langsung respon dari pembeli, mimik wajah mereka. Bahkan intonasinya pun tidak bisa. Padahal yang dsebut dengan komunikasi tujuh persennya adalah kata-kata.

Copywriting hanya berpengaruh sebesar 7% dalam elemen komunikasi, hal terpenting saat menjual adalah saat kita bertatap muka dan mendengar konsumen secara langsung, karena intonasi berpengaruh sebesar 38%. Bahasa tubuh, mimik muka, gesture berperan sebesar 55%. Copywriting tidak mudah karena kita sebagai penjual harus bisa memperkirakan apa yang ada di dalam benak konsumen.

Contoh headline dengan copywriting yang menarik:

Bagaimana caranya menghasilkan 10 juta perbulan sambil Dasteran?

Turun 10 kg dalam 30 hari, tetap bisa makan donat. Mau?

Modal 300 ribu rupiah, bisa punya penghasilan 7jt per bulan.

Rahasia Menaikkan IQ Anda seperti Einstein.

Membuat Headline seperti ini sebenarnya ada formulanya. Jadi di mata kita bisa terajadi sesuatu yang transparan yang tadinya abu-abu menjadi berwarna.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat copywriting headline:

#Angle

Adalah sudut bidikan kata kunci. Beda produk, beda target, beda awareness, beda angle headlinenya..  Angle bisa berbagai macam cotohnya, dari target pasar, promo,  solusi + kemudahan,  problem, star.

#Kata Penekanan

Merangsang minat untuk mengetahui lebih atau membeli. Kata penekanan biasanya digunakan sebagai kata pembuka headline (tidak selalu).

Gratis

Diskon                Cara     

Cepat                  Lebih

Praktis                Dijamin

Pengumuman   Penting

Tantangan         Rahasia

Terbatas

#Kata Kunci

Adalah apa yang dipikirkan oleh mayoritas calon konsumen saat mencari produk Anda? Bisa problem, solusi + kemudahan, orang-orang tercinta (ayah, ibu, anak, kakak, adik), hambatan, tergantung dari sudut bidikan Anda.

#Psikologi Angka

Angka mempermudah konsumen untuk mengukur level problem/solusi. Angka terutama berguna untuk melipatgandakan solusi + kemudahan.

Rahasia Diet bagi Wanita

Rahasia Turun 10 Kg dalam 30 Hari.

Mana yag lebih menarik? Yang pertama atau yang kedua? Tentu saja yang kedua! Kenapa lebih menarik? Karena orang lebih bisa memvisualisasikan berat badannya turun 10kg. Contoh headline lainnya,

“Penghasilan Minimal 10 Juta per Bulan, Bermodal Laptop dan Modem.”

Jika dipikiran Anda terbesit, “Sepuluh juta mah masih sedikit,” saat membaca headline tersebut, berarti Anda bukan target pasarnya.

Angka (benefit) yang terlalu kecil membuat konsumen tidak tertarik. Jika angka terlalu besar, membuat orang tdak percaya atau sulit menginderakan. Menjual kepada mereka yang belum paham, berbeda dengan mereka yang sudah paham.

#Langkah_Pembuatan_Headline

  • Cari informasi produk Anda sebanyak mungkin. Apa spesifikasi produk Anda? Siapa target pasarnya? Kenapa orang-orang memerlukannya? Apa perbedaan dibanding produk lainnya? Apa kemudahan yang ditawarkan? Siapa saja penggunanya?
  • Pilih dan kumpulkan kata kunci dari informasi yang Anda dapatkan.
  • Buat beberapa alternatif headline dari angle yang berbeda-beda.
  • Uji dan ukur mana yang mendapatkan ‘respon’ terbanyak
  • Pilih yang menghasilkan respon terbanyak dan iklankan berbayar.
  • Arsipkan sebagai headline yang teruji untuk digunakan lagi kelak.

Formula Headline 1

Bagaimana Caranya [Solusi] + Durasi + Kemudahan

Contoh:

Bagaimana Cara Turun 10 Kg dalam 30 Hari. Tanpa Diet.

Formula Headline 2

[Angka] Alasan Kenapa + Impian

Contoh:

9 Alasan Kenapa Anda Harus Nikah Muda

Formula Headline 3

[Angka] Cara + Penekanan + [Impian]

Contoh:

5 Cara Membentuk Tubuh yang Ideal

Formula Headline 4

Apakah Anda Pernah + [Problem]

Contoh:

Apakah Anda Pernah Bangkrut?

Formula Headline 5

Penekanan + [Impian] + Kemudahan [Angka]

Contoh:

Rahasia Memiliki Istri Cantik dalam 7 Hari

Formula Headline 6

Promo + Target Pasar + Keterbatasan

Contoh:

Diskon Khusus Member Yukbisnis, Hanya 3 Hari

Formula Headline 7

Solusi + Angka + Kemudahan

Contoh:

Penghasilan 10 Juta per Hari, Dikerjakan di Rumah

Berbeda media, berbeda juga copywritingnya. Copywriting di Facebook, berbeda dengan copywriting di Twitter, begitu juga dengan media sosial lainnya.

Mau tahu lebih lengkap? TONTON VIDEONYA DI SINI >>>  RAHASIA FORMULA HEADLINE

6 Cara Memengaruhi Orang Lain yang Bisa Anda Gunakan dalam Bisnis Anda!

6 Cara Memengaruhi Orang Lain yang Bisa Anda Gunakan dalam Bisnis Anda!

Pernahkah Anda melihat diskon di sebuah mall dengan harga coret di papan besar? Begitu Anda mengambil barang yang didiskon tersebut, Anda kaget karena label harganya masih jauh di atas perkiraan Anda. Saat Anda bertanya kepada salah satu pegawai, ternyata harga yang tertera adalah harga sebelum diskon. Sesudah diskon hanya setengah dari harga yang tertera di label. Anda pun merasa barang tersebut menjadi murah karena sudah didiskon 50% sehingga Anda pun memutuskan untuk membelinya.

Sadar atau tidak, itu adalah teknik influence atau sebuah teknik yang dapat memengaruhi Anda. Sebenarnya, materi yang ada di dalam bukunya Robert B. Cialdini ini sering dijumpai di kehidupan Anda sehari-hari namun karena masuk ke alam bawah sadar, kita sering tidak menyadari hal ini.

Sebelum membahas 6 Prinsip Influence, ada materi pengantar yang tidak kalah pentingnya, yaitu mengenai beberapa penelitian yang dilakukan oleh Doktor Cialdini. Bahasa yang digunakan dalam artikel ini sengaja dibuat sederhana agar Anda mudah memahaminya.

Penelitian pertama mengenai ‘Fenomena Cheep Cheep’. Anak kalkun yang tidak bersuara ‘cheep-cheep’ dalam beberapa menit dia akan terinjak-injak oleh ibunya sendiri, bahkan sampai mati. Hal itu juga bisa terjadi dalam bisnis Anda.

Anda yakin produk Anda berkualitas bagus, namun siapa yang akan tahu jika Anda tidak menawarkannya dengan benar? Siapa yang akan membeli jika Anda tidak mempromosikan dan mengiklankan produk Anda? Maka dari itu Anda harus ‘cuap-cuap’ bahwa Anda memiliki produk yang bagus, beritahu kelebihan produk Anda sehingga sedikit demi sedikit orang akan mengetahui produk Anda dan membelinya.

Masih ada dua penelitian lainnya yang dilakukan oleh Cialdini namun tidak akan dibahas pada artikel ini. Selanjutnya mengenai teknik memengaruhi orang lain, Cialdini membaginya menjadi 6 prinsip:

1. Resiprokal / timbal balik

Mungkin Anda pernah mengalami saat Anda sedang duduk-duduk di tempat umum, kemudian Anda dihampiri oleh beberapa remaja yang menawarkan permen. Tapi ternyata remaja tersebut tidak bersungguh-sungguh berjualan permen, melainkan mencari sumbangan/donatur untuk yayasan yang mereka kelola. Bagaimana reaksi Anda? Apakah Anda setuju untuk ikut menyumbang atau Anda mengembalikan permen tersebut?

Cara yang sama pernah dilakukan di Organisasi Cacat Veteran Amerika. Mereka mencari sumbangan saja dengan mengharapkan donatur. Setelah itu mereka mencoba menggunakan permen untuk meminta sumbangan kepada para donatur. Apa yang terjadi? Ternyata saat mereka meminta sumbangan saja, tingkat orang yang menyumbang sebesar 18%. Tetapi saat mereka menggunakan permen, tingkat orang yang menyumbang naik menjadi 35%.

Cara ini menggunakan prinsip resiprokal atau timbal balik, yaitu:

“Kecenderungan enggan menolak terhadap seseorang yang pernah berperilaku baik terhadapnya.”

Resiprokal masuk ke dalam alam bawah sadar dan membuat kita enggan menolak.

2. Komitmen dan konsistensi

Apakah Anda berjualan secara online? Pernahkah Anda dijanjikan transfer oleh pembeli namun nyatanya pembeli tidak kunjung transfer dan malah menghilang begitu saja? Bisa jadi hal tersebut terjadi karena pembeli tidak merasa memiliki komitmen.

Percobaan yang dilakukan terhadap 20 orang oleh Cialdini mengenai hal ini menggunakan bantuan dua orang, yang satu berperan sebagai pemilik radio, dan yang satunya berperan sebagai pencuri. Pada percobaan pertama, si pemilik radio meninggalkan radionya begitu saja tanpa berpesan kepada orang di sekitarnya. Pada percobaan kedua, si pemilik radio meninggalkan radionya dengan berpesan kepada orang di dekatnya, “Bolehkah saya menitipkan radio saya?”

Hasilnya, pada percobaan pertama, 4 dari 20 orang mengejar pencuri. Percobaan kedua, 19 dari 20 orang mengejar pencurinya. Hal ini didasari oleh prinsip komitmen dan konsistensi:

“Kecenderungan konsisten terhadap komitmen yang pernah ia tuliskan atau ucapkan..”

Jadi, bisa diambil contoh ketika Anda memiliki usaha, buatlah kesepakatan atau tanda jadi sebagai komitmen terhadap bisnis yang Anda lakukan. Sehingga pelanggan tidak menghilang begitu saja tanpa kabar.

3. Pengakuan sosial/Social Proof

Pernah dengar soal promosi rumah makan yang menggratiskan 1000 piring pertama pada saat pembukaan gerainya? Atau beli 1 roti gratis 1? Cara tersebut digunakan untuk mendapatkan pengakuan sosial atau sosial proof. Saat Anda melihat keramaian atau antrian yang mengular, Anda pasti penasaran atau bahkan menengok hanya untuk sekadar melihat ada apa dibalik keramaian tersebut bukan?

Sesuai dengan prinsip influence social proof:

“Kecenderungan untuk mengikuti apa yang kebanyakan orang anggap baik.”

Selalu ingat, saat Anda tidak tahu mau makan apa dan minta direkomendasikan oleh seseorang. Besar kemungkinan yang direkomendasikan adalah tempat-tempat yang ramai. Padahal yang ramai belum tentu enak. Tapi yang enak, sudah pasti ramai.

4. Likeable

Saat Anda memasuki pusat perbelanjaan terkenal, kebanyakan staff yang bekerja berpenampilan menarik dan bertutur ramah kepada setiap pelanggan yang ada. Apakah itu hanya sekadar kebetulan? Selain mengikuti prosedur yang ada, menurut penelitian yang dilakukan oleh Kulka dan Kessler pada tahun 1979, ganti rugi pada kasus kecelakaan saat korbannya memiliki penampilan yang menarik rata-rata mendapatkan ganti rugi sebesar $10.051. Sedangkan jika korbannya berpenampilan tidak menarik, rata-rata hanya mendapatkan ganti rugi sebesar %5.263.

Prinsip influence Likeable adalah bagaimana caranya Anda menjadi seseorang yang bisa disukai. Karena prinsipnya adalah:

“Kecenderungan berkata ‘ya’ kepada orang yang disukai. Berpenampilan menarik dan bertutur kata baik.”

5. Otoritas

Jika saat ini Anda berprofesi sebagai sales atau marketing, Anda wajib menaikkan postur Anda untuk memperbesar faktor closing. Karena berdasarkan prinsip influence otoritas:

“Kecenderungan orang mematuhi kata-kata atau rekomendasi mereka yang dianggap lebih secara postur, ilmu, atau gelar.”

Itulah sebabnya mengapa mahasiswa mematuhi kata-kata dosen, karena dianggap lebih secara gelar dan ilmu. Itu juga sebabnya mengapa adik mematuhi kakaknya, karena dianggap lebih secara postur.

Jika Anda ingin memiliki otoritas, mulailah berpakaian dengan rapi. Contoh gaya berpakaian orang-orang sukses. Berbicaralah dengan orang-orang terkenal. Tapi jangan sekali-kali Anda mencoba untuk menduplikasi seseorang yang memiliki otoritas, karena postur Anda berbeda dengan mereka.

6. Kelangkaan

Pernahkah Anda mendengar/melihat kalimat promosi seperti ini?

“Telepon sekarang juga, hari Senin harga naik!”

“Harga berlaku hanya untuk 100 orang pertama.”

“Sisa 10 lagi!”

Biasanya, semakin langka sesuatu, maka semakin emosional permintaan.

Semakin langka sesuatu, semakin ‘emosional’ permintaan. Sesuai dengan prinsip influence kelangkaan:

“Keterdesakan membuat orang termotivasi untuk membeli. Ciptakan penawaran yang terbatas, baik waktu ataupun kuantitas.”

Teknik influence tanpa delivery yang sesuai janji akan menimbulkan kekecewaan. Jika Anda menjanjikan sesuatu, pastikan Anda bisa memenuhinya. Maka dari itu, berjanjilah sesuai dengan kemampuan Anda.

Untuk pembahasan lebih lengkap mengenai Teknik Influence, Anda bisa menontonnya di halaman ini >>> KLIK

Sebelum Memutuskan Berbisnis Tahun 2019, Anda Wajib Tahu Hal Ini!

Tidak hanya satu dua orang yang menunda terjun ke dalam dunia bisnis karena memikirkan strategi. Padahal jika baru pertama kali berbisnis, hal yang pertama kali harus dipikirkan adalah bagaimana membuat dapur ngepul, bagaimana caranya mendapatkan uang dengan menjual produk Anda. Bagi Anda yang baru pertama kali berbisnis, materi ini sangat cocok untuk Anda. Sembari Anda mencari ide bisnis di tahun 2019, tidak ada salahnya untuk membaca artikel yang bermanfaat dan membuka pikiran Anda.

Simply Selling intinya mempelajari ilmu penjualan sesederhana mungkin. Selling dan marketing adalah dua hal yang berbeda. Selling intinya closing, bagaimana caranya Anda harus menjual produk yang ada. Sedangkan marketing adalah sebuah strategi untuk membuat promosi dan mengenalkan produk Anda ke publik. Zaman sekarang, marketing tidak hanya dijalankan secara offline, tetapi juga online. Karena masih pemula dan belum memiliki banyak modal, banyak pengusaha yang memulai berjualan secara online, bisa jadi untuk menekan modal awal, Anda juga harus memikirkan bisnis online yang bakal ngetren di tahun 2019!

Tujuan dari selling adalah membuat calon pelanggan mau mencoba produk Anda, sedangkan tujuan pemasaran adalah memuaskan pelanggan dan menguntungkan perusahaan. Selling adalah bagian dari marketing.

Kebanyakan pemasaran yang ada di Universitas, hanya cocok untuk dijalankan di level perusahaan multinasional bukan UKM.  Di Universitas hal yang harusnya dipelajari oleh pengusaha justru dipisah-pisah seperti manajemen SDM, manajemen Pemasaran, Keuangan, Operasional. Padahal keempatnya penting untuk pengusaha. Begitu belajar pemasaran, pemasarannya cocok untuk perusahaan multinasional, jadi artinya? Anda dipersiapkan untuk jadi karyawan.

Jika Anda ingin memulai usaha, mulailah menjadi reseller suatu produk dulu. Belajarlah bagaimana caranya menjual. Setelah bisa menjual produk secara konsisten, kemudian pikirkan bagaimana caranya membuat produk Anda sendiri.

Promotion adalah tahap yang harus Anda lakukan setelah Anda menguasai ilmu selling. Promotion, artinya Anda melakukan sebuah kampanye untuk menjual produk Anda. Setelah promotion, ada yang disebut dengan Positioning.

Positioning adalah strategi untuk memenangkan persaingan. Positioning harus sesuai dengan kampanye yang dilakukan. Misalkan Anda menjual obat herbal, Anda melakukan kampanye seperti, “Obat ini bisa menyembuhkan radang dalam 5 menit!” Berarti obat Anda benar-benar harus berkhasiat dalam waktu 5 menit, jangan sampai sesuatu yang Anda janjikan tidak terbukti. Tujuan positioning adalah merumuskan strategi agar Anda memenangkan persaingan.

Sejauh ini Anda sudah mengetahui tentang Selling, Promotion dan Positioning. Selanjutnya adalah branding. Branding berarti Anda menaikkan value dari brand Anda. Ketika pelanggan sudah setia dengan satu brand, mereka tidak akan pindah meskipun competitor melakukan diskon besar-besaran. Mungkin banyak burger yang lebih enak dari McD, tapi adakah yang lebih laris dari McD? Tidak ada. Itu semua karena branding dari merek McD sendiri. Karena tujuan dari branding adalah membuat pelanggan Anda tetap loyal.

Bicara selling berarti tidak lepas dari formula harga. Jika kita membicarakan harga, berarti kita membicarakan harga yang dibayar dan benefit yang diharapkan. Pembelian terjadi karena biaya yang dikeluarkan lebih kecil atau sama dengan benefit yang dharapkan. Jika pelanggan sudah berekspektasi benefit tinggi tapi yang didapat kurang dari itu, maka pelanggan akan kecewa. Minimum adalah biaya yang dikeluarkan sama dengan benefit.

Selling bukan ilmu untuk menipu orang, Selling  adalah ilmu menyampaikan informasi sejelas-jelasnya kepada calon konsumen. Sebagai pengusaha, Anda harus mengetahui ada 3 tipe penjual:

1.Order Seeker, fokusnya hanya menjual barang, hubungan dengan cenderung jangka pendek, dan pelanggan harus membeli produknya. Dampaknya, pelanggan hanya beli satu kali, tidak ingin bertemu lagi dan hal yang disampaikan ke orang lain adalah, “Jangan dekat-dekat dia.”

2.Professional, fokusnya membangun relasi, selalu mencari waktu yang tepat untuk bertemu dengan pelanggan ataupun calon pelanggan, berhubungan dengan pelanggan jika diperlukan. Dampaknya, pelanggan akan membeli produk jika ditawari, hal yang disampaikan ke orang lain adalah, “Aku rekomen dia.”

3.Konsutan, fokusnya adalah membuat pelanggan puas, dicari-cari oleh pelanggan karena selalu mengutamakan solusi. Hubungan dengan pelanggan cenderung langgeng sudah seperti teman sendiri. Dampaknya pelanggan senang mencari-cari, senang ditemui dan akhirnya menyampaikan ke orang lain, “Aku percaya dia.”

Ingat kutipan dari Kerry L. Johnson, “83% Closing terjadi karena pembeli menyukai penjualnya.”

Jika ini adalah bisnis pertama Anda, Anda tidak perlu khawatir. Bahkan mungkin Anda sudah menemukan Ide Bisnis yang Ngetren di tahun 2019?

Simak video lengkap mengenai Simply Selling DI SINI!

Technician Manager Entrepreneur (TME)

Pernahkah Anda mendengar istilah ‘Teknisi Karatan’? Istilah ini diadaptasi dari frameworknya Michael E. Gerber dalam bukunya yang berjudul The E Myths. Para pakar mengatakan bahwa buku ini adalah ‘bible’nya entrepreneur. Adanya istilah ini bertujuan agar Anda tidak terjebak menjadi pengusaha yang terlalu lama berkutat dalam hal teknis atau disebut teknisi karatan. Dari mindset ini saja Anda bisa gagal dalam berbisnis ataupun sukses dalam berbisnis.

Survey dilakukan pada 1 juta UKM di US. Hasilnya, 40% bisnis jatuh di tahun kedua, 80% jatuh di tahun kelima, dan 96% jatuh di tahun kesepuluh. Hanya 4% yang mampu bertahan. Kenapa bisa seperti itu? Apa rahasianya? Bagaimana pola kegagalannya?

Dalam dunia entrepreneur, ada yang disebut dengan teknisi. Teknisi bertugas untuk mengerjakan hal-hal yang bersifat teknis, dan teknisi bekerja di masa sekarang. Misalnya, ada seorang pengusaha restoran memulai bisnis dari kemampuan memasaknya atau jika Anda ahli mengoprek mesin motor dan Anda membuka bengkel, berarti Anda adalah teknisi bengkel.

Teknisi juga berarti Anda masih mengerjakan semuanya sendiri, dan proses berjalannya bisnis masih bergantung pada kemampuan Anda. Salah satu contoh kesombongan orang yang mengerti hal teknis adalah sering mengatakan, ‘Kalau tidak ada saya, bisnis ini tidak jalan.’

Ada juga manajer. Seorang manajer, bekerja di masa lalu. Biasanya, pekerjaan seorang manajer adalah mengobrak-abrik data-data yang ada sebelumnya. Menemukan kesalahan dalam proses, mempertanyakan pengeluaran yang tidak sesuai, dan lain lain.

Lain dengan seorang entrepreneur yang bekerja di masa depan. Seorang pengusaha seharusnya sudah memiliki kemampuan untuk membaca masa depan dan mempertajam visinya. Pengusaha biasanya melakukan hal-hal seperti mengikuti pameran, training untuk membuka wawasan baru, jalan-jalan untuk membuka networking, membuka hubungan dengan para stakeholder dan sebagainya.

Saat pengusaha sudah memiliki banyak manajer. Pengusaha akan sedikit melangkah mundur dan membiarkan manajer-manajernya bekerja. Masalah-masalah yang ada diselesaikan oleh teknisi dan dipantau oleh manajer. Tugas pengusaha hanya tinggal mengarahkan.

Jika kita ingin membangun usaha, apakah kita harus menguasai semuanya? Tentu saja tidak. Jika Anda ingin membuka rumah makan, Anda tidak harus menjadi koki, juga tidak harus pintar memasak. Jangan sampai Anda membuang-buang waktu dengan mengikuti kursus memasak selama bertahun-tahun dan baru membuka rumah makan di tahun kesepuluh! Dari segi waktu dan biaya, sudah pasti Anda harus membayar tinggi. Solusinya, berkolaborasilah dengan orang yang memiliki pengalaman memasak lebih dari 10 tahun.

Jika Anda ingin menjadi entrepreneur, jangan terbiasa menepuk dada, ‘Kalau gak ada saya, bisnis ini gak jalan..” belajarlah menepuk bahu, ‘Kalau nggak ada kamu, bisnis ini nggak jalan.. ‘

 

Entrepreneur berkata, ‘Kamu lebih tahu bagaimana harus jalan.’

 

Untuk materi bisnis lainnya, bisa Anda pelajadi DI SINI

Kondisi Sekarang – Kondisi Diinginkan (KSKD)

Kondisi Sekarang – Kondisi Diinginkan (KSKD)— Jika Anda diminta untuk membayangkan diri Anda 2 sampai 3 tahun lagi, apa yang ingin Anda capai? Apa yang menjadi tujuan Anda? Selain itu, Anda juga harus memikirkan kondisi Anda saat ini, sebagai bahan perbandingan terhadap kondisi di masa depan.

KSKD berfungsi untuk memetakan kondisi kita saat ini, dan bagaimana kondisi kita yang kita inginkan di masa depan. Untuk mencapai kondisi yang kita inginkan di masa depan, kita harus menuliskan juga cara apa saja yang bisa digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Misalnya, kondisi Anda saat ini adalah pengusaha pemula yang baru saja memulai bisnis. Anda menuliskan 2 – 3 tahun lagi Anda sudah jadi pengusaha sukses yang memiliki omzet minimal 100 juta/bulan. Maka Anda juga harus memikirkan hal apa saja yang bisa Anda lakukan untuk mencapai tujuan Anda.  Anda bisa memulai dari mencari mentor bisnis yang tepat, banyak membaca buku tentang entrepreneurship, mengikuti training atau seminar, dan sebagainya.

Faktor keberhasilan dalam KSKD biasanya meliputi 3 hal:

  1. Faktor Bumi

Faktor bumi yang dimaksud di sini adalah fakor keilmuan. Jika kita ingin menjadi pengusaha sukses, maka pelajarilah apa yang diketahui oleh para pengusaha sukses seperti manajemen bisnis, keuangan, leadership dan lain-lain.

  1. Faktor Manusia

Faktor manusia tentunya tidak luput dari attitude atau sikap. Meskipun seseorang mempunyai skill yang mumpuni, tapi ketika tidak memiliki attitude yang bagus, maka skillnya akan terasa sia-sia. Faktor keberhasilan manusia hanya dipengaruhi skill sebanyak 20%, sisanya ditentukan oleh attitude.

  1. Faktor Langit

Anda mungkin menginginkan kesuksesan, omzet besar, karyawan yang baik dan loyal. Tapi, ketika itu semua ada di tangan Allah, yang bisa kita lakukan hanya mencoba untuk memantaskan diri dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Jika Anda sudah mengetahui apa yang Anda inginkan di masa yang akan datang, maka ada baiknya jika Anda mulai menuliskan apa saja yang harus Anda lakukan, agar keinginan Anda bisa terwujud.

Untuk mempelajari materi bisnis lainnya, KLIK DI SINI

 

Kenali Bisnis Anda, Pahami 5 Tangga Bisnis Ini!

lima tangga bisnis

 

Kenali Bisnis Anda, Pahami 5 Tangga Bisnis Ini — Memulai bisnis itu sulit jika tidak ada aksi. Belum mulai saja, sudah banyak yang dipikirkan. Bagaimana caranya menyewa toko, merekrut karyawan, menggaji mereka, membuat PT/CV, membuat laporan keuangan.

Memikirkannya saja kepala sudah mau meledak rasanya. Tapi, mengapa harus repot memikirkan itu? Apa Anda benar-benar sudah di tahap yang membutuhkan itu semua? Apakah penting Anda membuat laporan keuangan lengkap di saat Anda baru memulai bisnis? Sebaiknya, kenali bisnis Anda agar Anda tahu langkah apa yang harus Anda ambil untuk mengembangkan bisnis Anda.

Jika Anda ingin mengetahui step by step dalam mengembangkan bisnis, setidaknya Anda harus memahami 5 Tangga Bisnis Ini:

1) Starting (Memulai Usaha)

Tangga pertama adalah Starting. Di tahap ini Anda harus memperkuat mindset Anda sebagai entrepreneur. Anda bisa bergaul dengan teman Anda sesama entrepreneur atau memperbanyak baca buku tentang kewirausahaan. Selain mindset Anda, Anda juga harus melatih skill negosiasi dan skill untuk menjual produk. Setelah itu Anda bisa mulai membungkus produk Anda dengan packaging dengan desain kekinian dengan merek Anda yang terpampang jelas, kemudian Anda bisa menguji pasar apakah produk Anda cukup “ngangenin” atau tidak.

Produk yang masuk ke pasar sudah tentu harus diiringi dengan promosi dan distribusi yang baik, jangan lupa untuk menerapkan strategi harga yang sesuai dan membuat marketing yang viral.

Jika Anda sudah melakukan hal-hal tersebut, baru kemudian Anda bisa mulai untuk menata keuangan perusahaan Anda dan memikirkan untuk membuat badan hukum dan perijinan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Permasalahan yang biasanya ada di tangga Starting adalah “malu/gengsi”. Terkadang Anda gengsi untuk menjual produk Anda secara langsung, gengsi untuk menanyakan kejelasan order dari pelanggan yang sejak tadi sudah bertanya-tanya tentang produk Anda.

 

2) Profiting (Memaksimalkan Profit)

Di tangga selanjutnya, Anda sudah harus memikirkan bagaimana caranya memaksimalkan profit. Salah satunya bisa dengan cara re-profiling. Re-profiling adalah cara yang dilakukan untuk mengurai genetika kesuksesan Anda. Apa maksudnya? Selama di tahap Starting, tentunya Anda sudah memiliki data-data pelanggan. Data tersebut bisa Anda pelajari misalnya saja mayoritas pelanggan Anda usianya berapa? Berapa uang yang biasanya dihabiskan untuk bertransaksi di toko Anda? Dari uraian tersebut Anda bisa membuat strategi yang cocok untuk menargetkan orang-orang yang mirip dengan pelanggan Anda. Re-profiling hanya bisa dilakukan untuk bisnis yang sudah terbukti berhasil.

Semakin berjalan lancar bisnis Anda tentunya seiring dengan keinginan untuk menambah produk, atau bahkan menambah cabang. Untuk itu Anda perlu memikirkan alternatif permodalan yang sekiranya dapat membantu Anda untuk mengembangkan usaha Anda. Jangan lupa, bisnis yang semakin besar tentunya membutuhkan bantuan berupa tambahan orang yang akan bekerja untuk Anda. Anda juga harus belajar bagaimana tentang merekrut dan memberikan pelatihan untuk karyawan Anda dan membangun tim Anda. Dari sini, Anda akan mulai memikirkan administrasi sederhana untuk kepentingan perusahaan Anda.

Permasalahan yang ada pada tangga kedua biasanya ada pada perekrutan karyawan dan bagaimana untuk menjaga keutuhan tim Anda. Cara termudah adalah dengan memperlakukan karyawan Anda sebagai “manusia”, atau lebih tepatnya “memanusiakan manusia”. Jika Anda memiliki waktu luang, Anda bisa mengajak tim Anda untuk sekadar makan malam bersama atau berolahraga bersama sambil membicarakan kebijakan-kebijakan perusahaan.

Bagaimana caranya untuk melatih karyawan dengan baik? Pelan-pelan saja, tidak usah terburu-buru. Misalnya untuk suatu posisi, karyawan Anda harus mengerjakan 10 pekerjaan. Tapi, Anda bisa mengajarinya dengan 2 pekerjaan terlebih dahulu, kemudian ditambah lagi hingga karyawan Anda menguasai seluruh pekerjaan yang sejak awal memang menjadi job desknya.

 

3) Systemizing (Mendokumentasikan)

Apa visi misi bisnis Anda? Mungkin Anda akan kebingungan jika pertanyaan tersebut ditanyakan saat Anda baru di tahap Starting. Sudah pusing memutar otak agar cashflow lancar dan produk laris, eh malah ditanyakan visi misi. Pasti tidak ada jawabannya.

Beda lagi ketika Anda sudah melewati tangga pertama dan kedua, maka di tangga ketiga ini sudah waktunya untuk memikirkan soal visi misi perusahaan Anda, struktur organisasi di dalam bisnis Anda, dasar-dasar pembuatan SOP, pembuatan KPI, Sistemasi, bagaimana untuk merampingkan proses, dan yang terpenting adalah bagaimana caranya untuk memimpin tim Anda dengan baik.

 

4) Multiplying (Menduplikasi Kesuksesan)

Sudah tiga tangga dilewati, sekarang Anda sudah berada di tangga keempat yaitu Multiplying. Pada tahap ini Anda mulai mempelajari etika-etika bisnis, bagaimana mendistribusikan produk Anda lebih banyak lagi, mempelajari teknologi terbaru, juga mempelajari jebakan-jebakan hukum yang mungkin Anda hadapi di masa depan.

Di tahap ini Anda sudah bisa memikirkan bagaimana memulai kerjasama yang legal dan memiliki payung hukum yang jelas. Misalnya saja, Anda memiliki brand yang sudah terkenal dan Anda membuka kerjasama untuk membuka cabang baru. Maka segalanya akan diatur dengan sejelas-jelasnya sehingga tidak akan ada perbedaan antar cabang karena semuanya sudah diatur dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan Anda.

 

5) Investing (Melipatgandakan Manfaat)

Jika pada saat memulai bisnis Anda harus memiliki mindset entrepreneur, maka pada tangga ke lima ini Anda harus belajar lagi dan mulai memiliki mindset investor. Anda harus tahu ke mana Anda akan menggunakan uang yang Anda dapatkan dari bisnis agar uang tersebut tidak sia-sia. Karena perusahaan yang Anda bangun bertahun-tahun bisa hancur dalam sehari jika Anda tidak bijak dalam menggunakan uang Anda. Di tahap ini Anda akan mengetahui berapa valuasi bisnis Anda dan ekspansi bisnis apa yang akan Anda pilih.

Anda harus memiliki setidaknya 3 pos investasi, contohnya: Emas, properti, atau reksadana. Bisa juga Anda menggunakan uang Anda untuk membiayai bisnis-bisnis baru yang terlihat potensial di masa mendatang.

Tidak ada salahnya jika Anda menyisihkan uang Anda untuk membantu sesama melalui zakat, wakaf, atau pembangunan-pembangunan sekolah/masjid.

 

Tidak ada patokan waktu berapa lama untuk ada di suatu tangga menuju ke tangga berikutnya. Semua tergantung dengan bisnis yang Anda jalani. Sederhananya, Anda bisa mengukur di tangga mana bisnis Anda saat ini, dan Anda bisa segera melakukan hal yang belum Anda lakukan di tahap tersebut. Jika merasa semuanya sudah terpenuhi, Anda bisa melangkah ke tangga berikutnya.

Sejatinya 5 Tangga Bisnis Ini sangat bermanfaat sebagai panduan bagi pengusaha yang baru saja mulai ataupun sudah menjalani bisnisnya. Selain itu 5 Tangga Bisnis juga berguna sebagai kurikulum pengajaran kewirausahaan. Jadi, bisnis Anda sudah di tangga ke berapa?

Untuk mempelajari materi-materi bisnis, Anda bisa mengunjungi link ini >>> KLIK DI SINI

Riko Sasongko di Kopdar Akbar Yukbisnis 2018

Kopdar Akbar Yukbisnis 2018

Riko Sasongko, pemilik Java Honey, di Kopdar Akbar Yukbisnis 2018

Riko adalah salah satu pengusaha yang memiliki prinsip “Jangan sampai ada stok barang yang tersisa di gudang” di dalam bisnisnya.

Riko mengungkapkan bahwa ia sering bertemu dengan pengusaha yang takut untuk memasuki cluster produksi karena takut barangnya hanya akan menumpuk di gudang.

Menurutnya, dengan implementasi 5 Ways dan social traffic yang tepat (Facebook Ads), maka tidak akan ada stok barang yang tersisa.

Ingin tahu bagaimana Riko menggunakan Facebook Ads hingga stok barang di gudangnya selalu habis?

Yuk, belajar bersama pengusaha-pengusaha lainnya di Kopdar Akbar Yukbisnis 2018.

Belum daftar?

DAFTAR DI SINI

 

Gazan Azka, pemilik Zanana Chips, di Kopdar Akbar Yukbisnis 2018

Kopdar AKbar Yukbisnis 2018

GAZAN AZKA DI KOPDAR AKBAR YUKBISNIS 2018– Siapa yang tidak tahu Zanana?

Produk keripik pisang itu dimulai dari kemasan plastik biasa yang sama sekali tidak menarik untuk dilirik. Zanana mulai dipasarkan melalui akun Instagramnya, @zananachips. Perlahan-lahan, Zanana terus menunjukkan eksistensinya di pasar makanan ringan.

Dulu, Anda harus terlebih dahulu menghubungi reseller di kota Anda untuk mendapatkan produk Zanana. Tapi, sekarang bahkan Anda bisa menemukan Zanana di rak minimarket terdekat dari tempat Anda. Pola kesuksesan Zanana bisa Anda lihat pada sistem distribusi yang diaplikasikan oleh pemiliknya, Gazan Azka.

Produknya yang berhasil memasuki gerai minimarket itu tidak lantas membuat Gazan tinggi hati. Dia masih memikirkan bagaimana caranya para pengusaha lokal yang berbisnis dalam bidang yang sama, tidak kesulitan untuk mendistribusikan produknya. Gazan ingin distribusi kerakyatan tidak hanya diaplikasikan oleh Zanana, tapi bisa dirasakan oleh para pengusaha lainnya dengan membuat Konspirasi Snack.

Ingin tahu lebih dalam mengenai sistem distribusi kerakyatan dari Gazan?

Gazan akan membahasnya di Kopdar Akbar Yukbisnis 2018.

Anda belum daftar? Seat terbatas!

DAFTAR DI SINI

Reza Galih, Pemilik Sheika Hijab, di Kopdar Akbar Yukbisnis 2018

Kopdar Akbar Yukbisnis 2018

REZA GALIH DI KOPDAR AKBAR YUKBISNIS 2018 – Anda pebisnis fashion muslim?

Sudah tahu Sheika Hijab?

Sheika hijab adalah brand hijab dan pakaian muslim yang berdiri sejak 2014 dan sudah berhasil mencatatkan omzet ratusan juta per bulannya.

Kesuksesan Sheika tidak lepas dari tangan dingin Reza Galih. Pengusaha yang sempat merasakan pahitnya kebangkrutan dalam bisnis peternakan, kembali bangkit dan memulai usahanya lagi dengan membuat brand hijab. Dengan membenahi sistem distribusinya, ternyata Reza bisa membuat Sheika berkembang lebih cepat.

Jika Anda meyakini bahwa produk Anda punya kualitas yang baik untuk bersaing di pasar, mulailah membenahi sistem distribusi. Tanpa sistem distribusi yang baik, hanya Anda yang akan tahu bahwa Anda memiliki produk yang berkualitas, karena produk Anda tidak akan sampai ke tangan pelanggan.

Reza akan membedah bagaimana dia mengelola sistem distribusi di Sheika Hijab hanya di Kopdar Akbar Yukbisnis 2018.

Ingin tahu bagaimana cara Reza mengelola sistem distribusinya?

Segera daftar Kopdar Akbar Yukbisnis 2018, seat terbatas!

 

Cara daftarnya?

KLIK DI SINI

 

Membangun Kluster Produksi dengan Modal 20 Juta, Mungkinkah?

Kopdar Akbar Yukbisnis 2018

Bagi Anda yang sudah terjun ke dunia wirausaha, mungkin sudah sedikit lebih memahami mengenai produksi dan pemasaran. Tapi, bagi pengusaha yang belum memiliki jam terbang yang tinggi kadang masih memiliki kesulitan dalam hal ini.

Mana yang lebih penting? Produksi dulu atau pemasaran?

Tentu saja keduanya sama-sama penting, akan lebih baik lagi jika bisa menyeimbangkan antara produksi dengan pemasaran.

Jika pemasaran sudah lebih dulu berjalan dengan lancar, kebingungan yang akan muncul selanjutnya adalah bagaimana untuk memenuhi permintaan yang ada. Jika terus memproduksi di tempat lain, konsekuensinya adalah kualitas yang tidak bisa kontrol dan juga waktu produksi yang bisa molor sewaktu-waktu. Berbeda jika memang memiliki kluster produksi sendiri.

Tapi, bukannya membangun kluster produksi itu membutuhkan biaya yang besar ya?

Sebenarnya, kluster produksi bisa dibangun dengan modal 20 juta rupiah. Akibat ketidaktahuan itulah banyak pengusaha yang berpikir bahwa kita harus memiliki modal yang sangat besar dulu untuk bisa memproduksi produk sendiri.

Ingin tahu bagaimana Anda bisa membangun kluster produksi dengan modal 20 juta rupiah? Ingin tahu juga bagaimana menyeimbangkan lini pemasaran dan produksi?

Arief Gampang Utomo, owner Respiro, akan membahasnya di Kopdar Akbar Yukbisnis 2018.

Anda belum daftar?

DAFTAR DI SINI SEKARANG JUGA

 

 

Diana Anggraini, Pemilik Envygreen.co.id, di Kopdar Akbar Yukbisnis 2018

Kopdar Akbar Yukbisnis 2018

BELAJAR MIGRASI TRANSAKSI DARI OFFLINE KE ONLINE BERSAMA DIANA ANGGRAINI DI KOPDAR AKBAR YUKBISNIS 2018 — Apakah Anda pebisnis online? Atau semi online? atau mungkin Anda pebisnis offline?

Bagi Anda yang masih bertanya-tanya apa itu bisnis semi online. Sebenarnya, jika Anda masih berjualan di media sosial seperti Instagram, bisnis Anda masih tergolong semi-online. Mengapa? Karena Anda masih harus membalas satu per satu pertanyaan dari konsumen Anda sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk membeli.

Bayangkan jika transaksi bisnis Anda mencapai ratusan order per harinya, apa Anda akan sanggup membalas chat satu per satu dengan cepat? Berapa banyak admin tambahan yang Anda butuhkan hanya untuk membalas chat?

Berbeda dengan bisnis online yang memang sudah berjalan sendiri, bahkan ketika Anda tidur, orderan tetap bisa masuk tanpa Anda harus membalas chat. Jika bisnis Anda sudah full online, maka yang harus Anda lakukan hanya mengecek orderan yang ada dan mengemas paket untuk dikirim!

Bagaimana dengan pebisnis offline? Produk wajib ada bentuk fisiknya sehingga konsumen Anda bisa melihatnya secara langsung. Anda harus menjelaskan kelebihan produk Anda dan menggunakan teknik lainnya agar terjadi ‘closing’. Sudah terbayang betapa lelahnya bisnis yang belum full online?

Diana Anggraeni, owner Envygreen.co.id, juga pernah merasakan kesulitan yang sama ketika bisnisnya belum full online. Oleh sebab itu, Diana memutuskan untuk perlahan-lahan memindahkan transaksi ke toko onlinenya.

Apa langkahnya langsung sukses? Tentu saja tidak, karena banyak hambatan-hambatan kecil yang membuat konsumennya ragu untuk bertransaksi via website (toko online) miliknya.

Hebatnya, Diana bisa mengatasi hal tersebut. Diana menyebutkan bahwa sekarang dia bisa menerima transaksi online sekitar 70%, hanya 30% yang masih bertransaksi semi online. Hal tu juga berarti bahwa Diana bisa melakukan efisiensi di dalam timnya dengan tidak menambah karyawan untuk menjadi admin.

Ingin tau rahasia sukses Diana?

Diana akan mengungkap bagaimana caranya migrasi transaksi dari offline ke toko online di Kopdar Akbar Yukbisnis 2018. Anda sudah daftar?

Masih ada kesempatan untuk daftar dan belajar bersama ratusan pengusaha lainnya yang hadir di Kopdar Akbar Yukbisnis 2018.

 

Cara daftarnya?

 

KLIK DI SINI 

Rosie Rahmadi, Pemilik Gadiza, di Kopdar Akbar Yukbisnis 2018

Kopdar Akbar Yukbisnis 2018

BELAJAR MANAJEMEN BRAND BERSAMA ROSIE RAHMADI

Anda sudah punya produk tapi belum punya brand?

Atau sudah punya brand namun belum paham bagaimana mengelolanya?

Mengelola brand tentunya bukan hal yang mudah dilakukan.

Setiap brand harus memiliki ciri khas tersendiri sehingga akan ada sesuatu yang melekat dan terus diingat dalam benak konsumen.

Rosie Rahmadi akan berbagi cara untuk mengelola brand.

Bukan hanya sebuah brand saja, melainkan bagaimana mengelola beberapa brand.

 

Bagi Anda yang ingin belajar dari Rosie Rahmadi, segera daftarkan diri Anda di Kopdar Akbar Yukbisnis 2018.

 

Caranya?

 

DAFTAR DI SINI

 

 

‘Starter Pack’ Pebisnis Online, Punya Anda Sudah Lengkap?

Starter Pack adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan satu set hal-hal yang dibutuhkan saat melakukan suatu aktivitas atau untuk pergi ke suatu tempat. Sebagai seorang pebisnis online, sudah sewajarnya memiliki hal-hal berikut ini di kesehariannya:

Baca juga Order Banyak = Omzet Meledak?

1. Ponsel

Di zaman modern ini, setiap orang sulit dipisahkan dengan ponsel. Hampir setiap beberapa jam sekali pasti mengecek ponselnya. Apalagi pebisnis online. Semua aktivitas mulai dari mengecek orderan sampai melayani pelanggan pun setiap harinya tidak lepas dari ponsel.  jangan sampai ponsel Anda tertinggal ya!

 

2. Laptop

gambar laptop

Meskipun ponsel penting, ada juga yang tak kalah pentingnya yaitu laptop. Laptop untuk pebisnis online biasanya digunakan untuk upload produk karena lebih fleksibel dibandingkan dengan upload produk di ponsel. Selain itu mengecek laporan keuangan harian, atau bulanan juga lebih enak menggunakan laptop, sekaligus bisa membuat presentasi untuk rapat.

 

Baca juga Ingin Berkontribusi untuk Indonesia? Lakukan Hal Ini!

 

3. Buku Catatan 


Fitur untuk mencatat memang sudah tersedia baik di laptop maupun di ponsel. Tapi, terkadang semuanya masih harus dituliskan di buku berupa corat-coret, apalagi ide yang suka terlintas tiba-tiba. Mencoret di atas kertas kadang lebih menyenangkan dan lebih diingat dibanding mencatat sesuatu di ponsel.

4. Koneksi Internet

Disebut sebagai bisnis online, sudah pasti kegiatan yang dilakukan hampir seluruhnya terjadi di dunia maya. Oleh sebab itu, koneksi internet tidak boleh terputus. Mulai dari kuota data yang digunakan di ponsel, atau menggunakan mobile wifi yang digunakan ke mana saja. Tapi jika lebih banyak waktu dihabiskan di rumah, akan lebih hemat kalau berlangganan internet di ISP ya. Pokoknya, nggak ada internet nggak ada bisnis!

 

Baca juga Ternyata 2 Hal Sepele Ini Bikin Anda Gagal Closing!

 

5. Media Sosial

 

Setiap media sosial memiliki perbedaan cara penggunaan dan interaksi. Twitter bisa untuk berinteraksi secara real time dengan followers juga sebagai mini blog. Facebook bisa digunakan untuk mengumpukan saran dari para followers, memposting sesuatu yang berkaitan dengan produk, juga untuk posting video yang berdurasi panjang. Lain halnya dengan Instagram yang lebih menekankan ‘visual’, Instagram berfungsi sebagai galeri online yang berisi konten kreatif dari sebuah brand. Jika Anda memanfaatkan feed Instagram dengan baik, tentunya Anda juga bisa menarik minat followers Anda.

 

6. Media Komunikasi

 

Banyaknya jenis media komunikasi yang bisa digunakan, akhirnya harus membuat pebisnis online memilih platform terbaik untuk chat. Ada email, LINE, Whatsapp, BBM, Telegram, online chat seperti Tawk.to dan Zendesk. Anda pilih yang mana?

 

Baca juga Maaf, Tapi Inilah Faktanya Jualan di Sosial Media

 

7. Website atau Toko Online

Nah, jika Anda serius menjadi pebisnis online. Sudah pasti Anda sadar akan pentingnya memiliki sebuah website. Anda bisa menyimpan Facebook pixel di website Anda dan menargetkan calon konsumen yang mengunjungi website agar menjadi pelanggan Anda. Selain itu Anda juga tidak perlu repot membalas chat konsumen satu per satu dan menjelaskan detail produk, karena semuanya sudah tertera dengan jelas di website.

Apakah Anda sudah memiliki semuanya? Coba tengok poin ketujuh, pebisnis online yang tidak punya website sama saja seperti pemilik bisnis yang mengikuti setiap bazaar namun tidak pernah punya toko sendiri.

Takut punya website karena biaya pembuatannya mahal? Jangan khawatir! Bikin website di Yukbisnis.com hanya 100 ribu per bulan!

Kalau masih ragu, bisa dicoba dulu versi gratisnya. Biayanya nol rupiah!

 

KLIK DI SINI >>> BUAT WEBSITE Rp 100 ribu

Fashionpreneurs, Ini Tips Mendapatkan Foto Produk Terbaik dari Rosie Gadiza!

Fashionpreneur, ini tips mendapatkan foto produk terbaik dari Rosie Gadiza!–Beberapa waktu lalu, kami diberi kesempatan untuk melakukan wawancara dengan Mbak Rosie Rahmadi, owner dari Gadiza.co.id untuk membicarakan tentang tips mengambil foto produk terbaik. Bagi yang belum mengenal sosok beliau, bisa langsung cek di website Gadiza ya.

Menurut Mbak Rosie, untuk mendapatkan foto produk terbaik, ada 4 hal yang harus diperhatikan:

  1. Menentukan Tema

Semua inspirasi dalam menentukan tema dituangkan ke dalam sebuah mood board, kemudian dilanjutkan dengan membuat sketsa hingga sampel dan bisa disebut sebagai koleksi.

contoh moodboard
Contoh moodboard

      2. Menentukan ‘Story’ dari Setiap Koleksi Fashion

Setiap koleksi yang dilaunching harus memiliki ‘story’ agar bisa tersampaikan dengan baik melalui model, make-up artis serta photoshoot yang dilakukan oleh fotografer. Selain ‘story’, warna dari setiap koleksi juga akan sangat menentukan hasil akhir dari foto produk.

 

 

 

       3. Menentukan Model dan Make-up Artist

Kriteria model yang ideal bagi Mbak Rosie adalah model yang jarang  dipakai oleh desainer lain, bukan model yang sering difoto menggunakan produk dari brand lain, dan juga jangan menggunakan selegram sebagai modelnya.

Sebelum sesi photoshoot, biasanya beliau menghubungi make-up artis untuk membicarakan mengenai make-up yang sesuai dengan mood board. Berdasarkan riset kecil-kecilan yang dilakukan oleh Mbak Rosie, pemilihan warna make-up harus sesuai dengan koleksi beliau. Jika model menggunakan make-up yang sama untuk berbagai jenis koleksi, maka seluruh koleksi tersebut akan terlihat mirip.

Setelah selesai dengan make-up artis, selanjutnya adalah briefing dengan model dengan menunjukan mood board dan menceritakan gambaran kisah agar si model bisa menjadi sosok yang ada di dalam inspirasinya.

 

       4. Membicarakan Keinginan dengan Fotografer

Briefing dengan fotografer juga dibutuhkan untuk menentukan pose-pose tertentu yang harus diambil oleh fotografer agar inspirasi beliau bisa tersampaikan lewat foto. Saat photoshoot, styling yang mendetail juga harus diperhatikan seperti foto yang akan diambil diatas bukit, beliau meminta model untuk menutup mata dan seolah merasakan ada angin yang bertiup.

Jika hasil foto produk sudah oke, selanjutnya diserahkan pada copywriting. Menurut beliau, pemberian watermark pada foto tidak begitu diperlukan saat kita sudah pede dengan kualitas produk yang kita miliki. Bagaimana jika diambil orang lain? Ya, diikhlaskan saja..

Itu dia beberapa tips dari Rosie Rahmadi dalam pengambilan foto produk. Bagaimana dengan Anda? Apakah sudah menemukan inspirasi untuk brand Anda?

Order Banyak = Omzet Meledak?

Para pebisnis khususnya pebisnis online, pasti akan merasa senang ketika banyak orderan yang datang. Tidak jauh berbeda dengan pebisnis yang memiliki toko offline, jika pengunjung tokonya ramai pasti merasa senang. Tapi apakah semua yang datang ke toko tersebut akan membeli? Belum tentu.

Hal yang sama berlaku dalam bisnis online. Semua orderan, belum tentu ‘closing’. Mari kita cek, dari banyaknya order yang ada di toko online Anda, kira-kira berapa persen pelanggan yang menyelesaikan pembayaran?

Mungkin ada yang menjawab 40%, 60%, atau bahkan mungkin 90%? Closing melebihi 80% dari total order bisa dibilang tinggi! Jika hanya 40% yang menyelesaikan pembayaran, berarti ada 60% pelanggan Anda yang hanya order kemudian tidak melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu transfer. Berarti rumus order banyak = omzet meledak tidak terbukti ‘kan dalam kasus ini?

Masih banyak pelanggan yang lupa transfer, alasannya macam-macam, mulai dari lupa transfer hingga masih membanding-bandingkan harga dengan toko sebelah. Padahal sudah diingatkan saat transaksi, ‘Batas transfer hanya 2 x 24 jam ya sis/gan, jika lewat maka orderan batal.’

Jika sudah mengingatkan tapi ternyata pelanggan Anda belum juga transfer pembayaran, salah satu cara yang biasanya dilakukan adalah dengan follow-up. Follow-up sangat penting untuk memperbesar faktor closing. Follow-up bisa dilakukan melalui telpon, chat messenger, email, dan sms.

Kalau orderan masih satu dua orang per hari, follow-up masih bisa dengan cara manual. Tapi, kalau orderan sudah puluhan bahkan ratusan order per hari. Masih mau follow up satu per satu? Jempol bisa kram dong…

Pakai toko online di Yukbisnis.com nggak perlu takut jempol kram karena follow-up. Tinggal pasang plugin SMS Reminder, maka pelanggan akan dikirimkan sms otomatis jika belum membayar invoicenya.

 

fitur sms reminder

 

Plugin ini hanya tersedia bagi pengguna Yubi Pro. Tetapi, bagi Anda yang masih belajar, Anda juga bisa mencoba Yukbisnis versi latihan. GRATIS selama 30 hari!

KLIK DI SINI >>> COBA GRATIS YUKBISNIS

 

 

3 Camilan Asli Indonesia yang Bikin Ketagihan, Nomor 2 Hits Banget!

camilan asli Indonesia

Anda mungkin tidak asing lagi dengan camilan-camilan seperti keripik pisang, keripik talas, keripik singkong, kacang-kacangan dan lain-lain. Selain memang mudah ditemukan dimana-mana, camilan tersebut sudah akrab di lidah orang Indonesia. Tapi, tidak semua camilan yang Anda temui itu produk asli Indonesia, lho!

Berikut ini adalah camilan asli Indonesia yang akan membuat Anda ketagihan dan ingin mengunyahnya lagi dan lagi. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini.

1) Tempe Krezi

tempe krezi
(Source: tempekrezi.com)

Tempe Krezi adalah camilan keripik tempe yang berasal dari Bandung. Mulai tersedia di pasaran sejak 2011, Tempe Krezi dulunya bernama Tempe Gila. Keripik tempe yang garing dipadukan dengan bubuk rempah dan cabe yang pedes ‘gila’, rasanya nagih banget! Keripik tempe ini tersedia dalam dua varian, yaitu Rasa Pedes dan Rasa Pedes Banget.

bubuk krezi
(Source: tempekrezi.com)

Selain keripik tempe, ada juga produk lainnya yang gak kalah nagih, yaitu Bubuk Krezi. Bubuk Krezi ini adalah keripik tempe yang dihaluskan sampai jadi bubuk. Anda bisa menaburkan Bubuk Krezi ke berbagai makanan kesukaan Anda, yang pasti akan membuat rasanya semakin enak.

Baca kisah pengusaha lokal yang sukses berbisnis online>> Lima Pengusaha Lokal yang Sukses Membangun Bisnisnya dengan Toko Online!

2) Zanana

Zanana chips
(Source: zananachips.com)

Siapa tak kenal keripik pisang Zanana? Keripik ini sempat menjadi perbincangan hangat karena banyak diendorse oleh artis-artis terkenal di tanah air. Zanana bukan keripik pisang biasa. Melihat kemasannya saja sudah membuat Anda ingin memboyongnya ke rumah, ditambah lagi bumbu yang berlimpah menyelimuti satu per satu potongan keripik pisangnya.

 

 

keripik pisang zanana
(Source: zananachips.com)


Selain kemasannya yang menarik, rasa keripik pisang Zanana juga ngangenin! Ada varian rasa Green Thai Tea, Brown Chocolate, Creamy Milk, Classy Spicy dan Smoked Beef yang membuat Anda tidak akan bosan menjadikan Zanana sebagai camilan sehari-hari.

Baca juga kisah pemilik Zanana membangun usahanya dari nol >>> Pemuda 20 Tahun Ini Ubah Modal 50 Ribu Jadi Ratusan Juta

 

3) Si Racang

Kacang almond si racang

Banyak kita temukan berbagai camilan kacang seperti kacang atom, kacang polong, kacang mete dan lainnya. Kali ini ada Si Racang yang menawarkan camilan yang berbeda dari biasanya, yaitu kacang almond.

Si Racang

Sesuai dengan tagline yang digunakannya yaitu ‘Kacangnya Juragan’, camilan kacang almond masih tergolong jarang di Indonesia. Maka dengan adanya Si Racang kita akan merasa seperti Juragan yang diistimewakan dengan rasanya yang enak banget dan belum banyak produk sejenis yang ada di pasaran!


Si Racang kacangnya juragan

Si Racang punya empat rasa yang berbeda, yaitu Chocolate, Natural Roasted, Milky, Seaweed dan satu varian lagi yaitu gabungan keempat rasa yang ada yaitu Mix Roasted. Kalau Anda masih bingung dengan mana rasa yang harus Anda coba terlebih dahulu, Mix Roasted sangat direkomendasikan karena setelahnya Anda bisa membeli rasa yang paling Anda suka. Kacang almondnya yang garing bersatu dengan manis asin bumbunya, dijamin membuat Anda menikmatinya sejak kunyahan pertama hingga terakhir.

 

Ingin tau cara mempromosikan produk di Instagram stories? Baca di sini>> 4 Cara Kreatif Beriklan di Instagram Stories

————————————-

Ketiga camilan tadi merupakan camilan yang unik dengan rasa yang tidak kalah menarik. Harganya berkisar antara 15.000 sampai 27.000 per bungkusnya. Ada yang dijual online dengan sistem reseller, ada juga yang dijual di toko-toko fisik yang menjual oleh-oleh.

Jika Anda tidak mau repot mencari reseller ataupun toko fisiknya, Anda bisa mendapatkan camilan tersebut di Yubi Mall. Apa sih Yubi Mall? Yubi Mall adalah mall khusus yang berisi produk-produk lokal dan asli Indonesia. Dengan bertransaksi di Yubi Mall, Anda sudah berkontribusi bagi perkembangan produk lokal.

Klik sekarang >>> Beli Camilan via Yubi Mall

 

Mau produk Anda dipasarkan via Yubimall?

Daftar Yukbisnis Pro sekarang >>> KLIK DI SINI

Ingin Berkontribusi bagi Indonesia? Lakukan Hal Ini!

Keadaan UKM di Indonesia

 

Belakangan ini sedang hangat-hangatnya pembahasan tentang produk impor yang menguasai marketplace hingga 97%. Ternyata fakta tersebut bukanlah isapan jempol belaka.

Beberapa waktu lalu CEO Blibli.com, Kusumo Martanto, bahkan mengonfirmasi berita tersebut. Beliau mengatakan bahwa dari 2,5 juta produk di marketplace, produk lokal hanya ada sekitar 50.000 – 100.000 ribu produk! Miris ‘kan?

Hal tersebut menjadi bukti bahwa produk lokal belum menjadi primadona di negeri sendiri. Padahal banyak produk-produk lokal yang tidak kalah menarik dari produk impor. Mulai dari baju, celana, sepatu hingga keripik. Semuanya ada.

Selama ini produsen lokal dalam pemasarannya cenderung bermain disitu-situ saja alias sulit untuk diajak ‘go online’. Akibatnya ketika perkembangan pasar online meningkat pesat, produsen lokal masih sulit untuk beradaptasi dengan teknologi yang ada.

Selain itu, minimnya kesadaran untuk membangun serta menguatkan brand juga salah satu yang penyebab produk lokal kalah saing dengan produk impor.

Padahal brand lokal yang dibangun dari tahun ke tahun dengan serius hingga punya ‘fans setia’ dapat mengalahkan produk-produk impor.

Kalau ditantang soal kualitas produk kita bisa mengangkat kepala, kenyataannya banyak produk lokal kita yang diekspor meskipun pada akhirnya akan diberi merek brand luar.

Lalu, apa solusinya?

Pertama, generasi tua fokus ke produksi, karena mereka ‘telaten’ dan memiliki jam terbang yang tinggi. Generasi muda fokus ke pemasaran, karena mereka dinamis dan kreatif. Apalagi era internet membuat dunia tanpa batas (borderless). Ciptakan brand-mu sendiri, kolaborasi dengan para produsen lokal.

Kedua, sebisa mungkin menggunakan Merek Indonesia. Tentu tak mungkin semuanya saat ini. Apple Macbook masih belum tergantikan oleh Jeruk Gedebuk, Iphone belum tergantikan oleh Ti-phone. Jadi gak usah nyinyir saat saya keluarkan statement “Bangga Indonesia”. Sebaliknya, pemilik merek Indonesia gak usah ‘ngemis’ dengan membawa jargon “Karya Anak Bangsa”. Yang penting buktikan bahwa kualitas produk Anda pantas dikonsumsi.

Ketiga, Hulu-Hilir Indonesia

Tak perlu Merek Indonesia ‘menjajah’ luar, cukuplah jika bangsa ini bangga menggunakan merek Indonesia, itu sudah awal yang bagus. Jika konsumsi merek Indonesia besar, produksi akan semakin masal. Selanjutnya, perlahan ketergantungan terhadap bahan impor kita kurangi, bahan baku bisa diproduksi di Indonesia. Jadilah Indonesia bangsa yang mandiri.

Yuk, bangun dari tidurmu, kuasailah ilmu pemasaran. Mulailah bangun merekmu, kolaborasikan dengan para produsen canggih yang berjibun di Indonesia. Jangan lupa, gunakan ‘website’ dan media sosial sebagai pengungkit, penembus batas ruang dan waktu.

“Kemerdekaan saat ini adalah melepaskan diri dari penjajahan ekonomi dan ideologi.”

——————————————————————————–

Bangun branddotcom mu di Yukbisnis.com. Hanya 100 ribu perbulan!

Ternyata 2 Hal Sepele Ini Bisa Bikin Anda Gagal ‘Closing’!

apa itu rekening bersama

Sebagai penjual online, apakah Anda pernah merasa was-was menunggu transferan dari pembeli?

Sudah menunggu dengan sabar, tapi tiba-tiba transfernya dibatalkan!

Saat coba konfirmasi ke pembeli, ternyata alasannya tidak terduga. Mereka bilang malas menanggung biaya transfer ke bank yang berbeda! Ada juga yang bilang ‘nanti’ karena masih ragu dengan transaksi online.

Duh, gagal closing deh!

Mungkin Anda pernah mengalaminya juga?

Dua hal tersebut mungkin terlihat sepele, namun hal itu juga lah yang menjadi penyebab Anda gagal closing. Pertama, perbedaan bank. Bagi sebagian orang, tidak masalah jika mereka membayar ke bank yang berbeda. Tapi, bagi sebagian yang lain, biaya transfer dikarenakan berbeda bank juga dirasa cukup memberatkan.

Kedua, pembeli mendadak ragu sehingga mereka membatalkan transfer. Fakta ini sesuai dengan data APJII bahwa sebanyak 39,7 juta orang masih menganggap jika transaksi yang dilakukan secara online itu tidak aman. Hal itu terjadi karena banyaknya penipuan yang dilakukan secara online.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka adanya fitur rekening bersama di toko online sangat dibutuhkan dalam toko online.

Apa itu rekening bersama?

 

Rekening bersama adalah fitur yang berfungsi sebagai pihak ketiga yang membantu keamanan dan kenyamanan dari tiap transaksi yang dilakukan antara penjual dan pembeli secara online.

Adanya rekening bersama dapat membuat toko online lebih terpercaya karena dalam setiap transaksi yang terjadi, pembeli tidak perlu khawatir akan ditipu atau uangnya akan dibawa kabur. Uang yang ditransfer oleh pembeli tidak akan diteruskan ke penjual apabila barang belum diterima oleh pembeli. Sangat aman ‘kan?

Sebagai perbandingan, mari kita lihat contoh kasus berikut:

Ani dan Budi adalah sesama pengusaha sepatu yang sudah memiliki toko online sendiri. Mereka menjual sepatu yang sama dengan target pasar yang juga sama. Tapi, setelah dibandingkan, ternyata omzet bulanan yang didapatkan oleh Ani jauh lebih besar dari Budi. Mengapa bisa begitu?

Ternyata toko online Ani memiliki kelebihan dari segi ‘kepercayaan’ dari pembeli karena tokonya sudah memiliki fitur rekening bersama. Dengan adanya fitur rekening bersama, pelanggan tidak akan ragu lagi terhadap toko online milik Ani.

Selain itu dengan adanya rekening bersama juga memudahkan para pembeli di toko Ani untuk transfer uang sesuai dengan bank pilihannya, karena biasanya pembeli akan transfer ke bank yang sama untuk menghindari biaya transfer antar bank yang berkisar Rp. 6.500,- sampai dengan Rp. 7.500,-.

Perbedaan yang terlihat kecil, ternyata berdampak besar!

Sudah terbayang situasi di atas?

Berapa banyak pelanggan Anda yang akan hilang karena hal ‘sepele’ tersebut?

Jangan sampai gagal closing lagi!

Manfaatkan fitur rekening bersama yang disediakan oleh Yukbisnis.

 

Coba sekarang DISINI! GRATIS sampai 30 hari!